2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jurus Jitu Gaet Suara Desa Jelang Pemilu 2024

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
January 21, 2023
inEsai
Jurus Jitu Gaet Suara Desa Jelang Pemilu 2024

Ilustrasi tatkala.co

“Orang-orang yang mengatakan bahwa kekuasaan tidak memunculkan kecanduan pasti belum benar-benar berkuasa” – Dan Brown

APA YANG dikatakan oleh Dan Brown—penulis novel “The Da Vinci Code” soal kekuasaan sedikit tidak ada benarnya. Kekuasaan bisa dikatakan ibarat rokok, dapat menimbulkan candu. Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat ke-16) pernah mengatakan untuk menguji tabiat seseorang, berilah dia kekuasaan.

Pertanyaannya, siapa yang tak suka dengan kekuasaan?

Kekuasaan membuat seseorang memiliki banyak keistimewaan dan kemudahan. Kekuasaan pula dapat memberi seseorang kewenangan untuk menentukan hajat hidup orang banyak.

Dalam alam demokrasi, maka kekuasaan adalah salah satu ujian yang harus dihadapi oleh para pemimpin. Bicara soal kekuasaan, para pemimpin di Indonesia belakangan sedang menghadapi ujian kekuasaan. Isu tiga periode, penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi indikasi bahwa kekuasaan sungguhlah sebuah candu.

Politik dinasti adalah salah satu realitas dari candu kekuasaan—bagaimana seseorang penguasa mengusahakan agar tampuk kekuasaan jatuh ke tangan sanak saudaranya.

Urgensi Pembatasan Kekuasaan

 Jika bicara soal kekuasaan, maka penting buat kita untuk menarik mundur ke belakang—tepatnya ke masa Orde Baru. Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun, sejak tahun 1966 sampai tahun 1998.

Lamanya kekuasaan berada pada satu orang cenderung berdampak negatif pada negara. Pemimpin cenderung otoritarianisme (tangan besi), praktik korupsi, kolusi nepotisme merajalela, potensi politik dinasti guna mengamankan kekuasaan juga semakin besar. Berangkat dari persoalan tersebut Indonesia melakukan amandemen terhadap konstitusi, khususnya memperjelas pasal yang mengatur soal masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden.

Oleh Foucault kekuasaan tidak dipahami dalam suatu hubungan kepemilikan sebagai property, perolehan, atau hak istimewa yang dapat digenggam oleh sekelompok kecil masyarakat dan yang dapat terancam punah.

Kekuasaan juga tidak dipahami beroperasi secara negatif melalui Tindakan represif, koersif, dan menekan dari suatu institusi pemilik kekuasaan, termasuk negara. Foucault memandang kekuasaan sebagai relasi-relasi yang beragam dan tersebar seperti jaringan, yang mempunyai ruang lingkup strategis.

Namun tidak bagi Soeharto. Untuk melanggengkan kekuasaan yang diterima, ia menggunakan tangan-tangan kekuasaan negara untuk melakukan tindakan represif kepada rakyat yang berbeda pendapat, serta menggunakan kewenangannya untuk kepentingan kelompoknya.

Oleh karenanya, pembatasan kekuasaan tidak hanya bicara soal regenerasi kepemimpinan, tetapi juga bicara soal menjaga ekosistem pemerintahan agar tetap sehat dan menebar kebermanfaatan kepada masyarakat banyak.

Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

Nyatanya ujian kekuasaan tidak hanya bermain dalam pusaran yang luas, ujian kekuasaan tampaknya hadir dalam pusaran yang lebih kecil, salah satunya adalah dalam lingkup desa. Saya cukup kaget saat membaca berita soal ribuan kepala desa menggalang aksi damai di depan Gedung DPR beberapa waktu lalu.

Tuntutannya adalah untuk memperpanjang masa jabatan kepala desa yang mulanya 6 tahun ditambah menjadi 9 tahun. Lebih kagetnya lagi, Fraksi PKB dan PDIP di DPR RI mendukung penuh tuntutan tersebut dengan dalih untuk memaksimalkan penataan perangkat desa. Meminimalisir polarisasi di desa akibat persaingan pemilihan kepala desa juga jadi argumen yang dikemukakan dalam persoalan ini.

Buat saya argumen di atas yang dikemukakan sebagai latar belakang yang melahirkan solusi perpanjangan masa jabatan adalah hal yang keliru. Atau meminjam istilah Rocky Gerung adalah “kesesatan dalam berpikir”.

Tajamnya polarisasi yang terjadi di desa adalah dampak dari cara berpolitik dalam proses pemilihan. Regulasi pemilihan kepala desa mesti menghadirkan sanksi yang tegas apabila salah satu calon menggunakan cara berkampanye yang berpotensi menimbulkan pembelahan.

Utamakan pertarungan ide, bukan pertarungan dalam arti sesungguhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka penting juga dilakukan edukasi politik kepada pemilih di desa. Edukasi ini penting mencerdaskan dan membuat pemilih lebih bijak dalam berdemokrasi—seperti kata Fahri Hamzah, bahwa demokrasi adalah tempatnya ide. Demokrasi memberi ruang seluas-luasnya untuk ide.

Respon dari Fraksi PKB dan PDIP juga sejatinya patut dipertanyakan. Mengapa begitu cepat mereka mengambil keputusan untuk mengakomodir dukungan dari ribuan kepala desa tersebut?

Bukankah perpanjangan masa jabatan tersebut justru memberi ruang praktik-praktik yang dapat merugikan desa, seperti korupsi hingga politik dinasti? Atau ini adalah salah satu strategi partai politik untuk menggaet suara rakyat jelang Pemilu, khususnya masyarakat desa? Apalagi kepala desa adalah tokoh yang berinteraksi langsung dengan rakyat di desa.

Dalam perkembangannya kini, partai politik masuk ke dalam kategori yang diistilahkan oleh Otto Kirchheimer dalam Efriza sebagai “catch all party” atau “partai tangkap semua”. Istilah ini merujuk pada sikap partai politik yang secara drastis mengurangi muatan ideologis mereka dalam rangka memperoleh sebanyak mungkin pemilih dan kemenangan dalam pemilihan umum.

Sehingga platform partai politik dalam menentukan sikap bukan lagi idelogi, melainkan kepentingan pragmatis semata. Semakin besar suara yang diperoleh, maka semakin besar pula untuk memenangkan pemilihan umum dan memegang tampuk kekuasaan.

Berangkat atas penjelasan tersebut yang kemudian dihadapkan dengan permasalahan di atas, maka dapat dibaca kalau sikap dari partai politik yang duduk di parlemen hari ini adalah salah satu cara untuk menggaet suara jelang Pemilu 2024.

Apabila partai politik dalam hal ini Fraksi yang duduk di DPR mengabulkan tuntutan dari ribuan kepala desa tersebut, maka besar juga kemungkinan partai politik yang menyatakan dukungannya atas tuntutan tersebut mendapatkan dukungan dari setidak-tidaknya 81.686 kepala desa se-Indonesia yang kemudian dapat mempengaruhi warganya untuk mendukung salah satu partai politik dalam Pemilu 2024 nanti. Bisa saja. Jadi bagaimana menurut kalian? [T]

BACA artikel lain dari penulis TEDDY CHRISPRIMANATA PUTRA

Akar Jenggot atau Akar Pohon?
Alasan Mengapa Sampai Detik Ini Indonesia Masih Begini-Begini Saja
“Mencintai Munir” Adalah Peduli Terhadap HAM
Tags: kepala desamasa jabatan kepala desaPartai PolitikPemilu 2024Politik
Previous Post

Kanker Serviks, Mimpi Buruk yang Dapat Dicegah

Next Post

Siwaratri Dalam Pergulatan Kaum Milenial

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Siwaratri Dalam Pergulatan Kaum Milenial

Siwaratri Dalam Pergulatan Kaum Milenial

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co