12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jurus Jitu Gaet Suara Desa Jelang Pemilu 2024

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
January 21, 2023
inEsai
Jurus Jitu Gaet Suara Desa Jelang Pemilu 2024

Ilustrasi tatkala.co

“Orang-orang yang mengatakan bahwa kekuasaan tidak memunculkan kecanduan pasti belum benar-benar berkuasa” – Dan Brown

APA YANG dikatakan oleh Dan Brown—penulis novel “The Da Vinci Code” soal kekuasaan sedikit tidak ada benarnya. Kekuasaan bisa dikatakan ibarat rokok, dapat menimbulkan candu. Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat ke-16) pernah mengatakan untuk menguji tabiat seseorang, berilah dia kekuasaan.

Pertanyaannya, siapa yang tak suka dengan kekuasaan?

Kekuasaan membuat seseorang memiliki banyak keistimewaan dan kemudahan. Kekuasaan pula dapat memberi seseorang kewenangan untuk menentukan hajat hidup orang banyak.

Dalam alam demokrasi, maka kekuasaan adalah salah satu ujian yang harus dihadapi oleh para pemimpin. Bicara soal kekuasaan, para pemimpin di Indonesia belakangan sedang menghadapi ujian kekuasaan. Isu tiga periode, penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi indikasi bahwa kekuasaan sungguhlah sebuah candu.

Politik dinasti adalah salah satu realitas dari candu kekuasaan—bagaimana seseorang penguasa mengusahakan agar tampuk kekuasaan jatuh ke tangan sanak saudaranya.

Urgensi Pembatasan Kekuasaan

 Jika bicara soal kekuasaan, maka penting buat kita untuk menarik mundur ke belakang—tepatnya ke masa Orde Baru. Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun, sejak tahun 1966 sampai tahun 1998.

Lamanya kekuasaan berada pada satu orang cenderung berdampak negatif pada negara. Pemimpin cenderung otoritarianisme (tangan besi), praktik korupsi, kolusi nepotisme merajalela, potensi politik dinasti guna mengamankan kekuasaan juga semakin besar. Berangkat dari persoalan tersebut Indonesia melakukan amandemen terhadap konstitusi, khususnya memperjelas pasal yang mengatur soal masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden.

Oleh Foucault kekuasaan tidak dipahami dalam suatu hubungan kepemilikan sebagai property, perolehan, atau hak istimewa yang dapat digenggam oleh sekelompok kecil masyarakat dan yang dapat terancam punah.

Kekuasaan juga tidak dipahami beroperasi secara negatif melalui Tindakan represif, koersif, dan menekan dari suatu institusi pemilik kekuasaan, termasuk negara. Foucault memandang kekuasaan sebagai relasi-relasi yang beragam dan tersebar seperti jaringan, yang mempunyai ruang lingkup strategis.

Namun tidak bagi Soeharto. Untuk melanggengkan kekuasaan yang diterima, ia menggunakan tangan-tangan kekuasaan negara untuk melakukan tindakan represif kepada rakyat yang berbeda pendapat, serta menggunakan kewenangannya untuk kepentingan kelompoknya.

Oleh karenanya, pembatasan kekuasaan tidak hanya bicara soal regenerasi kepemimpinan, tetapi juga bicara soal menjaga ekosistem pemerintahan agar tetap sehat dan menebar kebermanfaatan kepada masyarakat banyak.

Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

Nyatanya ujian kekuasaan tidak hanya bermain dalam pusaran yang luas, ujian kekuasaan tampaknya hadir dalam pusaran yang lebih kecil, salah satunya adalah dalam lingkup desa. Saya cukup kaget saat membaca berita soal ribuan kepala desa menggalang aksi damai di depan Gedung DPR beberapa waktu lalu.

Tuntutannya adalah untuk memperpanjang masa jabatan kepala desa yang mulanya 6 tahun ditambah menjadi 9 tahun. Lebih kagetnya lagi, Fraksi PKB dan PDIP di DPR RI mendukung penuh tuntutan tersebut dengan dalih untuk memaksimalkan penataan perangkat desa. Meminimalisir polarisasi di desa akibat persaingan pemilihan kepala desa juga jadi argumen yang dikemukakan dalam persoalan ini.

Buat saya argumen di atas yang dikemukakan sebagai latar belakang yang melahirkan solusi perpanjangan masa jabatan adalah hal yang keliru. Atau meminjam istilah Rocky Gerung adalah “kesesatan dalam berpikir”.

Tajamnya polarisasi yang terjadi di desa adalah dampak dari cara berpolitik dalam proses pemilihan. Regulasi pemilihan kepala desa mesti menghadirkan sanksi yang tegas apabila salah satu calon menggunakan cara berkampanye yang berpotensi menimbulkan pembelahan.

Utamakan pertarungan ide, bukan pertarungan dalam arti sesungguhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka penting juga dilakukan edukasi politik kepada pemilih di desa. Edukasi ini penting mencerdaskan dan membuat pemilih lebih bijak dalam berdemokrasi—seperti kata Fahri Hamzah, bahwa demokrasi adalah tempatnya ide. Demokrasi memberi ruang seluas-luasnya untuk ide.

Respon dari Fraksi PKB dan PDIP juga sejatinya patut dipertanyakan. Mengapa begitu cepat mereka mengambil keputusan untuk mengakomodir dukungan dari ribuan kepala desa tersebut?

Bukankah perpanjangan masa jabatan tersebut justru memberi ruang praktik-praktik yang dapat merugikan desa, seperti korupsi hingga politik dinasti? Atau ini adalah salah satu strategi partai politik untuk menggaet suara rakyat jelang Pemilu, khususnya masyarakat desa? Apalagi kepala desa adalah tokoh yang berinteraksi langsung dengan rakyat di desa.

Dalam perkembangannya kini, partai politik masuk ke dalam kategori yang diistilahkan oleh Otto Kirchheimer dalam Efriza sebagai “catch all party” atau “partai tangkap semua”. Istilah ini merujuk pada sikap partai politik yang secara drastis mengurangi muatan ideologis mereka dalam rangka memperoleh sebanyak mungkin pemilih dan kemenangan dalam pemilihan umum.

Sehingga platform partai politik dalam menentukan sikap bukan lagi idelogi, melainkan kepentingan pragmatis semata. Semakin besar suara yang diperoleh, maka semakin besar pula untuk memenangkan pemilihan umum dan memegang tampuk kekuasaan.

Berangkat atas penjelasan tersebut yang kemudian dihadapkan dengan permasalahan di atas, maka dapat dibaca kalau sikap dari partai politik yang duduk di parlemen hari ini adalah salah satu cara untuk menggaet suara jelang Pemilu 2024.

Apabila partai politik dalam hal ini Fraksi yang duduk di DPR mengabulkan tuntutan dari ribuan kepala desa tersebut, maka besar juga kemungkinan partai politik yang menyatakan dukungannya atas tuntutan tersebut mendapatkan dukungan dari setidak-tidaknya 81.686 kepala desa se-Indonesia yang kemudian dapat mempengaruhi warganya untuk mendukung salah satu partai politik dalam Pemilu 2024 nanti. Bisa saja. Jadi bagaimana menurut kalian? [T]

BACA artikel lain dari penulis TEDDY CHRISPRIMANATA PUTRA

Akar Jenggot atau Akar Pohon?
Alasan Mengapa Sampai Detik Ini Indonesia Masih Begini-Begini Saja
“Mencintai Munir” Adalah Peduli Terhadap HAM
Tags: kepala desamasa jabatan kepala desaPartai PolitikPemilu 2024Politik
Previous Post

Kanker Serviks, Mimpi Buruk yang Dapat Dicegah

Next Post

Siwaratri Dalam Pergulatan Kaum Milenial

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Siwaratri Dalam Pergulatan Kaum Milenial

Siwaratri Dalam Pergulatan Kaum Milenial

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co