2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Tokoh Bukan Fiksi: Dari Juru Parkir Sampai Petugas Air, dari Sopir Ambulance Sampai Petugas Perbaikan Penerang Jalan | Catatan Tatkala May May May 2023

Kadek Risma WidiantaribyKadek Risma Widiantari
June 5, 2023
inKhas
Cerita Tokoh Bukan Fiksi: Dari Juru Parkir Sampai Petugas Air, dari Sopir Ambulance Sampai Petugas Perbaikan Penerang Jalan | Catatan Tatkala May May May 2023

Dari kiri ke kanan: Gede Suarjana, Gede Satriasa, Wayan Sukarta, dan Made Widiarta | Foto: Dok. Tatkala.co

TERIK MATAHARI turut andil dalam mengisi suasana sesi keempat di hari pertama Tatkala May May May 2023, Jumat (26/5/2023) siang, di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja.

 Sesi keempat diawali dengan “Cerita Tokoh Bukan Fiksi” yang menghadirkan bapak-bapak dengan profesi yang penuh dengan risiko, seperti sopir ambulance RSUD Buleleng, Made Widiarta; petugas distribusi PD Tirta Hita, Gede Satriasa;  juru parkir Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Suarjana; dan petugas perbaikan lampu penerangan jalan umum, Wayan Sukarta.

Mereka berempat bercerita tentang banyak hal. Mulai dari yang konyol, lucu, mengharukan, menjengkelkan, sampai yang menyedihkan. Wajar, mereka berempat bukan seorang amatir, sudah lama mereka menjalani profesi yang mungkin, bagi sebagian orang, tak banyak yang tahu ada apa dan bagaimana di baliknya.

Made Widiarta, sopir ambulance RSUD Buleleng, sudah bekerja selama 5 tahun; Gede Suarjana, seorang juru parkir Dinas Perhubungan Buleleng, sudah belajar selama 24 tahun; Wayan Sukarta, yang bekerja sebagai petugas perbaikan lampu penerangan jalan umum, sudah bekerja selama 13 tahun; dan Gede Satriasa, sudah 30 tahun sebagai petugas distribusi PD Tirta Hita Buleleng.

Cerita yang dipandu oleh Dian Suryantini, sekalu wartawan Bali Express ini, berjalan dengan lancar, seru, cair, dan tentu, hampir membuat perut kram—saking lucunya. Benar, kisah mereka memang menarik sebagai cerita, tapi tetap ironi sebagai realita.

Cerita menjengkelkan dan menyeramkan

Pekerjaan-pekerjaan mereka sebenarnya sangat berdampingan dengan kehidupan sehari-hari, namun terkadang luput dari perhatian kita. Dia ada, tetapi sepertinya tidak begitu menyita perhatian banyak orang. Dan siapa sangka, di balik pekerjaan mereka itu, ternyata menyimpan pahit dan manis kehidupan.

Seperti cerita Made Widiarta saat mengantarkan jenazah, misalnya. Tak sekali dua kali ia mendapat ganguan makhluk tak kasat mata. “Tiang sering merasa ada yang mencolek dari belakang, atau meniup telinga saat dalam perjalanan menuju rumah duka, hingga kaca depan mobil tiba-tiba pecah,” ujarnya, menggebu-gebu.

Wah… membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk merinding.

Bukan hanya menyeramkan, hal-hal menjengkelkan juga pernah dialaminya. Ia bercerita, waktu Covid-19 varian Delta masih berkeliaran, saat mengantarkan jenazah ke daerah Sumberkima, ia diajak berkelahi sama keluarga jenazah saat sampai di rumah duka.

Dari kiri ke kanan: Gede Suarjana, Gede Satriasa, Wayan Sukarta, Made Widiarta, dan Dian Suryantini / Foto: Dok. Tatkala.co

“Sesampainya di sana malah diajak berdebat, karena ada pihak keluarga yang tidak terima jika jenazah itu dinyatakan positif Covid-19,” katanya, tampak menyesalkan kejadian tersebut.

Tak hanya sopir ambulance saja yang mendapatkan tindakan menjengkelkan dari orang lain, Wayan Sukarta, yang suka memanjat tiang lampu dari ujung utara ke ujung selatan dan dari ujung timur hingga ujung barat ini, juga sering mendengar celetukan iseng dari orang-orang yang melintas di bawahnya, tentu hal itu membuatnya jengkel.

Tapi ini yang paling menjengkelkan, Sukarta sering mendapatkan laporan bohong, fiktif, dari orang yang tidak bertanggung jawab—atau bisa saja juga iseng.

“Padahal, kadang posisi tiang masih di ujung timur Buleleng, sedangkan laporan listrik padam di ujung barat. Tapi pas tiang sampai di titik laporan, lampu baik-baik saja,” terangnya, dengan wajah jengkel.

Dan ya, pekerjaan Sukarta termasuk pekerjaan yang penuh risiko (memangnya orang bodoh macam apa yang mengangggap bahwa profesi yang bergelut dengan tegangan listri tidak berisiko dan membahayakan?). Sukarta pernah hampir kehilangan satu matanya.

“Tiang hampir buta karena mata sebelah kiri tertusuk besi saat memanjat tiang listrik. Untung, kata dokter, bukan yang hitam yang tertusuk,” katanya.

Di tempat lain, Gede Satriasa, yang sudah menangani kebocoran pipa selama 30 tahun, juga tak luput dari omelan customer, terutama menyangkut customer yang tidak mendapatkan air. “Mereka tidak tahu bagaimana realita di lapangan. Namun tak jarang juga saya mendapatkan pujian setelah berhasil membantu customer. Rasanya senang,” akunya.

Sama halnya dengan Satriasa, Gede Suarjana, sebagai juru parkir di Jalan Diponogoro ini juga sering berdebat dengan ibu-ibu karena tak mau bayar parkir. “Saya sampai hafal tipe-tipe pemarkir walau hanya melihat dari nomor polisi motor yang dibawa,” katanya, yang disambut dengan tawa hadirin.

Cerita lucu

Semua pekerjaan tentu memiliki risiko dan kisahnya masing-masing. Ada sebuah pepatah mengatakan, “Do what you love, love what you do”. Ya, seperti bapak- bapak hebat ini, mereka mengatakan suka dengan pekerjaan yang mereka pilih, jadi mereka santai saja dalam menjalaninya.

Dalam bidang apa pun pasti ada suka, ada duka. Nyatanya pekerjaan mereka tak hanya diselimuti dengan kisah horor dan menguras emosi saja. Beberapa kejadian lucu juga mewarnai hari-hari mereka.

Seperti yang dialami Made Widiarta, tak disangka-sangka, ternyata bekerja sebagai sopir ambulance juga pernah mengalami kejadian yang membuat tertawa, tapi ya..masih seram juga karena ini masih ada sangkut pautnya dengan jenazah.

Jadi begini, saat membawa jenazah menuju rumah duka, karena melewati jalur daerah Tajun yang berkelok dan menanjak dan kebetulan jenazahnya lupa untuk diiket maka terjadilah tragedi jenazah jatuh dari bed. “Bugg… begitu suara yang terdengar dari belakang,” katanya sembari tertawa.

Tak kalah mengundang gelak tawa, Wayan Sukarta juga berhasil membuat suara tawa memenuhi ruang diskusi di Rumah Belajar Mahima, siang itu.

Ia bercerita, saat bertugas di daerah Wanagiri, ia bertengkar dengan monyet-monyet yang ada di sana. “Saat saya berusaha menarik kabel, selalu digagalkan oleh para monyet itu dengan cara digigitnya hingga putus,” ujarnya. Tawa hadirin meledak. Membayangkannya saja sudah membuat tergelitik.

Atau cerita Gede Satriasa, yang setiap saat dihubungi istrinya sebab curiga, apakah benar ia memperbaiki pipa bocor atau berbohong, misalnya nongkrong di warung kopi atau selingkuh.

Menarik sebagai cerita, ironi dalam realita

Banyak sekali hal pahit, asam, manis dan asin yang mereka hadapi. Tapi mereka tetap menampakan senyum tulus di wajahnya. Dan ya, cerita mereka memang menarik sebagai cerita, tapi jika dicermati lebih dalam, semua yang mereka ceritakan adalah ironi dalam realita.

Pekerjaan yang tidak pernah kita bayangkan, mungkin juga dipandang sebelah mata. Kita tidak pernah menyadari apalagi peduli terhadap hal-hal kecil yang sebenarnya sangat berdampingan juga berpengaruh terhadap kehidupan kita.

Ternyata di balik kehidupaan kita yang berjalan lancar ini, ada bapak-bapak hebat yang ikut andil untuk membantu, walaupun diselimuti risiko berbahaya dan kecemasan dari keluarganya.

Cerita yang mengagumkan: berkutat dengan jenazah, berdebat dengan pemarkir, mengatasi semburan air hingga berebut kabel dengan monyet untuk memberikan kita penerangan.

Lantas, adakah penghargaan bagi mereka? Dari pemerintah, atau dari kita? Hampir tak ada. Itulah ironi.

Sampai di sini, mungkin pemerintah dapat memberikan perhatian kepada mereka dengan membuat sebuah ajang penghargaan yang bertajuk Best Perfomance untuk mereka-mereka yang bergerak di pekerjaan yang sejenis. Sehingga ini dapat menjadi pemacu bagi mereka di luar sana dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Semoga.[T]

*Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Pers Kampus Hari Ini: Wadah Berpikir Kritis, tapi Darurat Perlindungan! | Catatan Tatkala May May May 2023
Seni Foto Jurnalistik Olahraga ala Dicky Bisinglasi | Catatan Tatkala May May May 2023
Menjadi MC Dadakan, Melihat Tatkala May May May 2023 dari Kacamata Mahasiswa Magang
Tags: Berita Kisahkisah nyataTatkala May May May
Previous Post

Strategi Kampanye Pemilu: Antara Komunikasi Persuasif dan Pencitraan

Next Post

Pementasan Teater Monolog Drupadi: Menghadirkan Kisah Klasik Sebagai Tragedi Baru dan Bahas Isu Perempuan yang Relevan

Kadek Risma Widiantari

Kadek Risma Widiantari

Lahir di Singaraja, tahun 2002. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi di STAH N mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Pementasan Teater Monolog Drupadi: Menghadirkan Kisah Klasik Sebagai Tragedi Baru dan Bahas Isu Perempuan yang Relevan

Pementasan Teater Monolog Drupadi: Menghadirkan Kisah Klasik Sebagai Tragedi Baru dan Bahas Isu Perempuan yang Relevan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co