31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Satria AdityabySatria Aditya
August 27, 2023
inKhas
Made’s Warung: Mempertemukan Bangsa-bangsa dan Ikon Kuliner Bali

Peter dan Made saat membuka acara perayaan ulang tahun ke 54 Made;s Warung | Foto: Ist

SEMINYAK begitu padat malam itu, motor dan mobil tersendat-sendat di jalanan. Sedangkan riuh suara musik sayup-sayup terdengar dari kejauhan. Dan di sana, di Made’s Warung, tamu-tamu mengular, memadati halamannya. Tamu-tamu tersebut sengaja diundang pada Anniversary Made’s Warung Seminyak ke-54, Sabtu (26/8/2023) malam.

Ketika masuk lebih ke dalam, karpet merah sudah tergelar. Tamu-tamu disambut dengan meriah. Riuh semakin terasa ketika sudah memasuki ruang jamuan. Di sana, sudah banyak tamu yang bercengkrama—seperti melepas kerinduan yang sudah lama tak bertemu.

Tepat seperti tema acara malam itu, “Flower Power Rendezvous”, wangi pertemuan dan kekuatan yang hangat. Meski sangat riuh dengan obrolan-obrolan dan musik, tetapi hangat kerinduan sangat terasa di sana.

Warung Made yang kini bernama Made’s Warung adalah warung tipat cantok kecil di pinggir jalan Kuta, dulu. Menurut penuturan Made Reymond, generasi ke-3 dari Made’s Warung, anak dari Made Masih, pencetus Warung Made ini sebenarnya adalah neneknya, Nengah Roti.

“Sebenarnya Warung Made sudah berdiri lebih dari 54 tahun. Tetapi ibu saya lahir tahun 54 jadi kita rayakan sejalan dengan itu,” tuturnya.

Pada tahun 1969, Ni Made Masih mewarisi sebuah warung kecil dari orang tuanya. Warung itu tepat berdiri di tepi jalan sekitar 500 meter dari Pantai Kuta. Menunya tak berbeda dari warung-warung tradisional Bali pada umumnya, yang menyediakan jajanan seperti kopi, pisang goreng, tipat cantok, dan camilan seperti kacangan-kacangan dan kerupuk.

Peter dan Made / Foto: Ist

Menurut cerita Ni Made Masih (69), sering dipanggil Bu Made, tahun 1970-an seiring dengan melejitnya Bali sebagai tujuan pariwisata yang eksotik, banyak kaum hippies yang datang sebagai wisatawan di Pantai Kuta.

Kaum hippies adalah orang-orang yang hidup nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, atau bisa sampai menjelajahi berbagai negara. Kaum ini muncul di pertengahn 1960-an, sejalan dengan kultur di Amerika Serikat.

Setelah para wisatawan puas berjemur sepanjang hari di pantai, mereka kemudian singgah dan makan di Made’s Warung. Sebagai sebuah warung, dalam pengertian sesungguhnya, makanan-makanan juga diletakkan di sebuah meja panjang dan para turis duduk di bangku panjang.

Bu Made, yang waktu itu memiliki kemampuan berbahasa Inggris terbatas berusaha mengajak mengobrol semua tamunya. Dari situ ia mulai tahu selera makanan para turis dari berbagai bangsa itu.

Berbekal informasi dari para turis, Bu Made mulai belajar membuat menu bernama jaffle, yang tak lain adalah roti panggang berisi pisang. Sebaliknya, para turis tak segan-segan mengajarkan bagaimana caranya membuat jaffle yang sesuai dengan selera mereka.

Komunikasi dua arah dalam prinsip sharing and making terus berjalan dengan sangat baik. Secara perlahan, menu-menu yang disajikan Warung Made terus bertambah. Bu Made selalu beroritentasi membuat para pelanggannya memperoleh kepuasan dan betah setiap kali singgah di warungnya.

Sharing and making itu juga terjadi antara Ni Made Masih dengan seorang wisatawan asal Belanda bernama Peter Steenbergen.

Menurut Bu Made, Peter mengajarkan banyak hal kepadanya, termasuk memasak menu-menu yang disukai para turis. Namun, meski begitu, Peter mengaku sangat menyukai puding ketan hitam buatan Made.

“Saya menemukan tempat bernama Warung Made di Kuta. Saya sedang duduk di sana dengan sedikit puding ketan hitam dan gado-gado. Di sana ada seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut yang panjang…” kata Peter seperti dalam wawancara dengan Expat (2012).

Peter dan Made kemudian menikah tahun 1974. Pernikahan ini ibarat representasi dari pertemuan bangsa-bangsa dari berbagai negara di Warung Made. Dengan konsep warung, para tamu di Warung Made bisa berbaur dengan tamu lain, yang sama sekali belum dikenalnya.

Suasana perayaan ulang tahun ke-54 Made’s Warung / Foto: Ist

“Di mana pun ada tempat kosong, bisa diisi dengan siapapun, karena memang ini warung. Di situlah kemudian mereka berkenalan,” kata Bu Made, Jumat (25/8/2023) di Kuta, Bali.

Di warung yang kemudian berubah nama menjadi Made’s Warung sejak membuka cabang baru di Seminyak tahun 1996 itu, orang-orang tidak hanya berteman, tetapi juga mengikat janji.

“Sudah banyak pasangan yang ketemunya di Warung Made, kemudian mereka memutuskan untuk menjadi suami-istri,” tutur Bu Made, sembari menyebut beberapa nama pasangan. Pasangan-pasangan ini, tambah Bu Made, umumnya sampai kini menjadi pelanggan tetap Made’s Warung.

Dan terkait menu-menu yang dibuat dan disarankan para turis, menurut Reymond, sampai sekarang masih ditanggapi seperti dulu. “Kami masih mengimplementasikan menu-menu yang mereka buat menjadi lebih baik di dapur kami. Kami mencampur makanan lokal dan manca negara di menu. Kalau kami memaksakan semuanya menu lokal, takutnya selera turis itu tak masuk di sini,” ujarnya.

54 Tahun Made’s Warung

Kini, Made’s Warung sudah berjalan selama 54 tahun, ketahanan yang fantastis untuk sebuah warung tradisional di tengah-tengah gemburan urbanisasi. Dan malam itu, warung legendaris tersebut, sekali lagi, menggelar perayaan ulang tahunnya dengan begitu meriah.

Saat itu acara di buka dengan beberapa tarian Bali. Para tamu undangan sangat antusias dan mungkin rasa kerinduan itu hadir saat melihat tarian-tarian Bali. Di tengah tarian itu, Ibu Made Masih dan suaminya Peter terlihat memasuki ruang perjamuan. Tamu-tamu berbondong-bondong mengucapkan selamat kepada mereka berdua. Lantas, acara dibuka secara resmi oleh Bu Made dan Peter.

Tarian dan Fashion Show di perayaan ulang tahun ke-54 Made’s Warung / Foto: Ist

Setelah beberapa penampilan tarian Bali, dilanjutkan dengan Fashion Show yang sangat elegan. Tak sampai di sana, para tamu juga disuguhkan dengan penampilan guest star yang ternyata adalah Shanti, penyanyi bergenre pop dan R&B, yang tekenal dengan lagu Berharap Tak Berpisah itu.

Shanti menyanyikan beberapa lagu. Semua tamu bernyanyi, menari, dan meluapkan kegembiraan. Seperti tak mau kalah, dengan sangat enerjik Bu Made ikut bernyanyi dan menari bersama para tamu. Orang tua yang menyenangkan.

Sampai saat ini, Warung Made adalah salah satu restoran yang sangat terkenal. Beberapa cabang dibuka di Indonesia dan juga Belanda. “Kami membuka cabang sudah sampai Belanda. Di Amsterdam ada 2 restoran, Jakarta 2, Berawa, Seminyak dan Kuta, lalu di Airport 2 restoran di domestik dan internasinal,” terang Reymond.

Tak hanya turis yang berkunjung ke Warung Made, beberapa pejabat juga sering berkunjung ke sana. Menurut Reymond, Warung Madw juga punya langganan tetap, entah itu turis manca negara atau orang-orang lokal—bahkan dari zaman Soekarno sampai Joko Widodo, sudah sempat makan di restoran tersebut.

Shanti saat tampil di ulang tahun ke-54 Made’s Warung / Foto: Ist

Meskipun diselingi dengan beberapa menu internasional, Warung Made tetap menjaga menu-menu lokal Bali. Begitu pula menu dari awal berdirinya Warung Made, yang hanya warung pinggir jalan biasa dulunya. Bubur ketan hitam dan tipat cantok masih ada di menu kami, karena itu adalah ciri khas kami. Benar, itu termasuk tradisi yang harus dijaga.

“Bali bukan hanya soal Beach Club yang sudah banyak merebak sekarang, bukan soal gemerlap hiburan malam. Tetapi, Bali itu soal tradisi, maka dari itu kami tetap mempertahankan masakan lokal, tetap menampilkan tarian Bali, gambelan, dan sebagainya,” sambung Reymond.

Setelah wawancara itu, acara ditutup dengan penampilan terkahir, yaitu DJ Yogi & Jonny. Beberapa tamu terlihat meninggalkan tempat jamuan, sesekali menyalami Bu Made dan Peter sembari mengucapkan selamat atas Anniversary Warung Made yang ke 54 tahun ini.

Acara begitu meriah, begitu pula kerinduan-kerinduan para tamu dengan Warung Made dan obrolan-obrolan yang tak sempat dilanjutkan beberapa tahun lalu. Warung Made adalah representasi warung sederhana pinggir jalan yang sekarang hanya ada di desa-desa. Namun, pertemuan, obrolan, dan kekuatan yang ada di warung dulu tetap di pertahankan.

Ikon Kuliner Bali

Seperti yang sudah disinggung di atas, Made’s Warung telah berkembang ke berbagai tempat seperti Kuta, Seminyak, Benoa, Jakarta, dan Amsterdam. Restoran ini berkembang seiring dengan kemajuan dunia pariwisata Bali.

Meski telah memperkenalkan berbagai kuliner dunia seperti masakan Thailand dan Jepang, Made’s Warung tetap menjadi ikon kuliner Bali. Jika berkunjung ke Bali, para pelanggan tetap mencari menu “tradisional” seperti bubur ketan hitam dan tipat cantok masakan Bu Made.

Seiring berjalannya waktu, Made’s Warung menjadi identik dengan perjalanan dunia pariwisata Bali. Made’s Warung kini menjadi salah satu representasi dari Bali. Oleh sebab itu muncul ungkapan, belum lengkap mengujungi Bali jika tidak makan di Warung Made.

Kini, Warung Made di Kuta, tetap eksis di tengah-tengah gemuruh pariwisata Bali yang kian modern. Warung ini ibarat ikon kultural yang mengingatkan banyak orang, termasuk para wisatawan, bahwa Bali tumbuh di bawah tali persaudaraan yang kental; menerima siapa saja yang datang sebagai saudara dan teman. Ikatan semacam inilah yang menjadi rahasia yang membuat Made’s Warung tetap eksis dan bertahan lebih dari setengah abad.

Meski telah menjadi ikonik, Made’s Warung di bawah pengelolaan generasi baru, yang tak lain adalah anak-anak Bu Made, terus merambah dunia kuliner.

“Intinya, ini menyimbolkan pertemuan antar generasi: generasi terdahulu dan generasi terkini, di mana Warung Made terus bertumbuh dan berkembang,” ujar Bu Made.[T]

Tags: bali
Previous Post

Setelah 14 Semester, Akhirnya Saya Diwisuda

Next Post

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Puisi-puisi dari Rumah Sakit

Satria Aditya

Satria Aditya

Alumni Universitas Pendidikan Ganesha. Kini tinggal di Denpasar, jadi guru

Next Post
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Puisi-puisi dari Rumah Sakit

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Puisi-puisi dari Rumah Sakit

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co