PENCAK SILAT ialah olahraga seni bela diri tradisional nusantara. Seni bela diri yang secara luas dikenal juga di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, sampai Thailand bagian selatan.
Seni bela diri tradisional ini pun berkembang bahkan berprestasi di Desa Les, Kecamatan Tejakula. Kabupaten Buleleng, Bali, Indonesia.
Pencak silat Bakti Negara Desa Les terbentuk tanggal 21 Agustus 2018. Semenjak itu perkembangan seni bela diri nusantara ini sampai di sekolah-sekolah terutama SD -SMP yang berada di Desa Les. Pencak silat bahkan di jadikan salah satu ekstra kurikuler di sekolah dan diminati, tidak hanya oleh laki-laki, banyak juga perempuan.
Prestasi apa saja yang sudah dicapai Pencak Silat Bakti Negara di Desa Les?
Di bulan April 2019 Bakti Negara Desa Les mengikuti Porjar Kabupaten Bulelwng dan berhasil meraih 6 perunggu dari 15 atlet yang bertanding untuk perwakilan Kecamatan Tejakula.
Generasi atlet pencak silat Bakti Negara di Desa Les, Tejakula, Buleleng, sedang berlatih
Di bulan November 2019, kembali dari 20 atlet yang bertanding berhasil menggondol 7 emas, 4 perunggu.
Di tahun 2019 juga, tepatnya di penghujung tahun, kembali dalam ikut Kejurda Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan meraih 3 emas, 2 perak dari 7 atlet yang bertanding.
Pandemi melanda praktis tahun 2020 tidak ada kompetisi, namun semangat berlatih tak pernah berhenti.
Pada bulan Desember 2021 dalam Kejurkab Kabupaten Buleleng, Bakti Negara Desa Les berhasil meraih 5 emas, 1 perak 3 perunggu dari 20 atlet yang bertanding.
Di bulan Agustus, Bakti Negara Desa Les mengikuti Bali Championship series ke -2 di Kodam Udayana dan berhasil menyabet 12 emas, 5 perak dari 20 pesilat yang berlaga.
Pada bulan September 2022 kembali mengikuti Kejurda Bali Open Competition dan berhasil menjadi juara umum 2, dengan perolehan 18 emas,7 perak, 1 perunggu dari 30 pesilat yang bertanding.
Made Budi Arta Putra adalah sosok pelatih muda dan atlet Bakti Negara dari Desa Les.
Kembali di awal bulan Oktober para pesilat Bakti Negara Desa Les mengikuti seleksi kabupaten untuk maju di kejurda tingkat remaja dan praremaja. Dari 5 atlet yang mengikuti seleksi semua lolos ke Kejurda Provinsi Bali yang dilaksanakan di Mall Bali Galeria waktu itu. Kembali 1 emas, 1 perak, 2 perunggu berhasil di bawa pulang untuk desa.
Dari sekian banyak prestasi yang telah diraih tidak serta merta perjuangan para pesilat Bakti Negara itu selesai. Persoalan pendanaan adalah masalah klasik yang selalu muncul ketika akan mengikuti kompetisi. Namun sumbangan dari pihak desa dan swasta sangat membantu menjaga “jurus” tetap bisa eksis.
Yang membanggakan lagi, di tengah keterbatasaan yang dimiliki, jika tidak ada aral melintang, pada bulan Desember 2022 pesilat Bakti Negara Desa Les diundang untuk mengikuti Kejurnas Piala Wakil Presiden Republik Indonesia yang akan diselenggarakan di GOR TMII, Jakarta.
Semua orestasi dan perjuangan Bakti Negara Desa Les memang tak terlepas dari kerja sama tim, seperti pelatih dan atlit, serta dukungan semua pihak.
Para atlet pencak silat Bakti Negara, Desa Les, Tejakula, Buleleng
Made Budi Arta Putra adalah sosok pelatih muda dan atlet Bakti Negara dari Desa Les. Laki-laki, yang lahir 7 Desember 1995 ini mulai mengikuti kejuaraan dan berlatih pencak silat Bakti Negara pada tahun 2009 di pusat latihan Bakti Negara Batumekeom, Ubung Kaja, Denpasar.
“Usai latihan saya kembali ke desa menyebarkan semangat berbakti kepada desa dan negara, lewat Bakti Negara,” kata Budi Arta.
Selalu ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk berprestasi. Bakti Negara Desa Les membuktikan bahwa kekurangan tidak akan pernah menenggelamkan keunggulan dalam meraih prestasi. Semesta akan senantiasa menemukan jalannya sendiri bagi siapa pun yang benar-benar berbakti.
Tetap berbakti kepada Desa dan Negara. Salut dan Semangat. [T]