Pancasila di Tanah Dewata dan Bali yang Tak Akan ke Mana-mana…

BAGI masyarakat adat atau pakraman di Bali, tanah (baca: pertiwi atau wewidangan) itu “berjiwa”. Karena “berjiwa”, maka tanah diyakini memiliki “energi”. Tentu saja energi yang dapat menjiwai dan membentuk karakter bagi kehidupan semua mahluk yang hidup di atasnya. Orang Bali menyebutnya “iksa”. Energi tanah atau wewidangan secara sosial membentuk nilai-nilai atau pengetahuan bagi semua mahluk, … Continue reading Pancasila di Tanah Dewata dan Bali yang Tak Akan ke Mana-mana…