DENPASAR | TATKALA.CO — Penari itu gerak tarinya sederhana saja, tapi begitu memikat. Jari-jarinya yang lentik dan senyumannya yang manis seolah mengajak setiap orang untuk ikut menari. Matanya yang besar bergerak ke kanan dan kekiri. Sedang kipasnya terus bergerak dengan indah selaras dengan alunan suara bungbung yang merdu.
Ya, itulah penampilan joged bungbung Sekaa Joged Adi Semara, Banjar Tangguntiti, Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Utara Duta Kota Denpasar, pada Utsawa (Parade) Joged Bumbung Tradisi serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV di Kalangan Madya Mandala, Selasa (27/6/2023) sore.
Sekaa joged ini menampilan 4 penari dan didukung oleh 17 orang penabuh. “Kami mengucapkan terima kasih diberikan kesempatan untuk tampil dalam ajang PKB. Sekaa joged ini merupakan generasi ketiga, di mana sekaa ini sudah ada sejak tahun 1982,” kata Ketua Sanggar, Putu Sunanta.
Penampilan Sekaa Joged Adi Semara di atas panggung / Foto: Ist
Jogged pertama menyajikan tabuh Tari Nautika Rasa, berikutnya Tari Akupara Prasatya, lalu Mina Semara dan terakhir menyajikan Tari Nila Chandra.
Meski para penari tersebut tak semuanya berasal dari Banjar Tangguntiti, tetapi kekompakan mereka dalam menyajikan seni tampak penuh semangat.
“Dalam ajang PKB ini, kami menampilkan panabuh muda-muda sebagai penesus kesenian Bali. Kami, yang tua-tua, hanya mendukung. Apalagi pentas di PKB kali ini merupakan kali pertama bagi kami,” ujar Sunanta.
Setelah Tabuh Goo Langoon dimainkan, satu persatu penari joged memikat penonon untuk “ngibing” (menari bersama). Para penari menebar ekspresi gerak yang indah mengikuti alunan musik gamelan.
Tak semua penonton memiliki keberanian menari bersama joged, memang, hanya penonton yang memiliki dasar menari saja yang berani maju dengan percaya diri.[T][Jas/*]
- BACA artikel-artikel lain tentangPESTA KESENIAN BALI