2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jadi, Begitulah, Banjir Bukan Hanya Persoalan Jakarta, Tapi Juga Bali

Wayan RedikabyWayan Redika
October 24, 2022
inOpini, Pilihan Editor
Jadi, Begitulah, Banjir Bukan Hanya Persoalan Jakarta, Tapi Juga Bali

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

Hari Minggu, 16 Oktober 20922, Pulau Bali terasa baik-baik saja. Tentu banyak warga berlibur ke obyek wisata, atau istirahat di rumah bersama keluarga, setelah melewati hari-hari capek kerja.

Senin, 17 Oktober 2022, kerja dimulai lagi. Tapi Senin itu barangkali tak banyak yang bisa fokus bekerja. Laman-laman media sosial dipenuhi berita dan foto-foto bencana banjir. Hujan Minggu malam hingga dinihari telah menimbulkan duka mendalam bagi Bali.

Orang-orang di Bali menonton, merasakan dan berdoa— mungkin dengan rasa ngeri dan kesedihan yang mendalam—video pendek dan foto bencana di media sosial. Hingga siang, hingga sore, hingga Senin tiba pada malam, berita bencana terus meruyak media sosial, saling susul menyusul, dari Jembrana, Karangasem, Tabanan, Bangli balik lagi ke Kabupaten Badung.

Terakhir dilaporkan, sedikitnya empat orang meninggal, satu hilang, ratusan bangunan rusak terendam banjir dan banyak bangunan rumah, pura, sanggah, dan bangunan lain hanyut. Sejumlah jembatan putus.  Gerak lalu-lalang orang-orang dan kendaraan lumpuh di sejumlah ruas jalan.

Jadi, persoalan banjir ternyata bukan Jakarta saja. Bali juga. Ini harus diingat, harus jadi persoalan juga di Bali, yang tak hanya dibicarakan, melainkan juga dicari solusinya.

Selama ini banjir Jakarta seakan menjadi trend tahunan yang semestinya cukup memberi pelajaran bagi Bali. Namun karena kita memang tak pernah serius mau belajar dari pengalaman sendiri, maupun dari pengalaman di luar sana, sehingga bencana itu terjadi lagi di Bali. Demikian berulang kali.

Kebanyakan di antara kita hanya suka bicara layaknya pengamat atau asik menonton dan menyalahkan satu sama lain. Tak pernah berpikir kongkret soal solusi. Padahal luapan lumpur itu selalu mengancam kita, bencana memang tak pandang tempat. Bisa terjadi di mana-mana bahkan memungkinkan lebih dasyat dari Jakarta.

Sayangnya kita masih suka menjadikan banjir Ibukota sebagai trending topic, ditambahi bumbu gorengan politik. Ini pertanda dominan di antara kita sungguh gemar melihat ke luar, kagum buta pada keadaan di luar sana. Kecil berpikir tentang kemungkinan ancaman di depan mata.

Introspeksi dan evaluasi berakhir pada cataatan kertas semata, tak jelas kelanjutannya.

Banjir adalah bencana, mahadahsyat mengancam jiwa kita, merusak tatanan dan peradaban. Pilu tentang banjir Jakarta boleh saja menjadi contoh sebagai dasar berpikir bagi kita yang berada di luar Jakarta.

Mengatasi ancaman bencana yang nyata ini harus dilakukan upaya mitigasi yang terencana dan sistematis. Tidak zamannya kalau kita hanya punya kemauan penanganan saat kejadian saja, padahal dalam kehidupan sehari-hari secara sadar kita telah membuat potensi banjir itu semakin berkembang bahkan ke depan—kalau tak disikapi serius—akan masif terjadi.

Bali, tentu bukan Jakarta. Namun, jangan terlena, Bali juga bukan daerah yang kebal banjir. Masyarakat Denpasar misalnya di kawasan Pura Demak, Malboro, Panjer dan lain-lain, harusnya sudah cukup membuat Walikota dan pejabat terkait lain untuk berpikir serius soal ini. Daerah tersebut termasuk rawan disapa banjir, dan terus berulang terjadi.

Penyadaran Masyarakat.

Jika mitigasi strategis tidak diupayakan dengan aturan yang ketat, niscaya kejadian demi kejadian akan terus terjadi. Mitigasi bisa dimulai dari penyadaran komunal kepada masyarakat secara luas—dilakukan serius dan terus menerus—untuk meminimalkan perilaku yang berpotensi rerjadinya banjir. Saya melihat keseriusan ini yang masih perlu ditingkatkan.

Perilaku masyarakat yang sembarang membuang sampah di got-got saluran air hujan, harus diatur dengan sanksi dan harus berani menerapkannya.

Demikian pula dengan penggunaan trotoar yang diniatkan hanya untuk para pejalan kaki. Ternyata banyak warung kecil atau warung besar ekspansi usahanya hingga ke trotoar. Hal ini kemudian ditiru oleh pengusaha yang lain seakan tak ada aturan yang melarang. Atau seakan memang dibiarkan itu terjadi.

Semakin lama justru semakin banyak lanskap semacam ini. Saya membayangkan kalau sudah banyak orang jualan dan dibiarkan menyadap trotoar sebagai tempat usaha, justru ini akan membuat Pemerintah semakin sulit menertibkannya. Penertiban segelintir orang tentu jauh lebih mudah dibandingkan menertibkan banyak orang. Lakukan dengan tegas yang benar-benar tegas.

Memang kalau bicara soal ketegasan terbilang masih mahal di negeri ini, kita terkesan sangat permisif dalam menyelesaikan persoalan. Tapi jangan menunggu sampai trotoar habis beralih fungsi. Karena kecenderungan ini akan membuat masalah sosial yang sangat kompleks.

Pemanfaatan dan alih fungsi lahan persawahan juga penting diberi perhatian.Kondisi yang terjadi khususnya di Kota Denpasar sudah berada di titik ironi. Pembangunan perumahan baru di atas lahan persawahan terus saja terjadi. Ketegasan bertindak dan keberanian menghentikan kantong-kantong perumahan baru yang tak berizin membutuhkan keberanian.

Tegas tak pandang bulu. Pengemang kecil-kecil semakin berani, tak peduli jalur hijau pun mereka rabas dan difungsikan menjadi perumahan baru, toh faktanya bisa berlanjut, melenggang dan aman-aman saja.

Mari kita berpikir ke depan, kecerobohan semacam ini akan membuat potensi banjir di perkotaan semakin besar. Kalau aturan mitigasinya ada, maka jangan berikan kesempatan kepada oknum masyarakat untuk bisa melanggarnya. Apapun dalihnya harus ditindak tegas dan tak ada kompromi, siapapun mereka!

Banjir pada Senin yang terjadi di banyak tempat di Bali, yang dampaknya sangat memprihatinkan sebetulnya tidak sekonyong-konyong, sebelumnya juga pernah terjadi. Hujan yang turun tengah malam hingga pagi membuat sungai-sungai penuh dengan air hujan dan material limbah kiriman dari hulu.

Bila sudah demikian air akan mencari ruang aliran baru dan menghantam apapun penghalang di depannya. Ini adalah kecemasan baru bagi masyarakat pinggiran sungai. Kecemasan kita bersama atas berulangnya kejadian demi kejadian.

Apa yang terjadi di hulu sungai sangat terang, karena tak ada lagi pohon-pohon penyangga dan daerah resapan air yang cukup. Lahan telah banyak dikonversi menjadi lahan olahan. Dan ini telah berlangsung lama, ntah Pemerintah sudah tau soal ini akan menjadi ancaman bagi masyarakat. Faktanya ya kita masih melihat buah karma yang terjadi Senin lalu itu.

Sungguh ironi dan prihatin bila kita hanya membahas banjir Jakarta, padahal sesungguhnya celana dalam kita di Bali sudah basah tenggelam gerusan air hujan dari bukit.

Karena itu harus diciptakan suasana yang benar-benar bisa meyakinkan kita untuk terhindar dari ancaman serupa. Paling tidak kita harus berkehendak untuk membuat karma baik bagi anak cucu kita ke depan.

Mari perbanyak memandang lingkungan kita biar menjadi sumber kedamaian. Kurangi membahas hal-hal yang berada di luar sana, biarkan banjir Jakarta digoreng para pakar politik.[T]

Banjir Besar di Bali Tahun 1907-1932
Banjir di Singaraja | Ayo Pasang Biopori dan Sumur Resapan
Banjir di Bali: Kita Korban atau Pelaku Utama?
Tags: balibanjirlingkungan
Previous Post

Diskon Hotel dan Jaket Baru | Terima Kasih, Pemerintah Jepang

Next Post

Spill The Tea Danuraga, Tapi Harus Nonton Ya! | Bagian 2

Wayan Redika

Wayan Redika

Pelukis, penyair, tinggal di Denpasar. Lukisan bias ditemukan sebagai ilustrasi dalam puisi-puisi yang dimuat di tatkala.co

Next Post
Spill The Tea Danuraga, Tapi Harus Nonton Ya! | Bagian 2

Spill The Tea Danuraga, Tapi Harus Nonton Ya! | Bagian 2

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co