DALAM PERJALANAN kehidupan, siapapun tentunya akan mengalami suatu hal yang pasti tidak diharapkan, yakni kegagalan. Semua orang selalu menghindari dan tidak menginginkan kegagalan akan terjadi. Intinya selalu pengin sukses.
Dalam sekolah, kuliah, karier, usaha, dan sebaginya, semua orang berharap perjalanannya lancar dan sukses. Namun saya yakin semua orang, dalam perjalanan hidup mereka, pasti pernah mengalami kegagalan.
Perjalanan dalam hidup saya pun demikian.
Saat SMA saya aktif menggeluti olahraga beladiri karate. Pernah dipercaya mewakili Buleleng dalam kejurda karate. Saat itu saya masih SMA kelas 2,
Ketika pertama turun dalam kumite perorangan, ternyata dengan pengalaman yang sangat minim, saya terkapar dan sempat dibawa ke rumah sakit. Ada luka robek di muka saya, dan harus dijarit.
Pengalaman kalah itu tidak menyurutkan niat saya untuk lebih giat lagi dalam berlatih. Meskipun sempat dilarang oleh orang tua, terutama oleh ibu—karena tidak ingin anaknya cedera kembali—tapi saya tetap bersikukuh untuk tetap bergelut dalam olahraga karate.
Tahun berikutnya, dalam kejurda, saya bertanding lagi, dan berhasil dapat juara.
Begitu juga saat saya tamat SMA. Saya mau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, tap[I saya gagal. Tahun berikutnya dengan persiapan lebih bagus, akhirnya saya bisa diterima di fakultas kedokteran.
Ketika hmelanjutkan kuliah program spesialis, saat ujian akhir tingkat nasional, kegagalan kembali saya dapatkan. Saya dinyatakan tidak lulus. Saat itulah kekecewaan tidak bisa saya tahan lagi.
Saya memang kecewa. Namun justru saat itulah saya mendengar suara hati dengar sangat jelas.
“Orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya cenderung menjadi orang yang sombong dan tinggi hati, yakinlah bahwa kegagalan yang saat ini kamu dapatkan akan membuat kamu rendah hati. Tetaplah rendah hati!”
Suara itu sangat jelas terdengar. Lalu, tiga bulan berikutnya ujian nasional kembali diadakan dan saya lulus. Pesan dari suara hati saya itu selalu saya ingat. Hingga kini.
Kegagalan merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, baik dalam bidang akademis, karier, maupun hubungan personal.
Namun kegagalan bukan akhir dari segalanya. Kegagalan justru dapat membawa berkah yang besar bagi seseorang yang mampu menerima dan mengatasinya dengan baik.
Pertama, kegagalan dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi seseorang. Setiap kali kita gagal, kita dapat belajar dari kesalahan yang telah kita buat dan mencoba untuk tidak mengulanginya.
Kegagalan juga dapat membuat kita lebih berhati-hati dan lebih bijak dalam mengambil keputusan di masa mendatang. Selain itu kegagalan juga dapat membuat kita lebih bersemangat untuk bangkit dan mencoba kembali, karena kita tahu bahwa kita telah belajar dari kesalahan yang telah kita buat.
Kedua, kegagalan dapat membuat kita lebih tegar dan kuat. Ketika kita mengalami kegagalan, kita harus berjuang untuk bangkit dan mencari jalan keluar. Hal ini dapat membuat kita akan lebih siap menghadapi masalah masalah yang akan datang. Kegagalan dapat mengajarkan kita bagaimana untuk mengatasi masalah dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik.
Ketiga, kegagalan dapat membuat kita lebih bersyukur. Ketika kita berhasil, kita sering kali merasa tidak perlu bersyukur karena kita telah merasa berhasil dengan sendirinya. Namun ketika kita gagal, kita menyadari betapa berharganya kesuksesan dan betapa beruntungnya kita ketika kita berhasil.
Kegagalan dapat membuat kita lebih bersyukur atas apa yang yang telah kita capai dan lebih berterima kasih atas dukungan dari orang-orang disekitar kita.
Terakhir, kegagalan dapat membuat kita lebih kreatif dan inovatif. Ketika kita mengalami kegagalan, kita harus berpikir dengan cara yang berbeda dan mencari solusi yang lebih baik.
Tidak berlebihan kalau kegagalan itu salah satu wujud cinta kasih Tuhan terhadap kita. Karena kegagalan akan mengajarkan kita lebih sabar, mengajarkan kita lebih tegar, mengajarkan kita untuk lebih bersyukur, dan mengajarkan kita untuk lebih kreatif dan inovatif.
Dan yang utama adalah kegagalan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Seperti suara hati saya, “Orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya, cenderung menjadi orang yang sombong dan tinggi hati”. [T]
[][][]
BACA esai-esai lain dari penulis DOKTER CAPUT