30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pencarian Ibu Hanya Bisa Kau Temukan Jika Kau Menerima Anak-anak Tanpa Memikirkan Mereka Siapa

Kadek Desi NuranibyKadek Desi Nurani
December 22, 2022
inEsai
Pencarian Ibu Hanya Bisa Kau Temukan Jika Kau Menerima Anak-anak Tanpa Memikirkan Mereka Siapa

Foto ilustrasi: penulis dan anaknya

PERTANYAAN-PERTANYAAN milik Ibu. Pada salah satu hari, saya mendengarkan keluhan milik Ibu I. Katanya, anak-anak tak mengerti perasaannya, kenapa kami tak merasakan kehilangannya karena membiarkan bapak pergi. Jadi ia kehilangan dirinya sebagai ibu.

Sementara di lain hari, saya mendengarkan Ibu II berkeluh tentang kami. Katanya, pada akhirnya kami akan pergi juga, sebab rahimnya tak sekalipun pernah kami pinjam untuk ditinggali. Jadi ia tak merasakan kehadirannya sebagai ibu.  

Tiba hari lain, Ibu III kukunjungi. Dalam percakapan kami, katanya perasaan ia menjadi ibu terasa tak lengkap, sebab tak ada satu pun tangis bayi laki-laki memenuhi hari-harinya. Maka, orang-orang menyebutnya tak sempurna sebagai ibu.

Begitu setiap hari para ibu dalam kehidupan saya mengulang kehilangan dirinya sebagai seorang ibu. Setiap hari, dalam pikiran, tak pernah terbayang bagaimana kelak saya mesti menjadi ibu untuk diri sendiri, anak-anak, dan orang lain dalam hidup saya.

Kehilangan-kehilangan sebagai ibu saya temukan dimana-mana. Dalam perjalananannya kemudian, satu-dua ibu yang saya temui memberi jawaban. Adalah cara-cara mereka bersyukur dari perasaan tak memiliki atau kehilangannya. Jadi, saya simpan itu buat diri sendiri.

Saat banyak ibu meminta didengar atas rasa kehilangannya, di ruang belajar seperti sekolah, beberapa guru perempuan suka membuka diri dan menawarkan dirinya sebagai ibu.

“Nak, kalau ada masalah ayo cerita. Ibu adalah ibu dan orangtua kamu di sekolah,” kata mereka di sekolah.

Bagi saya, ibu di sekolah inilah yang pertama menawarkan dirinya untuk menjadi ibu yang mendengarkan anak-anak seperti saya, yang kehilangan ibu di rumahnya.

Tiba hari pernikahan, Ibu IV hadir. Ibu yang setiap waktu memberikan banyak pertanyaan dan mengajari saya untuk menjadi ibu sepertinya. Sebab katanya, ia merasakan dirinya sebagai ibu. Namun, tubuh dan pikiran saya menolaknya. Sebab saya tak pernah mendapat cara-cara ibu demikian sebelumnya.

Tiba hari persalinan, orang-orang memanggil dan menamai saya ibu dengan syarat-syarat pasti. Cara saya bangun, cara saya berkata, cara saya menjawab sesuatu, cara saya berpakaian dan memilih tempat-tempat untuk pergi. Setelahnya, saya juga kehilangan perasaan menjadi ibu kemudian. Sebab segala sesuatunya tiba-tiba menjadi keinginan banyak orang. Saya merasa kehilangan ibu dalam diri.

Kapan kesempatan ibu merasakan dirinya menjadi ibu?

Barangkali, pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh masing-masing ibu. Juga pada saya kemudian. Jadi ini bukan persoalan rahim. Kau mengasuhnya atau tidak, lelaki atau perempuankah yang lahir dari rahimmu, atau kau dipanggil ibu atau tidak. Tentu saja bukan hal-hal semacam itu yang menjadikan mereka ibu.

Setelah menemukan banyak kehilangan rasa menjadi ibu, dua tahun belakangan mulai terpikirkan setiap hari kata-kata ibu justru sering hadir jadi sapaan. Bahkan di hari minggu sekalipun. Bagi guru seperti saya, kata-kata Ibu/Bu Guru adalah persoalan tanggungjawab menjadi ibu dan menjadi guru. Dua hal itu adalah persoalan berbeda yang dilekatkan dalam dunia pendidikan.

Satu sisi saya berkewajiban mengasuh pertumbuhan siswa-siswa ini layaknya anak sendiri. Sisi lainnya, saya juga bertanggungjawab memeberinya pendidikan yang baik tentang hal-hal diluar yang mampu diberikan di rumah mereka masing-masing.

Ini akan menuju tahun keenam saya menyandang status Ibu Guru. Setiap tahunnya, paling tidak ada seribu tiga ratusan anak yang semestinya terdidik dan terasuh. Tiga puluh tujuh siswa yang wajib berhasil terdidik dan terasuh, sebelum tiba tahun mendatang, anak lain dengan jumlah yang sama merengek minta diasuh dan dididik. Tetapi tentu semua itu adalah hal yang mustahil untuk berhasil.

Menjadi guru adalah teladan. Pantang mengatakan tidak mampu sebelum mencobanya. Tahun demi tahun adalah waktu berlatih mencapai sempurna untuk belajar menjadi Ibu guru. Jadi selama perjalanan itu, saya berhasil pula menemukan jawaban atas perasaan kehilangan menjadi ibu kemudian.

Hari Senin, seorang anak dalam kelas asuhan saya masuk ruang BK. Laporan yang masuk dan tersebar kasusnya adalah postingan media sosial. Ia memposting kemesraannya dengan teman dekatnya yang disebut kekasihnya. Jadi salahnya di mana?

Anak itu saya ajak bicara. Dengan perasaan marah, tangan dan matanya bergetar, airmatanya jatuh. Ia menggigit ujung bibirnya dan tangannya mengepal kuat. Anak itu ketakutan. Ada sesuatu yang disembunyikan. Saya diamkan, kemudian keluar sekolah, jalan ke sebuah rumah makan cepat saji, sambil memberinya ucapan selamat ulang tahun. Anak itu kemudian mengatakan sesuatu. Katanya dalam lirih dan hati-hati.

“Saat saya ketakutan. Saya berlari pada bapak, bapak memukul saya tanpa mendegarkan. Kemudian saya berlari pada kakak, ia menolak saya dan suaminya melecehkan saya. Saya hendak mengadu pada ibu, tetapi ibu selalu ingin pergi dari setiap hal tentang saya yang perempuan. Masa kanak saya adalah rumah utama ketakutan saya yang berlari mencari telinga untuk mau mendengarkan saya,” jelasnya.

Cerita di atas adalah satu dari ratusan anak selama menuju enam tahun saya menjadi ibu guru. Ada anak yang bersembunyi, sebab ibunya selalu pergi dan datang dengan bapak baru, ada anak yang berlindung berlarian kesana-kemari sebab ibu memaksanya duduk diantara lampu remang dan bujuk-bujuk lelaki hidung belang.

Hari ini, semua orang mungkin telah siap mengakui bahwa mereka sebenarnya telah kehilangan anak-anaknya yang membuatnya kehilangan diri sebagai orangtua. Karena cerminan ibu I,II, atau III yang saya sebutkan tadi, adalah gambaran penyebab sederhananya. Mereka lupa belajar bertanya dan mendengarkan anak-anaknya. Jadi anak-anak lari pada kasih sayang yang imajinatif dan manipulatif dari tontonan-tontonan yang melampaui usianya. Itu alasan kenapa anak-anak suka berpaling meninggalkan kita orangtuanya.

Catatan ini adalah sedikit perasaan saya yang seorang ibu dan guru. Barangkali ibu/atau perempuan dalam catatan ini tampak seperti penjahat. Tetapi tentu bukan itu maksudnya. Hal-hal yang saya katakan adalah catatan perjalanan pencarian jati diri hakikat menjadi ibu bagi diri saya sendiri.

 Saya telah menjadi ibu sejak masa kanak saya, sejak ibu melahirkan saya sebagai perempuan. Menjadi ibu adalah mendengarkan dengan baik, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dianggap tak menemui titik akhir. Karena sejatinya, anak-anak yang lahir dari siapapun adalah awal dan akhir perjalanan menjadi ibu. Karena hanya jika kita terlahir menjadi perempuan, anak-anak akan pulang dan mencari peluk pertama ibu.

Selamat merayakan hari ibu untuk seluruh perempuan dalam hati dan jiwanya yang penuh cinta-kasih. [T]

Memuliakan Perempuan Bukan Hanya di Hari Ibu
Hari Ibu Bagi Anak yang Tak Tahu Ibu
Tags: anak-anakHari IbuPerempuanrenungan
Previous Post

Memberi Makna Pada Permainan Kotek-kotekan dalam Kehidupan Anak-anak – Sebuah Cocoklogi

Next Post

Hati-hati, Sangrai Kopi Dengan Suhu Tinggi Bisa Munculkan Ancaman Akrilamida

Kadek Desi Nurani

Kadek Desi Nurani

Pemain teater, juga menulis puisi dan cerpen. Puisinya terkumpul dalam antologi "Hadiah untuk Langit". Alumni Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha, Singaraja. Kini tinggal di Denpasar

Next Post
Hati-hati, Sangrai Kopi Dengan Suhu Tinggi Bisa Munculkan Ancaman Akrilamida

Hati-hati, Sangrai Kopi Dengan Suhu Tinggi Bisa Munculkan Ancaman Akrilamida

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co