10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Memaknai Perbedaan Komunikasi Antarbudaya: Bukan Sekadar Wacana

ChusmerubyChusmeru
March 1, 2023
inEsai
Memaknai Perbedaan Komunikasi Antarbudaya: Bukan Sekadar Wacana

APAKAH SEMUA WARGA di Tanah Air ini merasa bangga menjadi bangsa Indonesia? Jika memang iya, apa yang membuat bangga? Alamnya yang indah, jumlah penduduknya yang melimpah, ataukah masyarakatnya yang ramah-tamah?

Banyak alasan bagi orang untuk merasa bangga hidup di Bumi Nusantara ini. Kekayaan budaya dan kemajemukan agama adalah salah satunya. Setiap daerah memiliki seni, adat, tradisi, dan budaya yang khas. Setiap orang juga memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan yang diyakininya. Potensi keberagaman ini diklaim banyak pihak sebagai faktor yang mempersatukan bangsa.

Namun tak sedikit pula yang menganggap keragaman adat, budaya, dan agama acapkali menjadi biang terjadinya konflik. Bagaimana bangsa ini memaknai keberagaman sangat menentukan sejauhmana keberagaman itu dapat mempersatukan, bukan menjadi sebab perpecahan.

Diperlukan pemahaman komunikasi antarbudaya oleh seluruh elemen bangsa. Sayangnya, komunikasi antarbudaya tak segampang yang dibayangkan. Banyak hal yang membuat komunikasi antarbudaya terkendala, seperti  etnosentrisme dan kondisi ketidaksadaran seseorang ketika berjumpa dengan budaya yang berbeda.

Etnosentrisme

Mengagumi dan mencintai nilai, adat, tradisi dan budaya yang dimiliki masyarakat adalah sikap yang mulia. Dengan sikap seperti itu orang akan berupaya menjadi manusia yang menghargai kearifan lokal sebagai landasan berperilakunya.

Tanpa modal kecintaan pada budaya sendiri, orang akan mudah kehilangan jatidiri dan terbentur pada budaya asing yang belum tentu tepat untuk digunakan dalam kehidupan lokalitasnya.

Meski demikian, kecintaan yang berlebihan terhadap budaya sendiri dapat membuat seseorang terjebak pada etnosentrisme. Hal ini terjadi pada orang-orang yang bersikap dan berpandangan hanya nilai, adat, tradisi, dan budaya mereka sendirilah yang paling baik dan paling benar. Sedangkan yang lain dianggap tidak baik dan tidak benar. Etnosentrisme seperti ini tentu saja akan menghambat komunikasi antarbudaya sebagai dasar pemahaman keberagaman.

Etnosentrisme bukan hanya mengejawantah dalam ruang sosial budaya saja. Ruang-ruang ekonomi dan politik juga tak luput dari perangkap etnosentrisme. Ada anggapan bahwa bisnis tertentu akan lebih berhasil jika dikelola oleh orang-orang yang berasal dari etnis tertentu. Bukan lantaran etnis tersebut memang memiliki nilai dan etos kerja yang baik, tetapi lebih dianggap karena etnis itu lebih baik dibanding etnis lain.

Oleh sebab itu, keberhasilan satu etnis dalam bisnis kerap menimbulkan kecurigaan dan kecemburuan antaretnis.

Ruang politik juga tak luput dari etnosentrisme. Demokratisasi sebagai pilar kehidupan berpolitik diwarnai dengan pandangan sempit tentang sosok pemimpin yang layak untuk dipilih. Hanya orang dari etnis atau suku tertentu yang dianggap layak memimpin bangsa ini. Etnis atau suku lain dianggap tidak layak.

Bahkan dalam beberapa kasus, seorang calon pemimpin mendapat penolakan karena latar belakang budaya dan agamanya. Jika demikian, masih pantaskah kita berbangga sebagai bangsa yang beragam?

Kesadaran versus Ketidaksadaran

Apa yang dikatakan elit politik tentang ragam budaya dan agama di Indonesia? Apa yang disampaikan tokoh-tokoh negeri ini tentang kekayaan adat dan tradisi? Apa yang dibicarakan para ilmuwan dan akademisi Tanah Air perihal kemajemukan bangsa ini?

Semua pasti sepakat, bahwa Indonesia adalah negara yang sangat menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama. Indonesia adalah negara yang sangat toleran terhadap perbedaan budaya. Semua satu suara, bahwa perbedaan latar belakang adat dan tradisi adalah anugerah terindah bangsa ini.

Semua yang disampaikan elit politik, tokoh masyarakat, dan para akademisi adalah pernyataan dalam sebuah ruang kesadaran (mindfulness). Ruang-ruang itu bisa bernama diskusi, seminar, simposium, dan sejenisnya. Dalam kondisi kesadaran sosial, politis, dan akademis, semua sepakat kebhinekaan adalah sebuah keniscayaan yang perlu terus dijaga dan dirawat.

Saat seminar dan diskusi di satu hotel berbintang, semua beranggapan pertikaian dan intoleransi terhadap perbedaan adalah sebuah pengingkaran dan pengkhianatan kepada persatuan dan kesatuan bangsa. Namun ketika elit politik itu bertarung merebut kursi kekuasaan, ketika tokoh masyarakat berada di tengah kepentingan ekonomi, saat akademisi berebut jabatan struktural, akankah ruang kesadaran itu masih tetap terjaga?

Boleh jadi, sanjungan tentang perbedaan dan keberagaman itu hanya sekadar wacana dalam ruang kesadaran. Ketika kepentingan kekuasaan dan kue ekonomi diperebutkan, mereka akan berada dalam ruang ketidaksadaran (mindless). Komunikasi antarbudaya, antaretnis, dan antaragama mengalami ketegangan. Prasangka dan stigma terhadap latar belakang budaya menjadi bagian dari upaya pertarungan kepentingan.

Upaya serius perlu dilakukan seluruh anak bangsa untuk tetap menjaga ruang kesadaran dalam situasi apa pun. Komunikasi antarbudaya harus dibangun atas dasar kesadaran bahwa perbedaan itu bukanlah wacana, namun sebuah realita. Contoh-contoh sederhana dapat dilakukan. Siapa pun dapat menjadi presiden, menteri, rektor, kepala desa, hingga ketua RT; tanpa harus melahirkan perdebatan latar belakang suku, agama, dan budaya.

Saatnya kini berhenti mengumbar wacana tentang arti penting perbedaan dan keberagaman. Komunikasi yang dibangun di seluruh negeri mesti berangkat dari tindakan empiris memaknai perbedaan.

Sebagaimana dikatakan penyair Catherine Pulsifers, bicara tentang apa yang akan kita lakukan memang mudah, tapi itu tidak berarti apa-apa sampai kita mengambil tindakan dan mewujudkannya. [T]

Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?
Tags: ilmu komunikasikomunikasikomunikasi antarbudayaPendidikanPolitik
Previous Post

Hal-hal yang Membuat Aku Kuat dari Segala Hal yang Bisa Membuat Aku Patah

Next Post

Bagaimana Cara Menjaga Hal Baik yang Sudah Melekat? | Pesan Kepada Ndul…

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Bagaimana Cara Menjaga Hal Baik yang Sudah Melekat? | Pesan Kepada Ndul…

Bagaimana Cara Menjaga Hal Baik yang Sudah Melekat? | Pesan Kepada Ndul…

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co