12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Balik Kisah Abdi Pers Pesantren Yang Luhur

Ikrom F.byIkrom F.
March 21, 2023
inEsai
Di Balik Kisah Abdi Pers Pesantren Yang Luhur

Ilustrasi tatkala.co

Sejak pertama kali datang dan menetap di Pondok Pesantren Annuqayah, saya menemukan sesuatu yang menarik. Ketertarikan itu bermula dari sebuah majalah dinding yang terpajang di depan kantor. Bentuknya sederhana; ia ditulis di atas kertas folio secara klasik: menggunakan pensil dan krayon sebagai alat kanvas untuk melukiskan gambar jurnalisme pesantren.

Saya sempat berbincang-bincang melalui salah satu kru. Namanya Abdul Warits. Dia mengatakan seorang jurnalis pesantren memiliki tempat yang cukup krusial jika mau dibicarakan. Pria asal Bragung itu menyebut ketika seorang menjadi jurnalis, sama sekali tidak memprioritaskan gaji. Selain tidak ada, gaji merupakan sebuah materi dunia bila hendak diberikan.

“Di Pesantren distribusi keuangan bukanlah urat nadi dalam pekerjaan pers. Bahkan sekira-kiranya materi adalah sesuatu yang tidak pernah diajarkan oleh kiai. Tetapi kita yakin, dengan mengabdi dan ikhlas untuk melaksanakan petuah dari para kiai, insyallah barokah akan menghampiri,” tegasnya dengan nada tegas. 

Perjalanan jurnalis yang ada di Pondok Pesantren Annuqayah agaknya tidak bisa dilepaskan dari soal pengabdian. Dari beberapa ungkapan santri—termasuk Abdul Warits itu—menjadi insan pers perlu diniatkan untuk mengadi. Di sini secara logika, ketika masalah “mengadi” adalah pokok utama, maka tidak ada yang namanya usaha “kerja” pers. Karena setiap “kerja” harus mempunyai upah. Tanpa upah, semua orang dipastikan malas atau tidak sudi melakukan pekerjaan. Di Annuqayah, insan pers sama sekali tidak akan menemukan apa itu bayaran, artinya mereka tidak di gaji.

Meskipun tidak digaji, para wartawan santri tetap melakukan peliputan atas dasar cinta. Sebagai seorang abdi pers, cinta adalah mantra ampuh disaat mereka mulai lelah dan mengharap sesuatu yang sama sekali utopis. Mereka seakan-akan ingin membuktikan, bahwa bukan penghasilan yang dicari. Mereka seperti mengamalkan ajaran apa yang diutarakan oleh Radinal Mukhtar Harahap, bahwa bagaimana pun, pengadian itu sejatinya adalah memberikan apa yang telah didapat untuk kemudian mengembangkan kreasi dan inovasi dari diri sendiri.

Hanya saja, ironisnya, para awak media dianggap membuang-buang waktu dan uang, karena dalam setahun mereka biasa melakukan penerbitan redaksi. Tidak jarang, insan pers diperlakukan layaknya santri yang tidak sedang mengadi. Mereka selalu dipandang sebelah mata. Barangkali benar, abdi pers tidak sama dengan abdi lingkungan, yang bentuk kerjanya menyapu. Atau para ustaz yang mengajar di madrasah, atau para pekerja yang saban hari membangun gendung yang sekiranya tampak ke permukaan. Dan itu bisa dinilai oleh setiap mata dan telinga bahwa itulah produk pengabdian yang paling luhur.

Mungkin benar pula, insan pers hanya melakukan wacana dan memberi informasi supaya publik tahu dan gempar terhadap apa yang sudah dikritisi; mempertanyakan setiap kejadian, yang barangkali melabrak kemapanan. Tapi mereka tidak akan sudi melakukan sesuatu secara kritis tanpa fakta dilapangan, seperti pengandaian kita; mula-mula membuat tema, diskusi, melakukan wawancara, klarifikasi kembali, menulis naskah dan terbit.

Satu-satunya contoh yang memaparkan wartawan santri tidak berwacana serampangan ketika menyangkut soal dawuh atau kebijakan kiai. Layaknya santri yang takdim, setiap apapun yang muncul dari kiai itu sifatnya mutlak diikuti. Sikap ini merupakan pola antara hubungan murid dan guru. Tentunya pola seperti ini tidak terlepas dari sistem pembejalaran yang bernuansa budaya.

Abdurrahman Wahid menandang pola kurikulum pesantren sebagai “sub kultural”. Pandangan local wisdom ini erat kaitannya dengan penerjemahan kembali wajah pesantren yang terlahir dari masyarakat pedesaan, yang umumnya begitu antusias terhadap ajaran islam damai. Ajaran kedamaian, salah satunya terpartri kepada akhlaq. Sebagai akibat, semua ilmu yang sering dilestarikan bahkan telah menjadi induk disaat belajar di pesantren adalah etika; ia akan datang dan tidak bisa ditinggal pergi.

Maka dari itu, etika itu masuk dan jadi poros wartawan santri yang dikenal dengan sebutan sa’mina, waatha’na. Perlu digaris bawahi, pers yang identik dengan independensi ada apabila mereka tidak mempunyai “tuan”. Tuan di sini diartikan sebagai sang pemilik lembaga pers. Bahkan, lembaga pers perlu menyajikan pemberitaan yang berimbang, tidak ada campur tangan siapapun dan apapun. Secara sederhana, wartawan harus bebas dari intervensi dari pihak luar.

Sa’mina Waatha’na wartawan santri agaknya berekspektasi ke arah itu. Ia hadir dalam kacamata lembaga pendidikan sebagai alat untuk tidak semena-mena menggebuki apa yang telah disepakati para kiai. Bukan berarti hal ini mereka dipasung peliputannya, tetapi etika dasar sebagai murid yang takdim pada guru adalah jawaban yang sekira-kiranya perlu dijaga, atas nama agama dan budaya. Harapan ajaran ini adalah barokah. Barokah adalah bayaran tertinggi. Kita bisa meyakini, barokah seperti capaian paling luhur dari seorang santri. Dapat dipastikan pula, mereka berusaha mencari barokah untuk menunjang demi masa depannya kelak.

Kisah ikonik yang patut kita teladankan ketika mau meliput sosok kiai. Hal ini dinarasikan Majalah Muara yang berada di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa. Majalah yang ada sejak 1980 ini punya hasrat untuk melakukan wawancara dengan KH. Ahmad Mustofa Bisri. Kendatipun wawancara bisa dilakukan melalui apa saja, bisa lewat telepon, email, WA atau media sosial lainnya. Dengan pertimbangan jarak tempuh yang terlampau jauh antara Sumenep dan Rembang, redaksi sepakat agar melakukan wawancara melalui via WA. Namun pengasuh sama sekali tidak mengizinkan itu. Bahkan konon, beliau mempertanyakan dengan tegas adab kesopanan dan muruah kesantrian meski dalam rangka wawancara. 

Kisah ini menarasikan bahwa kesopanan yang terpancar dalam diri santri, apapun situasinya, haruslah mencerminkan itu. Banyak orang terjebak kepada hiruk-pikuk pragmarisme teknologi sehingga mereka meninggalkan hal tabu yang kerap dilakukan pada masa lalu. Mengutip Ahmad Zainal Huda (Penulis biografi Gus Mus) mensinyalir bahwa sejarah adalah bagian dari sikap bijaksana untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih maju—supaya kesalahan tidak terulang dua kali—justru dengan menulis, manusia bisa menggali secara kritis apa yang baik dari masa lalu (the fast).

Pada hakikatnya apa yang dialami redaksi majalah Muara adalah soal menyambung tali silaturrahim. Formula Hubungan antara murid dan guru itu diyakini sebagai sesuatu yang sakral. Semacam kisah ikonik dari KH. Kholil Bangkalan yang mengutus Kiai As’ad Syamsul Arifin untuk membawa Tongkat, Surban dan Tasbih kepada KH. Hasyim Asy’ari. Transportasi yang minim dan dikarenakan perintah kiai, maka hal itu dilaksanakan secara baik. Sewaktu-waktu juga, KH. Kholil mewanti-wanti santrinya untuk tidak makan di jalan. Persoalannya sepele; menjaga eksistensi muruah.

Parahnya hal seperti itu sulit kita temukan di lembaga pendidikan manapun. Bahkan kita tidak bisa menolak lupa, moral guru dan murid sudah terpasang buta dan tuli, dan kita saat ini hanya bisa berkaca-kaca membaca kengerian seperti itu. [T]

Orang-orang Baik pada Duka Bencana – Cerita Kerja Jurnalistik Gempa-Tsunami Palu
5 Film Terbaik yang Sebaiknya Ditonton Calon Wartawan atau Wartawan
Tags: jurnalistikperspesantrensantri
Previous Post

Semua Orang Sibuk, Prioritas Menentukan…

Next Post

Gempita Fragmen Tari Bawi Srenggi Dadia Pudeh, Begini Awal Mula Ogoh-Ogoh di Tajun

Ikrom F.

Ikrom F.

Pemuda kelahiran Jember. Saat ini sedang mengabdi di pondok pesantren Annuqayah daerah Lubangsa. Aktif di beberapa komunitas, seperti Komunitas Penulis Kreatif (KPK) Iksaj, IPJ, LPM Fajar dan PMII. IG @ikrom_f1234.

Next Post
Gempita Fragmen Tari Bawi Srenggi Dadia Pudeh, Begini Awal Mula Ogoh-Ogoh di Tajun

Gempita Fragmen Tari Bawi Srenggi Dadia Pudeh, Begini Awal Mula Ogoh-Ogoh di Tajun

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co