4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tradisi Menganyam Tikar Pandan di Desa Tumbu, Tradisi yang Bertahan Menghidupi Warga

Agus Eka CahyadibyAgus Eka Cahyadi
July 13, 2023
inKhas
Tradisi Menganyam Tikar Pandan di Desa Tumbu, Tradisi yang Bertahan Menghidupi Warga

Perajin tikar pandan di Desa Tumbu, Karangasem, Bali | Foto: Agus Eka Cahyadi

DESA TUMBU merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangsem. Desa ini terletak dipesisir timur pulau Bali. Secara geografis, desa ini terletak di antara perbukitan dan pesisir. Sejak lama, desa ini telah dikenal sebagai sentra pengrajin tikar pandan.

Tanaman pandan berduri (Pandanus tectorius) sebagai bahan baku kerajinan ini dapat ditemui dengan mudah di sekitar desa. Kondisi geografis Desa Tumbu sangat mendukung tumbuhnya tanaman pandan. Tanaman ini tumbuh dengan subur di sekitar aliran sungai.

Kapan persisnya kerajinan tikar pandan di desa ini dimulai? Tidak ada satu pun penduduk desa yang bisa menjelaskan dengan pasti.

Menurut cerita sejumlah warga, mereka telah mendapati kerajinan ini ada di desa itu sejak lahir. Para tetua mengatakan kegiatan menganyam tikar sebagai pekerjaan sambilan. Kegiatan ini lebih banyak digeluti oleh kaum wanita.

Sebelum tahun 80-an, hampir setiap rumah tangga mengerjakan kerajinan ini.

Pohon pandan liar banyak tumbuh di Desa Tumbu, Karangasem | Foto: Agus Eka

Sekretaris Desa (Sekdes) Tumbu I Ketut Kerti mengaku masih ingat bagaimana pekerjaan ini berjasa membiayai pendidikannya. Dari umur 8 tahun dia turut bekerja sebagai ‘tukang jarit’ tikar.

Upah yang dia terima pada waktu itu cukup untuk membiayai sekolah. Pada masa itu kerajinan ini tidak hanya sebagai pekerjaan sambilan tetapi telah menjadi penopang perekonomian keluarga.

Untuk menghasilkan tikar pandan khas Bali dibutuhkan bahan baku utama berupa daun pandan berduri yang tumbuh dengan liar di Desa Tumbu.

Pandan di Desa Tumbu dianggap sangat baik untuk dijadikan tikar, selain bentuk dan ukurannya sangat lebar dan panjang, juga karena dianggap memiliki kandungan minyak yang membuat tikar tampak berkilau dan tahan lama.

Tikar pandan dikerjakan melalui beberapa tahap:

Pertama, mengolah daun Pandan, dimulai dengan Nyangke yaitu membentuk daun pandan menjadi pita-pita panjang dengan ukuran lebar 1,5 cm dan panjang 150 cm.

Tahap ini dilakukan dengan alat pisau kecil untuk menghilangkan bagian berduri yang melintang di tengah daun, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan alat khusus yang disebut penyangkan untuk membagi lembaran daun pandan menjadi ukuran yang seragam dan rapi.

Kemudian dilanjutkan dengan ngeros, yaitu menghaluskan permukaan pita-pita panjang bakal anyaman dengan alat serut khusus. Tahap ini dilakukan berulang-ulang hingga tiga kali, yaitu permukaan daun pandan yang masih hijau diserut (di-geros) untuk pertama kalinya, kemudian dijemur selama setengah hari.

Setelah itu kembali di-geros dan dijemur (tiga kali) hingga daun pandan berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Tahap ini bertujuan menghasilkan bahan anyam yang lentur dengan kadar air yang sedikit sehingga lebih awet.

Pita daun pandan yang diap dianyam | Foto: Agus Eka

Kedua, menganyam (ngulat). Bahan daun pandan yang telah selesai diolah sekarang sudah bisa dilakukan proses penganyaman (ngulat). Menganyam dilakukan dengan bantuan alas papan kayu yang diletakkan di atas pangkuan.

Yang menjadi perhatian pada proses ini adalah mengenal bagian pucuk dan bongkol daun serta bidang bagian atas (tundun) dan bagian bawah (basang). Saat menganyam, semua pita-pita daun bagian atas diposisikan di menghadap ke atas, sedangkan bagian pucuk akan bersilangan (vertikal dan orisontal) dengan bagian bongkolnya.

Tahapan mengayam pita pandan menjadi tikar | Foto: Agus Eka

Menurut pengakuan Ni Made Sasih (pengerajin) proses menganyam untuk menghasilkan selembar (arirang) tikar dapat diselesaikan paling cepat selama satu hari (tanpa mengerjakan pekerjaan yang lain).

Ketiga, menjarit (mejarit). Tikar pandan produksi desa Tumbu terdiri atas gabungan dua lembar tikar (dua rirang) menjadi satu yang disebut a bungkul. Menyatukan dua bidang tikar menjadi satu dengan cara menjarit setiap sisi dengan menggunakan jarum, sehingga produk tikar ini tampak tebal dan kokoh.

Tikar pandan produksi Desa Tumbu dikenal memiliki kualitas terbaik. Tikar ini biasa digunakan masyarakat di Bali untuk berbagai keperluan, seperti untuk alas di lantai rumah, sarana dalam kegiatan upacara adat, maupun untuk bahan-bahan membuat produk cendramata yang sangat diminati para wisatawan mancanegara. [T]

Tikar pandan sudah jadi, digulung, dan siap dipasarkan | Foto: Agus Eka

[][][]

Guntur Juniarta dan Mai Kubu, Branding Anak Muda dari Anyaman Bambu Tigawasa
Mendengar Cerita Perajin Anyaman Bambu dari Desa Tigawasa di Musim Pandemi
Ridwan, Usia 77, Jual Bakul Kayuh Sepeda Lewat Rogojampi-Buleleng-Karangasem PP
Tags: Desa TumbukarangasemKerajinankerajinan tikar pandantikar pandan
Previous Post

Kekuatan Politik Baru Itu Bernama Majelis Desa Adat

Next Post

Obrolan Akar Rumput

Agus Eka Cahyadi

Agus Eka Cahyadi

I Wayan Agus Eka Cahyadi. Lahir di Ubud, 12 Agustus 1984. Dosen FSRD ISI Denpasar

Next Post
Libur Hari Jumat

Obrolan Akar Rumput

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Lawan Sastra Ngesti Mulya
Khas

Lawan Sastra Ngesti Mulya

LAWAN Sastra Ngesti Mulya adalah salah satu kearifan warisan Ki Hadjar Dewantara di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta. Sesanti itu bermakna...

by I Nyoman Tingkat
June 4, 2025
Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Senyum Rikha dan Cendol Nangka Pertama: Cerita Manis di Ubud Food Festival 2025

LANGIT Ubud pagi itu belum sepenuhnya cerah, tapi semangat Rikha sudah menyala sejak fajar. Di tengah aroma rempah yang menyeruak...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co