17 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gagal Paham Pancasila

Ricky SatriawanbyRicky Satriawan
June 22, 2023
inOpini
Gagal Paham Pancasila

Ilustrasi tatkala.co

TANGGAL 1 Juni diperingati Sebagai Hari lahir Pancasila. Penetapan Hari besar lahirnya dasar negara Itu berdasarkan Keppres No. 24 Tahun 2016. 71 Tahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Bukan sembarangan Presiden Joko Widodo, semua karena pertimbangan dan berdasarkan tanggal pertama kalinya Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. 

Bersyukur akhirnya bangsa Indonesia kini bisa memiliki kepastian hari lahir ideologi bangsa yang ditandai di kalender sebagai tanggal merah tiap 1 Juni itu. Semua berkat Presiden Jokowi.

Namun, Pancasila sebagai rule of the law menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sendiri hingga kini masih menjadi perdebatan.

Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul adalah “Pancasila masih relevan-kah dengan perkembangan zaman?” Ada juga pertanyaan yang lebih mendasar seperti, “Sudahkah masyarakat Indonesia menerapkan Pancasila dalam kehidupannya?” Atau yang paling menggelitik adalah pertanyaan tentang, “Masyarakat Indonesia paham gak sih apa itu Pancasila?”

Ya, sebelum kita mempertanyakan sebuah relevansi konsep, alurnya memang kita harus mengujinya dulu dengan praktik-praktik. Dan eloknya sebelum menguji dengan praktik, kita perlu memahami dulu konsep itu.

Sama dengan Pancasila, sebelum mempertanyakan relevansi, kita harus mempraktikkannya dulu dengan kesadaran dan pemahaman yang utuh.

Sialnya, saat ini masih banyak masyarakat yang GAGAL PAHAM dengan Pancasila.

Saya tidak akan bicara yang benar dan salah. Saya juga tidak akan menuding kelompok tertentu. Tidak juga skeptis dengan pemahaman masyarakat.

Saya ingin menceritakan tentang seorang kawan, lulusan sarjana yang tak hafal dengan semua lima sila Pancasila. Apalagi ketika diminta untuk menjelaskan pemahamannya tentang ‘Apa itu Pancasila?’, tanpa basi-basi dia langsung ‘angkat tangan’. 

Ya, pasti banyak yang berfikir meskipun tidak paham, tapi perilakunya bisa saja sudah mencerminkan kalau dia ber-Pancasila. Ya, itu benar. 

Menurutku dia adalah orang yang taat dalam beragama, pekerja keras, ramah kepada setiap orang, bahkan yang beda suku. Tak jarang dia menawarkan rokoknya juga padaku. Dia juga ‘mencoblos’ di TPS pas waktu pemilu 2019. 

Saya pikir perilakunya sudah mencerminkan bahwa dia telah menjalankan prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara berlandaskan Pancasila. Itu menurut ku.

Namun nyatanya dia tidak paham apa itu Pancasila atau sekedar hafal kelima sila dengan runut. 

Lalu perilaku dia itu dasarnya apa? Ideologinya apa? Atau jangan-jangan punya ideologi sendiri? 

Ternyata, dia sebelum mengenal kata ‘Pancasila’ di sekolah, dia sudah diajarkan nilai-nilai moral dan etika di keluarga dan lingkungan masyarakat. 

Mungkin ini yang disebut Soekarno bahwa dia bukan menciptakan Pancasila, tapi dia menggali dari setiap lini kehidpuan masyarakat Indonesia.

Hal sama ditemukan oleh survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis 1 Juni 2022. Menyebutkan Hanya 64,6 persen publik yang mengetahui semua sila Pancasila. 

Tahun sebelumnya, ada juga temuan survei Median pada 30 Mei-3 Juni 2021 mengemukakan sebanyak 49 persen publik berpandangan Pancasila belum dilaksanakan dengan baik dan benar.

Artinya, belum semua masyarakat Indonesia menerapkan Pancasila dengan benar, memahami dengan utuh bahkan hafal kelima sila Pancasila.

Pengalaman pribadi ku bisa menjadi contoh, penerapan Pancasila kurang baik karena tanpa kesadaran pemahaman. Itu dia kawan ku yang sudah di kota dan mengenal pendidikan tinggi. 

Bagaimana untuk masyarakat yang tidak berpendidikan tinggi? Bagaiamna yang di pedesaan? Bagaimana yang di perkampungan kumuh? Pasti hasilnya berbeda. Bisa jadi tidak lebih baik.

Uniknya, Survei yang dirilis Jumat, 9 April 2021 oleh Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Indonesian Presidensial Studies (IPS) menyebut ada sebanyak 90,6 responden setuju dan sangat setuju dengan pernyataan bahwa Pancasila adalah ideologi NKRI untuk menentukan identitas bangsa Indonesia. 

Juga survei SMRC yang dirilis Jumat, 1 Oktober 2021 menyajikan keyakinan masyarakat yang tinggi kepada Pancasila. Ada 82 persen publik percaya Pancasila merupakan dasar negara yang ideal dan tidak perlu dirubah dengan alasan apapun.

Kalau saya lihat kasat mata dari data-data di atas, artinya meski publik tidak memahami Pancasila dan belum menerapkannya dengan baik, tapi ‘meyakini’ bahwa Pancasila adalah yang ideal dan sangat tabu bila dirubah. 

Posisi ini menurut ku Pancasila sudah menjadi dogma. Mengarah pada Destructive cult (pengkultusan) tanpa ada pemasyarakatan pemahaman yang utuh sehingga menjadi kesadaran dalam praktik.

Pancasila menjadi monumen suci. Tidak boleh diotak-atik. Hampir mirip pajangan yang hanya bisa dinikmati kemegahannya saja.

Sudut pandang ini tak berlaku bagi kelompok tertentu. Kelompok yang jualan atas nama Pancasila. Kelompok yang untung dengan ‘dangkalnya’ pemahaman Pancasila. Kelompok yang pakai Pancasila jadi senjata ‘pemukul’ kelompok lain.

Sialnya lagi, Pancasila dipahami menurut kepentingan golongan dan kelompok masing-masing.

Kelompok rentan menuntut keadilan bicara Pancasila. Kelompok borjuis mengokohkan usaha bicara Pancasila. Oligarki melanggengkan kekuasaan bicara Pancasila. 

Kelompok agamawan, Pemerintah, Penegak Hukum, LSM, ormas-ormas, semua juga bicara Pancasila. Berdasarkan versi pemahamannya dan kadang versi kepentingannya.

Tidak ada yang salah dengan itu, Pancasila mengakui perbedaan. Yang salah adalah ketika pemahaman mereka dipaksakan kepada orang lain, merugikan kelompok lain dan perbedaan pemahaman menimbulkan pertikaian.

Namun, kita semua butuh kepastian. Hari kelahiran Pancasila sudah ditetapkan 1 Juni. Sudah pasti.

Tinggal kedepan harapannya ada kepastian pemerataan pemahaman dan implementasi Pancasila bagi segenap masyarakat. Tentu digalakkan oleh semua pihak.

Supaya tidak lagi ada GAGAL PAHAM dan implementasi Pancasila tanpa kesadaran. [T]

Tahun 1951 di Desa Kedis Pernah Tercipta Tari Pancasila, Kini Dihidupkan Lagi
Jika Ada Pelajar Pancasila, Harusnya Ada Juga Pejabat Pancasilais
Peringatan Hari Lahir Pancasila | Tantangan Menjaga Kemuliaan Demokrasi Pancasila
Pancasila dan Kebudayaan Bali –Sebuah Refleksi Sosio-Historis dan Filosofis
Ada Pancasila dalam “Megibung” – Asyik Jika Zaskia Gotik jadi “Duta Megibung” juga
Pancasila di Tanah Dewata dan Bali yang Tak Akan ke Mana-mana…
Tags: Demokrasi PancasilaHaluan Ideologi PancasilaHari Lahir Pancasilapancasilapendidikan pancasila
Previous Post

Obati Kerinduan akan Bali dengan 3 Film Terbaik yang Berlatar di Bali

Next Post

Banyuning: Gudang Seni dan Youtuber di Bali Utara

Ricky Satriawan

Ricky Satriawan

Editor media daring Gema Pos, Jakarta.

Next Post
Banyuning: Gudang Seni dan Youtuber di Bali Utara

Banyuning: Gudang Seni dan Youtuber di Bali Utara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more

Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

by Suradi Al Karim
May 16, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co