31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

MUKTI di Antara Sawah dan Pesisir, Kreativitas Seni Pemuda Desa Bungkulan

Tobing CrysnanjayabyTobing Crysnanjaya
October 15, 2022
inKhas
MUKTI di Antara Sawah dan Pesisir, Kreativitas Seni Pemuda Desa Bungkulan

Warga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, berdesak-desakan menyaksikan acara MUKTI yang digelar oleh organisasi pemuda di desa itu

Energi muda adalah energi untuk berkreatifitas demi mencapai kemerdekaan diri, itulah falsafah di balik dipilihnya kata MUKTI sebagai ajang bergengsi ruang kreatif dan berkesenian di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.

MUKTI diselenggarakan oleh pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Karang Taruna Satya Wahana Bakti dan Yowana Widya Gurnita.

Dua organisasi pemuda ini ada sejak tahun 2013. Organisasi ini telah mampu menorehkan goresan tinta partisipasi insan muda dalam memberikan kontribusi pada kahidupan masyarakat di Desa Bungkulan. Dua organisasi ini mampu manjadi ruang untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk kreatifitas di bidang kemasyarakatan baik itu mencakup pendidikan, seni hingga budaya.

Malam itu, Jumat 14 Oktober 2022, suasana nampak berbeda dari sebelumnya,  sorot lampu terlihat sangat jelas dari kejauhan memecah gelapnya malam di antara hamparan sawah dan pesisir Pantai Segara Desa Bungkulan.

Di pantai itu para pemuda sedang menyelenggarakan perhelatan pertunjukan kreatifitas dan seni yang bernama MUKTI atau Momentum Unjuk Kreatifitas dan Seni dengan tema The Miracle of Bungkulan sebagai pengejewantahan dari kekaguman pemuda dengan segala kekayaan yang dimiliki oleh desanya.

Ikon MUKTI juga sangat menarik, dimana kali ini  para panitia mengangkat penyu sebagai maskot acaranya, dengan makna sebagai simbol representasi kesetiaan, kerja keras, dan sarat akan pesan ekologi, dimana secara fakta banyak ditemukan penyu yang bertelor di sepanjang Pantai Bungkulan.

Saya melihat antusias masyarakat yang begitu tinggi, mereka berduyun-duyun datang menuju Kawasan Pantai Segara untuk menyaksikan berbagai macam pementasan yang dipersembahkan oleh para pemuda. Kilau pementasan dan riuh penonton yang hadir seolah menandakan kerinduan masyarakat akan hiburan rakyat yang seolah nampak tertidur lelap semenjak pandemi covid-19 melanda dunia.

Tari Palawakya suguhan seniman Bungkulan dalam acara MUKTI di Pantai Desa Bungkulan

Konsep yang dibawakan dalam MUKTI kali ini memang sedikit berbeda dan jauh berkembang dari sebelumnya. Ini bisa terlihat dari settingan panggung yang sangat megah, ornament serta desain yang sangat apik, dengan dukungan sound system yang lengkap.

Talenta yang ditampilkan cukup beragam mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang sengaja ditampilkan sebagai pewakilan dari banjar-banjar yang ada di Desa Bungkulan. Sarana dan prasarana yang mutkahir hanya sebagai alat untuk menampilkan karya agar lebih baik, namun semua konten yang dibawakan masih tetap menjaga spirit kearifan lokal yang ada di masyarakat, seperti penampilang genjek, joged, tarian tradisional hingga pertunjukan gong kebyar dan lelonggoran.

Sembari duduk di atas pasir hitam, dengan suara debur ombak dan desiran angin malam yang berhembus dengan sangat tenang, saya bersama keluarga berkesempatan untuk ikut menyaksikan pertunjukan beberapa anak-anak dari Banjar Sema yang menampilkan genjek yang memecah gelak tawa masyarakat dengan segala kepongahan khas anak-anak.

Hal semacam ini tentu memberikan semacam ruang bagi anak-anak untuk berani tampil di depan umum, mereka memiliki derajat yang sama dengan seniman ternama lainnya dengan mendepatkan tempat di panggung utama pagelaran.

Disamping itu, saya dapat merasakan secara langsung dari sorot mata haru dari para orang tua dan kerabat mereka dengan keberanian dan bakat yang dimiliki dari anak-anak ini, dan tentu hal ini akan memberikan kebanggaan tersendiri dari mereka, untuk kedepannya bisa melihat anak-anak muda ini sebagai mutiara-mutiara terpendam yang kelak akan memancarkan sinarnya demi kebanggaan keluarga dan juga desa tempat mereka dilahirkan.

Para penabuh muda dria Desa Bungkulan beraksi dalam MUKTI di Pantai Desa Bungkulan

Selain pertunjukan genjek, malam itu juga ada beberapa pertunjukan lain seperti Gong Kebyar Tabuh Gesuri, Tabuh Lelonggoran, Beleganjur, Tari Panyembrahma, Palawakya, Jauk Manis, Barong Bangkung, Truna Jaya, jogged bumbung hingga simluasi pertunjukan Tarian Sanghyang sebagai sebuah tarian sakral yang biasanya dipertunjukan pada saat hari tertentu.

Sementara ada juga pertunjukan Paduan Suara Githa Semarandana yang beberapa tahun lalu sempat tampil bergensi dari menyabet penghargaan sebagai salah satu paduan suara terbaik dari Kecamatan Sawan yang tampil di Tingkat Kabupaten.

Ada juga penampilan dari Rah Wicak sebagai talenta muda yang kiprahnya sudah sangat dikenal dalam bidang olah suara serta band penutup yang menampilkan kawan-kawan musisi seperti Iginite dan Templar 0362 yang memecahkan suasana malam saat itu dengan penampilan mempesona dan mampu menarik emosi penonton untuk hanyut dalam dendangan music-musik yang mereka suguhkan.

Kegiatan pertunjukan itu juga diselingi oleh pemutaran video profile Desa Bungkulan, dalam video berdurasi pendek ini, Kadek Iwan Setiadi atau dikenal dengan Iwan Gong mencoba merumuskan potensi desa yang dikenal dengan potensi Nyegara Gunung  yang mencakup wilayah tegalan, perkebunan, persawahan hingga pesisir pantai utara Bali yang membentang sepanjang dua kilometer.

Ragam corak kehidupan masyarakat, mulai dari mereka yang berkesenian, mencari penghidupan di sawah dan lautan terekam dengan settingan bercerita yang menampilkan kisah persahabatan tiga   perempuan desa yang mencoba menemukenali kembali kekayaan yang ada di Desa Bungkulan.

Dengan kualitas editing yang berkelas, saya dibuat terkesan dan terkesima dengan apa yang didibuat, dan kualitas pengerjaan video profile ini semacam membangkitkan kembali perasaan bangga saya sebagai orang desa. 

Seni barong dalam acara MUKTI di Pantai Desa Bungkulan

Disamping pertunjukan di panggung, ada juga stand bazzar yang dikelola oleh Karang Taruna dan Sekaa Truna serta beberapa usaha kuliner milik masyarakat yang menjual aneka makanan tradisonal seperti blayag kuah serosob, nasi bayem, plecing, sate kakul hingga sate babi. Semua mengangkat potensi kuliner lokal, hasil pendokumentasian desa yang dikoordinir oleh Gusti Bagus Wira Pandu Winata, seorang anak muda yang juga dipercaya menjadi Sekdes Bungkulan.

Kelancaran acara ini tidak terlepas dari usaha partisipasi masyarakat, pihak keamanan, serta dukungan Pemerintah Desa Bungkulan melalui Bapak Ketut Kusuma Ardana dan segenap staf PEMDES, dan juga kerja kolektif yang saya amati.

Menurut cerita dari Ketua Karang Taruna I Gede Ari Suandi Yasa, pagelaran ini sudah dipersiapkan selama sebulan penuh, dan semua dipersiapkan dari siang hingga malam dengan baik dibawah kepanitiaan yang dikoordinasi oleh Nyoman Satya Raharja yang juga dipercaya sebagai Kelian Truna Yowana Widya Gurnita.

Kuliner lokal pada ajang MUKTI di Pantai Desa Bungkulan

Tentu sebagai masyarakat, saya bisa merasakan nuansa kegembiraan yang terpancar dari para pentonton, sebab sudah sangat lama kita semua mesti berdiam diri di rumah, dengan sedikit pergerakan dan ruang untuk berkumpul secara kolektif dengan bebas hingga sekarang muncul secercah harapan dari anak muda dimana mereka mampu menampilkan kualitas pertunjukan yang sangat baik dan berhasil terselenggara dengan lancar.

Pada Sabtu malam, 15 Oktober, pagelaran MUKTI, dilanjutkan dengan berbagai a pertunjukan dari perwakilan banjar serta acara akan ditutup oleh pertunjukan band mulai dari No Cash hingga Joni Agung.

Kita berharap bersama, energi kreatifitas ini tetap membara, seperti lilin-lilin kecil yang terhimpun dan mampu membuat Desa Bungkulan berkilauan dari kejauhan. [T]

Sepenggal Kisah Sejarah dan Monumen Perang Jagaraga
IGB Sugriwa, Pengalir Mata Air Sastra ke Berbagai Telaga Zaman
Tags: BudayabulelengDesa BungkulanpemudaSeni
Previous Post

OṀ & OṄĠ di BALI & INDIA

Next Post

Festival Yogaboga Nusantara di Tabanan: Yoga untuk Vibrasi Positif

Tobing Crysnanjaya

Tobing Crysnanjaya

Pegawai, petani, bapak rumah tangga. Kini sedang mengikuti kelas Creative Writing di Mahima Institute Indonesia

Next Post
Festival Yogaboga Nusantara di Tabanan: Yoga untuk Vibrasi Positif

Festival Yogaboga Nusantara di Tabanan: Yoga untuk Vibrasi Positif

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co