MAHASISWA BARU atau lebih simple disebut “MABA”, merupakan gelar yang disandang oleh seseorang yang telah usai menempuh masa SMA/sederajat dan mulai menempuh pendidikan di dunia yang lebih luas: perguruan tinggi.
Untuk menyandang gelar MABA, tentunya seseorang harus melewati banyak tetek-bengek persyaratan dan rangkaian kegiatan yang cukup melelahkan. Setelah lulus dari semua persyaratan dan rangkaian kegiatan tersebut, barulah kita dipandang mampu untuk menjalani kehidupan kampus yang sesungguhnya.
Memasuki dunia perkuliahan sebagai MABA, barangkali akan sedikit menegangkan dan banyak yang harus disiapkan, seperti menghadapi suasana baru, pembelajaran yang lebih kritis, bahkan tak jarang kebingungan-kebingungan akan banyaknya istilah asing yang umum digunakan dalam lingkungan kampus—yang tak ditemui di masa SMA.
Tentu saja, pengetahuan akan istilah-istilah dunia perkuliahan sangat penting bagi MABA. Hal itu akan membantu dalam menjalani dunia perkuliahan sehari-harinya.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan sedikit istilah-istilah yang sering digunakan dalam dunia perkuliahan—barangkali bisa menjawab kebingungan-kebingungan adik-adik sebagai MABA nantinya.
– KRS, SKS, KHS, SIAK, PA, IP, IPK, KTM
Ketika memasuki dunia perkuliahan, kebingungan pertama yang MABA hadapi yaitu penyusunan KRS (Kartu Rencana Studi), mungkin kalau di SMA ini sejenis jadwal pelajaran.
KRS yang kita susun memiliki batas SKS (Satuan Kredit Semester), yang bisa menentukan brapa mata kuliah yang bisa kita ambil pada satu semester.
Kita bisa menyusunnya KRS di SIAK (Sistem Informasi Akademik), yang merupakan sistem yang dirancang untuk keperluan pengelolaan data-data akademik dengan penerapan teknologi komputer.
Lebih mudahnya, SIAK berbentuk aplikasi yang bisa diakses mahasiswa melalui Handphone atau laptop/komputer.
Setelah penyusunan KRS selesai, kita harus menghubungi PA (Pembimbing Akademik) untuk melakukan validasi terhadap KRS yang sudah kita susun. Dosen pembimbing merupakan dosen yang membimbing kita sampai lulus nanti—dosen yang mempertimbangkan apakah kita bisa mengambil suatu mata kuliah tertentu atau tidak dan juga dosen yang kita ajak konsultasi terkait perkembangan akademik mahasiswa.
Setelah penyusunan KRS usai, kita melakukan perkuliahan hingga menyelesaikan satu semester perkuliahan, maka KHS (Kartu Hasil Studi) bisa kita akses di SIAK.
KHS sejenis raport kalau kita lihat dari persepsi SMA, di sana termuat nilai-nilai yang kita peroleh dari semua mata kuliah di semester tersebut.
Setelah KHS keluar, kita bisa mengetahui IP (Indeks Prestasi), yang merupakan nilai yang diperoleh mahasiswa. Di sana juga tertera IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), yang merupakan gabungan dari IP pada setiap semester.
Terakhir, KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). KTM sama dengan kartu siswa yang kawan-kawan dapatkan ketika SMA/sederajat.
– Matkul, MPK, Linpro dan Konsentrasi
Matkul dalam dunia perkuliahan sama dengan Mapel dalam jenjang sekolahan. Matkul (Mata Kuliah) yang didapatkan sesuai dengan program studi yang dipilih.
Selain mata kuliah yang sesuai dengan program studi, kita juga mendapatkan mata kuliah MPK (Matakuliah Pengembangan Pribadi) seperti bahasa Indonesia, Agama, Bahasa Inggris dan PKN.
Selain MPK juga ada istilah Linpro (lintas Prodi), yaitu mata kuliah yang bisa kita ambil dari luar program studi kita (mata kuliah yang diambil dari program studi lain).
Misal, kawan-kawan memilih program studi manajemen, ketika Linpro kawan-kawan bisa mengambil mata kuliah pada program studi bahasa asing atau program studi lain.
Dan yang terakhir yaitu Konsentrasi, istilah ini bisa ditemukan pada program studi tertentu saja, seperti misalnya pada program studi manajemen kita akan memilih konsentrasi (Manajemen Sumber Daya Manusia/SDM, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan) sesuai minat kita ketika sudah memasuki semester tertentu.
Program studi lain juga memiliki konsentrasi seperti akuntansi, hukum dan program studi lainnya.
– KKN, PKL, PPL, UP
Selain belajar di lingkungan kampus, suatu universitas juga memiliki program-program seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan pada semester tertentu.
Pada saat KKN kawan-kawan akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang tentunya terdiri dari berbagai jurusan dan ditempatkan pada suatu desa, dengan harapan bisa membantu mengembangkan desa tersebut sesuai dengan ilmu dan teknologi yang telah diraih di kampus.
KKN dilakukan dengan rentang waktu tertentu sesuai kebijakan kampus.
Selanjutnya ada PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang meliputi praktik pembelajaran di kelas dan praktik persekolahan. PPL adalah program jurusan yang terakit dengan Pendidikan.
Lalu PKL (Praktik Kerja Lapangan). Hal ini hampir sama dengan magang yang dilakukan oleh anak SMK.
Dan UP (Ujian Proposal), merupakan langkah awal sebelum sidang skripsi. Setelah menyusun dan melakukan bimbingan proposal, maka mahasiswa akan melaksanakan ujian proposal.
– PKM, Dospem, Asdos, Mapres
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan proposal yang di dalamnya terdapat ide-ide mahasiswa baik dari wirausaha, teknologi, kemasyarakatan dan Penelitian.
Di beberapa kampus, terkadang PKM dijadikan untuk persyaratan kelulusan ketika pelaksanaan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru).
PKM biasanya disusun perkelompok yang terdiri dari 4-6 anggota.
Dospem (Dosen Pembimbing) merupakan dosen yang membimbing mahasiswa ketika melaksanakan PKM, menyusun proposal penelitian, melakukan KKN, PPL atau PKL. ‘
Asdos (Asisten Dosen). Asisten dosen merupakan seorang dosen muda atau mahasiswa yang membantu tugas-tugas dosen.
Mapres (Mahasiswa Berprestasi), merupakan seorang mahasiswa yang meraih prestasi mewakili kampus, baik dalam akademik maupun non akademik. Di mana foto siswa tersebut akan diposting pada media sosial kampus sebagai salah satu bentuk apresiasi.
– BEM, DPM/MPM, HMJ, UKM (Organisasi Mahasiswa Internal Kampus)
Dunia perkuliahan sama dengan ketika SMA, yaitu memiliki pengurus-penguru mahasiswa yang terdiri dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), yaitu organisasi kampus yang melakukan jalinan kerja sama dengan BEM kampus lain dan juga mengurus mahasiswa, kalau di SMA dikenal dengan istilah Osis.
DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa)/MPM (Majelis Perwakilan Mahasiswa) merupakan organisasi yang bertugas mengevaluasi, menerapkan, dan menyesuaikan peraturan-peraturan kemahasiswaan. Peraturan itu yang nantinya jadi landasan BEM dan organisasi mahasiswa lainnya dalam berkegiatan.
HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), merupakan organisasi mahasiswa yang seperti BEM namun dalam tingkat jurusan
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), yaitu kegiatan di luar perkuliahan yang bisa diikuti mahasiswa, sama seperti ekstrakulikuler.
– Organisasi Mahasiswa Eksternal Kampus
Organisasi mahasiswa eksternal kampus merupakan organisasi mahasiswa di luar kampus—organisasi yang tidak memiliki ikatan dengan kampus secara struktural.
Di Singaraja, ada berapa organisasi ekternal kampus, di antaranya: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia.
Perlu diketahui, organisasi eksternal kampus tersebut berbasis nasional. Artinya, ada di seluruh kota di Indonesia.
Nah, kawan-kawan, itulah beberapa istilah yang akan kawan-kawan temukan di lingkungan kampus.
Semoga bisa membantu menjawab kebingungan-kebingungan yang kawan-kawan MABA rasakan. Semangat.[T]