31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Komunikasi dan Kekuasaan yang Tak Pernah Senyum

ChusmerubyChusmeru
September 13, 2023
inEsai
Memaknai Perbedaan Komunikasi Antarbudaya: Bukan Sekadar Wacana

KEKUASAAN pada hakikatnya adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi pemikiran dan perilaku orang, rakyat, atau kelompok lain. Kemampuan orang dalam kekuasaan itu biasanya didasari oleh kewenangan yang dimilikinya.

Kekuasaan bisa berada di wilayah politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Namun kekuasaan politik lebih sering menjadi pusat perbincangan. Kekuasaan akan mendapat dukungan sepanjang dapat membuat rakyat memperoleh kehidupan yang lebih baik. Kekuasaan juga akan memperoleh simpati jika penguasa menggunakan kewenangan sesuai dengan porsinya.

Sebaliknya, kekuasaan acapkali mendapat tantangan manakala kewenangan digunakan secara berlebihan. Sayangnya, dalam beberapa kasus kekuasaan membuat rakyat merasa terancam, teraniaya, dan terpinggirkan.

Kekuasaan seperti itu biasanya terjadi pada orang yang memiliki monopoli kewenangan, berlangsung cukup lama, dan tak berpihak pada orang lain. Dengan perkataan lain, kekuasaan yang tak pernah senyum. Bengis dan tiranik.

Komunikasi Bermartabat

Kekuasaan semestinya dipegang oleh seorang pemimpin yang mampu membaca pikiran dan hati rakyatnya. Sebab kekuasaan yang dimiliki sebisa mungkin menjadikan rakyat hidup dalam posisi terhormat; apa pun kondisi sosial ekonominya. Dengan demikian perlu komunikasi yang bermartabat bagi penguasa atau pemimpin.

Komunikasi antara penguasa dan rakyatnya akan menentukan watak kepemimpinannya. Apalagi bagi Indonesia, negara dengan beragam etnis, budaya, dan agama. Diperlukan kekuasaan dan kemimpinan yang kokoh dan lentur.

Menurut Muhamad Sobary (2000), kita perlu kekuasaan yang kukuh dan stabil, tetapi lentur. Watak kukuh menjadi tiang penyangga kelemahan kita. Tali yang lentur menjadi pengikat segenap kekuatan yang terancam cerai-berai menjadi kepingan kecil-kecil dan lemah. Selebihnya, kekuasaan harus bisa tersenyum.

Semua itu bisa muncul jika penguasa dan pemimpin memiliki mata dan hati yang bisa memandang seluruh rakyat Indonesia dengan rasa cinta. Rakyat pun akan otomatis membalasnya dengan senyum dan cinta pula.

Jika komunikasi antara penguasa dan rakyat; atau sebaliknya, dilakukan dengan penuh senyum, maka akan terbentuk watak bangsa yang bermartabat. Dan komunikasi yang bermartabat akan membuat kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara terasa sejuk serta damai.

Komunikasi Politik

Kekuasaan selalu dekat dengan komunikasi politik. Corak komunikasi politik inilah yang akan membedakan antara kekuasaan intimidatif dan kekuasaan penuh senyum. Rakyat Indonesia mempunyai pengalaman pahit dengan komunikasi politik di saat Orde Baru.

Komunikasi politik antara penguasa dengan rakyat diwarnai dengan ketegangan. Opini publik yang ditengarai berpotensi mengguncang kekuasaan akan segera dibungkam. Media massa yang kelewat kritis kepada penguasa juga diberangus.

Bahasa yang digunakan oleh penguasa saat itu juga membuat rakyat terintimidasi. Saat era kepemimpinan Presiden Soeharto, beberapa kali ia melontarkan kata “gebuk” yang ditujukan pada kelompok-kelompok yang menginginkannya untuk berhenti sebagai presiden. Kata yang sama juga diucapkan Presiden Jokowi. Tak segan dia akan “menggebuk” siapa pun yang keluar dari koridor hukum.

Tak mau kalah dengan penguasa, rakyat pun menggunakan bahasa komunikasi yang dianggap mengancam kekuasaan. Kata-kata seperti “turunkan”, “mundur”, atau “revolusi” kerap diucapkan ketika rakyat melakukan unjuk rasa terhadap kebijakan penguasa.

Bahasa-bahasa yang merendahkan (talk down) merupakan bagian dari komunikasi politik dalam kekuasaan yang tak pernah senyum. Tidak jarang, bahasa yang digunakan juga mengarah pada sarkasme. Suatu ketika rakyat berkata penguasa rakus, korup, pengecut, dungu, dan tolol. Penguasa pun menggunakan bahasa yang sama, dengan mengatakan rakyat sebagai bodoh, kampungan, dan ingusan.

Kekuasaan yang tak pernah senyum, tak akan pernah menyelesaikan masalah. Sebab kekuasaan seperti itu memiliki kecenderungan tidak membantu menyelesaikan masalah, tetapi justru memelihara masalah agar suatu saat penguasa dapat menyalahkan rakyat ; atau sebaliknya, rakyat menyalahkan penguasa.

Akibat lebih jauh, rakyat akan selalu mengalami trauma ketika berhadapan dengan kekuasaan. Apa pun yang dilakukan rakyat, ketika berhadapan dengan kekuasaan selalu akan menyisakan masalah. Ini tentu akan merusak karakter bangsa menjadi jelek. Meski sesungguhnya bukan kekuasaan yang merusak karakter, tetapi karakter penguasa yang jeleklah yang merusak kekuasaan.

Kekuasaan yang tak pernah senyum juga seringkali tidak memberi ruang komunikasi yang sejuk di hati rakyat. Kalau pun ada, ruang komunikasi itu begitu sempit; bahkan nyaris kosong. Meski digitalisasi media telah memberi ruang begitu luas kepada rakyat untuk berkomunikasi, tetapi respons yang lambat dari penguasa membuat apa yang disampaikan rakyat selalu berada di ruang hampa. Padahal natura abhorret vacuum. Alam benci kekosongan; begitu kata Eberhard Puntsch (1996).

Semua bentuk komunikasi yang membuat kekuasaan tak pernah senyum selalu akan mendatangkan masalah. Apalagi jika kekuasaan selalu bermakna politik. Tak salah bila WS Rendra menyidir, politik adalah cara merampok dunia. Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa. [T]

  • BACA artikel lain dari penulisCHUSMERU
Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?

Fungsi Komunikasi dalam Tradisi
Golput: Komunikasi Politik yang Gagal
Tags: ilmu komunikasikekuasaankomunikasikomunikasi informasi
Previous Post

Festival ke Uma IV: Anak-anak Bermain Lumpur di Subak Pamo, Cau, Marga-Tabanan

Next Post

Besaran Pajak Turunan Waris Dari Orang Tua Sebaiknya Dinolkan | Dari Sidang Tiga Ranperda DPRD Buleleng

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Besaran Pajak Turunan Waris Dari Orang Tua Sebaiknya Dinolkan | Dari Sidang Tiga Ranperda DPRD Buleleng

Besaran Pajak Turunan Waris Dari Orang Tua Sebaiknya Dinolkan | Dari Sidang Tiga Ranperda DPRD Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co