10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Remaja Bali Kini Sudah Mengenal Prasi

tatkalabytatkala
February 8, 2023
inBudaya
Remaja Bali Kini Sudah Mengenal Prasi

Para remaja yang menjadi peserta Wimbakara (Lomba) Ngripta Prasi dalam ajang Bulan Bahasa Bali ke-5 di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu, 8 februari 2023.

DENPASAR | TATKALA.CO – Remaja Bali kini sudah mengenal prasi. Lihatlah pada Wimbakara (Lomba) Ngripta Prasi dalam ajang Bulan Bahasa Bali ke-5 di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu, 8 Februari 2023.

Para remaja yang menjadi peserta dalam lomba itu tampak begitu leluasa, tidak canggung, berhadapan dengan daun lontar. Mereka mengguaratkan gambar di atas daun lontar itu. Mereka tampak tsudah begitu mengenal prasi, yakni membuat gambar di atas daun lontar.

Keragaman visual dan gaya visual diinterpretasi dengan baik oleh masing-masing peserta. Meski semua peserta menyajikan hasil karya prasi terbaiknya, namun dewan juri memilih tiga terbaik dari yang terbaiik.

Dari adu kepiawaian dalam lomba membuat prasi ini, akhirnya dewan juri menetapkan Ida Bagus Made Astawa Diputra sebagai juara I, dan Kadek Ari Anjasmara serta I Gusti Ayu Widihiasih Putri Ardani sebagai juara II serta Juara III.

Lomba itu memang menjadi daya tarik bagi pengunjung Bulan Bahasa Bali ke-5 saat itu. Pengunjung yang didominasi anak-anak muda itu, sesekali melirik hasil karya yang dibuat diatas dulang oleh para peserta itu.

Tiga dewan juri yang terdiri dari Drs. I Made Suparta, M.Hum, I Wayan Trisnayana dan I Made Susanta Dwitanaya terkadang menghadiri para peserta untuk menyaksikan karya-karya mereka. Indah, dan sangat menarik.

Made Susanta Dwitanaya mengatakan, lomba prasi kali ini mengambil tema tentang laut. Para peserta diajak menginterpretasi cerita tentang Samudra Montana yang diambil dari teks Adiparwa, tetang pengadukan Ksirarnawa atau lautan susu untuk mencari Tirta Amerta.

“Masing-masing peserta menggambar penggalana atau iterpretasi atas kisah naratif tersebut ke dalam selembar daun lontar. Hal itu memang tidak mudah,” ucapnya.

Dalam pembuatan karya prasi, ada tantangannya. Misalnya kepiawaian menggoreskan pengrupak di atas daun lontar yang memiliki serat dan karakter tersendiri. Medianya juga menjadi tantangan, karena membuat gambar di atas bidang kecil, yakni daun lontar dengan panjang 30 Cm dan lebar sekitar 4 Cm.

“Nah, ini yang menjadi sebuah tantangan bagi para peserta, dan itu pula yang menjadikan kekhasan dari sebuah karya prasi yang bersifat naratif itu,” papar seniman seni rupa itu.

Menggambar dengan media daun lontar dengan teknik toreh menggunakan pengupak, memang menjadi tingkat kesulitan dan kerumitan. Para peserta yang menggunakan media lontar itu menaklukan dengan teknik toreh. Media itu berukuran kecil, sehingga mentuntut tingkat kreativitas dan ketekunan masing-masing peserta, memang tampak di sini.

“Karya prasi ini sangat dekat dengan cara mengapresiai sebuah karya, karya prasi itu kecil, bisa digenggam, dan bisa dibaca seperti lontar. Di situ ada kedekatan antara si penikmat karya dengan karya seni itu sendiri,” ungkapnya.

Prasi ini juga terkait dengan aspek aksara, bahasa dan sastra. Prasi itu menjadi sebuah penginterpretasian visual atas teks aksara tersebut, yang nantinya akan digabungkan dengan sebuah gambar aksara, sehingga bertemu dengan karya klasik.

“Ketika melihat peserta berproses,  menjadi sebuah angin segar dari perkembangan seni prasi kedepan. Kumonitas-komunitas anak muda tumbuh menekuni prasi, dan melalui ajang lomba ini bisa menjadi ajang untuk menjaring bakat-bakat baru utamanya anak-anak muda,” sebut dosen seni ini.

Made Suparta yang Dosen ISI Denpasar ini mengatakan, prasi sebuah warisan leluhur yang sangat unik. Karena itu, seni prasi ini dimasukan dalam bidang akademis untuk mempercepat pengembangan budaya membuat prasi.

Sejak tahun 1992, sudah menjadikan seni prasi ini sebagai mata kuliah. “Awalnya ada pada jurusan kriya, kemudian berkembang menjadi mata kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual hingga sekarang,” ucapnya polos.

Kalau melihat hasil dari sebuah penelitian, mulai tahun 90-an perkembangan prasi sangat mengembirakan. Sentra-sentra atau gudang-gudang pembuat prasi terus bertambah. Ketika di Tenganan sedikit berkurang, justru masyarakat di Sidemen yang intens membuatnya. Rata-rata masih aktif sekarang. Bahkan, hampir ada di seluruh daerah di Bali.

Di Singaraja juga ada, hanya saja banyak yang belum diketahui. Banyak juga yang belum dikenal, karena mereka tidak mau mempromosikan diri. “Secara melembaga, dengan adanya kebijakan Gubernur Bali ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan membuat prasi,” ujarnya.

Made Suparta meyakini pembuat prasi kedepan akan terus berkembang. Sebut saja dalam lomba kali ini, pemrasi-pemrasi melakukan objeknya, tokoh tokoh yang ada dalam pigur. Di sini ada gaya Ubud, Kamasan, bahkan ada muncul gaya Tenganan.

“Anatomi sudah banyak muncul, walau ornament agak susah, rumit dan medianya lebih kecil. Ini mungkin karena di sekolah-sekolah sudah ada pembelajaran ekstra membuat prasi mulai dari SD hingga perguruan tinggi, sehingga perkembangan prasi sangat bagus sekali,” sebutnya.

Hal senada juga dikatakan I Wayan Trisnayana. Ia sangat mengapresiasi para peserta dalam ajang ini. Itu sebagai bukti sudah berkembang di masyarakat. Namun, perlu juga lebih digaungkan, sehingga seni prasi ini mendapat lebih perhatian.

 “Saat ini banyak muncul komunitas-komunitas, dan ajang untuk berekpresi seperti lomba prasi kali ini yang menjadi angin segar untuk lebih menggaungkan dan membangunkan semangat anak muda untuk menekuni prasi,” ujarnya.

Selain lomba, usul Trisnayana perlu juga diperlihatkan masa depan prasi ini kemana. Mestinya ada karir yang dibangun menekuni prasi.

“Untuk membangkitkan anak-anak muda menekuni prasi, bisa saja melalui sosial media, sebab milenial paling cepat tertarik dengan hal-hal yang trend di media sosial. Ini perlu mendapat perhatian juga,” kata koordinator komunitas prasi ini. [T][Pan]

Putu Renaisan Juara Baca Puisi Bali Anyar di Bulan Bahasa Bali
Tags: Bulan Bahasa BalilontarPrasi
Previous Post

Gong Legendaris ISI Denpasar, Berkarya Tanpa Batas Usia

Next Post

1 Bulan 1 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Buleleng — Adakah Pihak yang Cemas?

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
1 Bulan 1 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Buleleng — Adakah Pihak yang Cemas?

1 Bulan 1 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Buleleng -- Adakah Pihak yang Cemas?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co