Senin 6 Februari 2023 pukul 19:00 saya tiba di kantor. Di ruang analisa gempabumi mata saya terpaku pada berkedip-kedipnya informasi di monitor analisa gempabumi. Hampir semua seismometer di wilayah Indonesia dan negara tetangga berwarna merah gelap. Mengindikasikan adanya perubahan amplitudo yang sangat tinggi di lokasi tempat seismometer ditempatkan. ‘Ada gempabumi dimana?’ saya bertanya kepada rekan yang dinas lebih awal. ‘Di Turki, Bli, Magnitudo 7.7’ jawab rekan kerja saya.
Dengan cepat baris-baris analisa muncul di pikiran saya. Dengan kekuatan magnitude sebesar itu maka gelombang gempabumi akan dengan cepat merambat ke seluruh bagian bumi. Gelombang ini bisa beberapa kali melinkari bagian dalam dan kerak bumi.
Pantas saja indikator di layar merah semua. Meskipun gempabuminya terjadi beberapa jam sebelumnya. Gelombang gempabumi Turki masih traveling dan terus menjelajah Bumi. Tetapi, getarannya tidak dirasakan oleh penduduk di Indonesia.
Hal ini dikarenakan gelombang yang sampai di Indonesia atau daerah yang jauh dari pusat gempa adalah gelombang berfrekuensi rendah. Di daerah pusat gempabumi, gelombang gempabumi memiliki frekuensi tinggi dengan energi yang tinggi sehingga menimbulkan efek yang merusak.
Saya menghubungi rekan saya orang Turki, Chagla. Kami dulu satu kampus di Jerman. Saya menanyakan bagaimana kondisinya dan keluarganya. Dia menjawab aman dan baik karena lokasi kelurganya tinggal di Istanbul, jauh dari pusat gempabumi. Chagla kemudian bertanya, ‘Bagaimana hubungan patahan gempa ini dengan gempabumi di Istanbul? Apakah bisa memicu gempa di Istanbul?‘
Mengutip pernyataan Badan Penanggulanagan Bencana Turki (AFAD) dalam artikel DW, menyatakan bahwa telah terkonfirmasi 3.381 korban jiwa meninggal di Turki dan lebih dari 1.400 korban jiwa di Suriah (update tanggal 7 Februari 2023 pukul 07:27 GMT).
Dimana sebenarnya gempabumi Turki ini? Apa penyebabnya?
Senin 6 Februari 2023 pukul 09:17:34 GMT wilayah distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaraş diguncang gempabumi berkekuatan magnitude Mw 7,7. Pusat gempabumi berada di darat dengan kedalaman dangkal 10 kilometer.
Sembilan jam setelahnya pukul 18:24:49 GMT, muncul gempabumi lanjutan dengan kekuatan magnitudo Mw 7,6. Juga berada di darat dengan kedalaman dangkal 10 kilometer. Menilik kekuatan magnitudonya, pusat gempabumi dan kedalaman gempabumi ini sangat berpotensi merusak. Dampaknyapun terjadi hingga ke Suriah, sebuah negara yang bertetangga dengan pusat gempabumi di Turki ini.
Gempabumi ‘kembar‘ ini diduga dipicu oleh patahan Anatolia Timur, sebuah sumber gempabumi yang memanjang di daratan Turki. Gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser, artinya pergeseran lempeng di batas garis sesar bergerak horizontal.
Secara keseluruhan, Turki berada di atas lempeng tektonik Anatolia. Lempeng ini bergerak relatif ke arah barat. Setiap pergerakan yang terakumulasi di batuan akan menyebabkan gempabumi apabila batuan tersebut sudah tidak mampu menahan laju gerakan lempeng tektonik.
Gambar. Peta lokasi gempabumi Turki 6 Februari 2023. Arsiran merah pada peta menunjukan tingkat bahaya gempabumi yang tinggi. Semakin hijau semakin rencah bahaya, semakin merah semakin tinggi bahaya (lihat legenda di kanan bawah). Tanda lingkaran merah dan oranye menunjukan lokasi-lokasi gempabumi utama dan susulan. Sumber peta: https://geofon.gfz-potsdam.de/eqexplorer/
Di bagian utara Turki membentang patahan panjang yang bernana patahan Anatolia Utara. Kota Istanbul dilewati oleh patahan ini. Inilah jawaban dari pertanyaan Chagla teman saya. Kota tempat keluarganya tinggal juga berada dalam wilayah yang beresiko.
Semua wilayah yang dilewati jalur patahan gempabumi berada di jalur merah, jalur yang memiliki resiko bencana. Faktor resiko akan dilipatgandakan apabila wilayah tersebut padat penduduk. Hal inilah yang terjadi di Kahramanmaraş. Bangunan di kota-kota kolaps, korban tertimbun bangunan.
Faktor bahaya yang tinggi dan dihuni oleh padat penduduk juga banyak ditemukan di belahan dunia lain seperti Afganistan, Asia Tengah, China dan Indonesia. Pada 25 April 2015 gempabumi berkekuatan magnitudo Mw 7.8 mengguncang Gorkha-Nepal. Berjarak 85 kilometer dari pusat kota padat penduduk Kathmandu dan menewaskan 8.964 jiwa.
Pada 21 November 2022, gempabumi dengan kekuatan magnitudo Mw 5,6 mengguncang Cianjur-Jawa Barat. Mengutip data BNPB, per 27 November 2022 tercatat 327 orang meninggal dunia dan total 108.720 orang mengungsi.
Gambar. Peta bahaya gempabumi Cianjur-Jawa Barat dengan sumber gempabumi patahan Cugenang
Dari hasil monitoring dan verifikasi, BMKG kemudian membuat peta bahaya gempabumi untuk wilayah Cugeunang-Cianjur. Dihasilkan 3 zona bahaya gempa bumi yakni Zona Terlarang (Merah), Zona Terbatas (Orange) dan Zona Bersyarat (Kuning).
Zona Terlarang (Merah) memiliki kriteria Zona dengan “sempadan” Patahan Aktif Cugenang 0 – 10 meter ke kanan dan ke kiri tegak lurus jurus patahan, yang merupakan zona kerentanan sangat tinggi akibat deformasi dan getaran gempa.
Pada zona terlarang, BMKG merekomendasikan bahwa zona tersebut dikosongkan. Dalam artian bangunan yang ada direlokasi. Selanjutnya dilarang untuk dibangun kembali. Zona ini meliputi 9 desa yaitu Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, Benjot dan Nagrak. Hal ini sangat beralasann mengingat gempabumi berpotensi berulang dan telah terjadi beberapa kali gempabumi serupa dalam sejarah Cianjur. [T]