SEKURANG-KURANGNYA 180 orang bergembira menanam 600 bibit pohon pinus serta beberapa jenis pohon lainnya di kawasan Pura Pasar Agung Batur, Desa Adat Batur, Kintamani, Bangli, Minggu, 25 Desember 2022.
Gerakan penanaman itu digagas oleh Forum Alumni Green Circle (FAGC) Gitakita, sebuah komunitas sosial-lingkungan di Bali. Sebanyak 180 orang itu berasal dari komunitas lingkungan, pemuda, dan sekolah.
Pohon pinus memang sengaja dipilih untuk ditanam di kawasan itu karena pinus adalah salah satu vegetasi asli di kawasan itu. Kawasan itu sendiri masuk sebagai Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur-Bukit Payang.
“Reboisasi yang kami lakukan adalah kerja gotong royong, didukung kolaboratif oleh berbagai elemen, baik itu sekolah, organisasi, komunitas, krama Desa Adat Batur, maupun Desa Adat Batur yang memiliki visi sama untuk memulihkan kawasan kritis di kawasan Gunung Batur,” kata Koordinator FAGC Gitakita, I Ketut Eriadi Ariana (Jero Penyarikan Duuran Batur).
Dengan kegiatan itu diharapkan akan semakin kuatlah fungsi Batur sebagai resapan air penting Pulau Bali.
“Karena juga melibatkan siswa, kami juga berharap kegiatan ini dapat menggugah semangat menjaga kelestarian alam di kalangan generasi muda,” kata Eriadi..
Penasihat FAGC Gitakita, I Dewa Made Oka, mengatakan semangat menjaga kelestarian alam perlu digetoktularkan lebih luas, khususnya pada kalangan generasi muda. Harapannya, penanaman yang digelar tepat pada hari Natal itu dapat memberi manfaat yang baik pada bumi dan manusia.
“Kegiatan ini sangat terbantu oleh peran teman-teman dari semua unsur, hingga terlaksanakan dengan baik. Ke depan, semoga senantiasa dapat selalu bersama-sama melakukan kegiatan seperti ini,” kata Dewa Made oka yang dikenal sebagai guru SMAN 1 Kintamani ini.
Dalam kegiatan penanaman pohon itu, kata Dewa Made Oka, selalu diupayakan sebaik-baiknya tentang kualitas tanaman, bukan kuantitas bibit pohon.
Tanaman yang ditanam diharapkan dapat tumbuh dengan baik. “Ke depan kami telah merencanakan program perawatan pada setiap tanaman yang kami tanam hari ini, mengingat kawasan di sini jika musim kemarau sangat kering. Semoga bibit pohon yang kami tanam bisa tumbuh dengan baik, sampai nanti menjadi besar dan rimbun,” katanya.
FAGC Gitakita adalah komunitas sosial-lingkungan yang terbentuk pada awal 2021. Komunitas ini menghimpun para alumni dari Forum Green Circle Gitakita, sebuah forum antar-SMA yang terbentuk sejak 2010 silam. Selama 12 tahun berjalan, Forum Green Circle Gitakita secara konsisten melakukan reboisasi di sejumlah titik di TWA Gunung Batur-Bukit Payang. Atas kesamaan visi, pada alumni kemudian memutuskan membentuk forum bersama yang fokus pada persoalan sosial dan lingkungan. [T][Rls/Er]