31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Telaah Agak Serius Kalimat-Kalimat Motivasi yang Memabukkan

Teguh AlfaidzinbyTeguh Alfaidzin
March 2, 2023
inEsai
Telaah Agak Serius Kalimat-Kalimat Motivasi yang Memabukkan

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

BEBERAPA PEKAN TERAKHIR jagad dunia maya terkhusus Tiktok digemparkan oleh sosok pengusaha sukses yang bernama Henry Kurniadi Sutikno alias Jhon LBF. Dalam konten-konten yang diproduksi, Bang Jhon—sapaan akarabnya, intens memberikan wejangan, semangat, juga motivasi kepada semua karyawannya.

Bang Jhon pun menjadi idola baru tidak hanya bagi karyawan yang ia pimpin, juga bagi seluruh warga Tiktok yang mengikutinya yaitu sekitar 4.7 juta followers. Bahkan Bang Jhon mendadak menjadi artis podcast YouTube diundang ke sana kemari untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

Setidaknya sudah 5 akun Youtube yang saya tonton mengulas soal Bang Jhon, misalnya akun Youtube dr. Rhicard Lee, MARS 1,1 jt x ditonton, Ruang Interogasi 51 rb x ditonton, Trans7 Official 1,3 jt x ditonton, Bang Yos Official 73 rb x ditonton dan Ngobrol Asix 1,8 jt x ditonton.

Memang instan dan tidak butuh waktu lama deretan kesuksesan yang diraih Bang Jhon. Dilansir dari wawancara di akun YouTube dr. Rhicard Lee, MARS, Bang Jhon hanya butuh waktu 2 tahun untuk menjadi pengusaha super sukses. 

Tapi kehadiran Bang Jhon membuat saya semakin yakin untuk mengubur cita-cita saya sejak kecil yaitu punya banyak uang alias kaya raya, setelah beberapa bulan terakhir masih segar dalam ingatan saya kasus yang menimpa Doni Salmanan dan Indra Kenz, dua crazy rich yang meraup pundi-pundi kekayaan dengan instan tapi pada akhirnya terjerat kasus afiliator.

Motivasi Artifisial yang Memabukkan

Pasti semua orang ingin kaya raya, bergelimang harta, sejahtera. Ya, kalau begitu hidupnya harus termotivasi, dengan demikian konsep motivasi menjadi aturan baku yang seolah-olah mesti ditaati agar seseorang dapat meraih hal-hal yang dikatakan sukses. Kalau tidak ditaati jangan harap bisa meraih itu semua!

Sejak kecil kita selalu dijejali bahwa kehidupan yang sempurna adalah hidup yang punya segalanya. Rumah, kendaraan, aset, tabungan, jabatan, relasi dan seterusnya dan seterusnya. Bahkan sejak dalam kandungan kita sudah dianggap sebagai aset bernafas yang siap untuk tancap gas bilamana waktunya tiba. Mulailah muncul kalimat motivasi, kartus As untuk merawat itu semua.

Kalimat motivasi yang pernah dan selalu kita dengar adalah “kalau mau sukses harus berfikir positif!”.

Umumnya mereka mengajarkan cara untuk memelihara pola pikir positif demi hidup yang lebih baik. Mungkin ada benarnya, tetapi masalahnya kalimat motivasi tersebut menjadikan pola pikir positif sebagai jimat penangkal pelbagai hiruk pikuk kehidupan. Kenyataanya persoalan yang terjadi dalam hidup tak bisa diselesaikan dengan hanya pola pikir positif.

Jika kita berkaca pada kaum skeptisisme, masalah bisa diatasi dengan cara meragukan, mengambil jarak, mempertanyakan atau mencurigai segala sesuatu karena adanya keyakinan bahwa segala sesuatu bersifat tidak pasti sehingga mereka memilih untuk kurang antusias.

Juga kaum apatisme, berfikir positif mungkin nomor terbawah dalam skala prioritas sebab semakin mencari tahu, semakin berpikir positif, membuat beban masalah semakin berat. Maka jawabannya adalah mendewakan sikap bodo amat dan tidak peduli.

Bilamamana masalah gagal diselesaikan sudah pasti rasa kesal dan sakit hati tak akan membelenggu, sebab kaum skeptisisme dan apatisme secara tersirat mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Lantas bukankah kaum skeptisisme dan apatisme membuat raga dan psikologi tetap sehat dan bahagia untuk menyelesaikan masalah daripada hanya sekedar pikiran positif?

Kalimat motivasi berikutnya adalah “harus berani keluar dari zona nyaman!”

Benarkah demikian? Kalau coba kita dekontruksi, ya dekontruksi teks ala Derrida (1930-2004), sebenarnya pernyataan di atas tidak jelas dan kental dengan nuansa ambiguitas.

Tolak ukur zona nyaman tidak rinci dan malah rawan disalahpahami. Padahal teks yang absolut dan mutlak saja dapat didekontruksi, sebab dalam pandangan Derrida teks adalah aporia artinya jalan buntu karena teks selalu bisa dibaca dengan cara yang baru dan akan menghasilkan makna yang berbeda-beda. Apalagi hanya sekedar kalimat motivasi diatas yang tak jelas apa makna dan maksudnya.

Misalnya saya adalah seorang blantik motor, saya sudah tahu betul peta permotoran baik harga pasaran, mesin motor, sampai memiliki pelanggan tetap alias jaringan. Sehingga hasilnya dapat saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Lantas yang dimaksud keluar dari zona nyaman? Spakah segera mungkin saat saya gagal atau saya sukses menjual 5 motor dalam sehari saya harus bergegas ganti profesi dan menekuni dunia lain misalkan berkecimpung di dunia burung seperti yang sempat dilakukan Bang Jhon LBF di atas?

Apakah dengan keluar dari zona nyaman menjamin bahwa saya akan hidup kaya raya bergelimang harta atau setidaknya lebih baik dari penghasilan atau pekerjaan sebelumnya? Atau jangan-jangan kalimat motivasi “keluar dari zona nyaman” sengaja diproduksi agar supaya kita tetap menjadi insan tertindas dan dihalang-halangi untuk kaya raya seperti mereka?

Kalimat motivasi berikutnya adalah “jika orang lain bisa, kita juga harus bisa!”

Sebenarnya kita tidak usah terlalu repot menanggapi serius pernyataan tersebut. Gampang saja saya menyebutnya perbandingan modal, maksudnya apakah orang yang dibandingkan dengan kita berangkat dari modal kelas ekonomi yang sama atau tidak. Misal saya punya usaha jual pisang goreng dibandingkan dengan usaha sang pisang milik Kaesang putra presiden.

Jangankan bicara soal sekte pembeli, teknik marketing dll., soal bahan dapur seperti merk minyak saja sudah berbeda jauh. Maka stop menanggapi serius kalimat motivasi di atas jika orang yang dibandingkan saja tidak berangkat dari garis start yang sama.

Pertanyaan besarnya bagaimana cara melawan kalimat motivasi artifisial?

Dalam buku Kumpulan Kalimat Demotivasi milik Syarif Maulana, Demotivasi diartikan sebagai ungkapan yang pesimistik, kurang antusias, kurang bergairah, dan hal-hal lainya yang dianggap kebalikan dari ekspresi motivasional yang cenderung optimistik. Demotivasi tentang kemampuan kita menolak segara harapan-harapan yang dibuat oleh orang lain (motivator). Orang lain sering bicara dengan mudahnya tanpa mengetahui dan mempetimbangkan kenyataan yang kita hadapi.

Bersikap pesimis, demotivasional dan kurang antusias terhadap hidup menjadi jalan keluar yang lebih baik daripada semangat semu yang terlampau agresif dan menggebu-gebu. Semangat semu itu justru mendorong libido untuk saling berkuasa dan menyalahkan.

Dalam filsafat modern seperti eksistensialisme yang lahir sekitar awal abad ke-20, ungkapan seperti “Hidup ini absud” kata Albnert Camus (1913-1960), “manusia adalah gairah tanpa makna” kata Jean Paul Sartre (1905-1980), bukanlah  bentuk pernyataan yang merekomendasikan manusia untuk lebih baik mati karena hidup ini tidak ada artinya. Justru Camus dan Sartre menginginkan manusia untuk hidup lebih bergairah dalam memaknai hidupnya tanpa harus bergantung pada makna yang direkomendasikan orang lain. [T]

Kamu Mau Jadi Jenius Jalanan atau Jenius Sekolahan?
Renungkanlah; Tiada Lagi Rangking Siswa, Eh, Kini Muncul Euforia Guru Favorit
Tags: demotivasimedia sosialmotivasirenungan
Previous Post

Hartanto, Maecenas Seni Rupa, Bukan Maecenas Dalam Hal Finansial

Next Post

Read Aloud, Metode Membacakan Buku untuk Anak─Dan itu Dilakukan DAPD Buleleng

Teguh Alfaidzin

Teguh Alfaidzin

PMII Denpasar

Next Post
Read Aloud, Metode Membacakan Buku untuk Anak─Dan itu Dilakukan DAPD Buleleng

Read Aloud, Metode Membacakan Buku untuk Anak─Dan itu Dilakukan DAPD Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co