DI DESA MENYALI, Kecamatan Sawan, Buleleng, terdapat sumber air jernih yang siap untuk diminum. Hampir semua warga Desa Menyali memanfaatkan air itu sebagai air minum.
Kenapa namanya Yeh Gatep?
Konon, dari cerita yang berkembang di Desa Menyali, dulu ada pohon gatep yang besar dan dari bawah pohon itu mengalirlah air cukup besar. Mata air itu kemudian disebut Mata Air Yeh Gatep.
Sejumlah penduduk Desa Menyali memanfaatkan Yeh Gatep ini sebagai mata pencaharian. Mereka mengambil air Yeh Gatep untuk dijual kepada warga yang tidak punya waktu banyak untuk mencari air sendiri ke mata air.
Air dari Yeh Gatep, kata sejumlah warga berbeda rasanya dengan air minum lain. Airnya terasa lebih ringan pada saat diminum.
“Kalau misalnya saya lagi tidak pegang uang saya bisa mengambilnya sendiri,” kata Bu Cening, salah seorang warga Menyali yang biasa mengkonsumsi air minum Yeh Gatep.
Jika tak punya waktu, air isi ulang Yeh Gatep bisa dibeli dengan harga 10.000 per galon.
Salah satu penjual dari air Yeh Gatep adalah Nyoman Nuarta. Pria kelahiran tahun 1972 ini memiliki 4 orang anak. Anak-anak Nyoman Nuarta semuanya masih bersekolah.
Hasil dari penjualan Yeh Gatep itu, Nyoman Nuarta gunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan sebagai uang saku untuk anak-anaknya sekolah.
Air Yeh Gatep ini terletak sekitar tiga kilometer dari Pura Beji Desa Menyali, untuk menuju ke tempat Yeh Gatep ia harus memalui jalan turunan untuk sampai di mata air Yeh Gatep.
“Saya sudah dua tahun ini menjual air dari mata air Yeh Gatep ini,” kata Nyoman Nuarta.
Awalnya ia diajak oleh saudaranya an akhirnya sampai sekarang ia tekun menjual Yeh Gatep. Keuntungan dari menjual Yeh Gatep ini tidak menentu, karena pembelinya juga kadang ramai kadang juga sepi.
“Selama saya menjual Yeh Gatep ini ada beberapa kendala yang saya alami, yaitu jalan menuju ke Yeh Gatep itu lumayan sulit dan menguras banyak tenaga. Apalagi dulu saat jalannya belum diperbaiki, kalau hujan jalan menuju kesana itu licin,” kata Komang Nuarta.
Untungnya, sekarang jalan ke mata air Yeh gatep sudah diperbaiki dengan biaya yang dikumpulkan dari dana punia atau sumbangan warga.
“Kami membuka dana punia Yeh Gatep untuk memperbaiki jalan ke sana, karena kan itu dapat mempermudah aksesnya, dan selain itu banyak juga warga di sini yang melukat di mata air itu, yang juga ikut membantu” kata Nyoman Nuarta.[T]