13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Makin Beragam Musik Puisi di Bali

tatkalabytatkala
October 13, 2022
inPanggung
Makin Beragam Musik Puisi di Bali

Penampilan volakis dari Komunitas Budang bading badung dalam ajang Festival Seni Bali jani IV/2022

Gaya dan pilihan-pilihan kreatif dalam meramu puisi dan musik dalam musikalisasi puisi di Bali tampaknya makin beragam. Ini tampak dari penampilan sejumlah kelompok dan pemusik-puisi dalam program  Adilango (pergelaran) dalam ajang Festival Seni Bali jani (FSBJ) IV/2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Provinsi Bali, Rabu malam,  12 Oktober 2022.

Acara bertajuk “Suara Semesta Kita” itu menampilkan sejumlah kelompok, mulai dari yang senior hingga yunior. Baik kelompok yang sudah mapan, mapun kelompok yang pemula dalam urusan musik puisi, menyuguhkan ramuan musik-puisi yang penuh perhitungan. Mereka tak sekadar tampil. Atau, tak sekadar memadukan musik dan puisi.

Keberagaman yang mucul dari kelompok dan musisi individu itu bukan hanya pada alat musik, melainkan juga pada gaya pendekatan genre musik dan pilihan puisi. Secara umum, meski kemampuan secara teknis berbeda-beda, namun upaya yang mereka pertunjukkan sungguh-sungguh serius.

Teater Jineng dari Tabanan) mengawali pergelaran musik puisi dengan menghadirkan puisi” Aku Burung, Lawat”, “Raksa Danu” dan “Dari Danau Beratan Kita Belajar”.  

Penampilan Teater Jineng

Mereka tampil dengan alat musiki gitar, dua buah alat musik seperti bilah gangsa berbahan kayu, keyboard dan sungu. Teater yang didukung anak-anak muda  juga memadukan pembacaan puisi, musik, dan tarian. Mereka tampak berupaya keras “mempertontonkan” puisi lewat musik dan tarian.

Disusul kemudian anak-anak muda dari Badung dengan Komunitas Budang Bading Badung. Mereka menampilkan dua garapan musik-puisi. Satu menggarap puisi “Pemargin Ida” karya Nyoman Manda dan satu lagi garapan  puisi “Autobiografi Kejahatan” karya Sthiraprana Duarsa.

Selain itu, Komunitas Budang Bading Badung juga menampilkan satu pembacaan puisi berjudul  “Toya” karya Wayan Esa Bhaskara. Anak-anak muda belia ini tampil dengan alat musik yang lebih lengkap, yakni memasukkan drum untuk memberi sentuhan lebih keras pada garapan mereka.

“Kami menambah alat musik drum untuk menambah suasana, serta dapat memberi aksen pada bagian-bagian tertentu,” kata Amrita Dharma, ketua Komunitas Budang Bading Badung.

Penampilan Komunitas Budang Bading Badung

Kelompok musik-puisi yang sudah matang dari Denpasar, Senja Di Cakrawala, menyajikan konsep full band dan semi orkes yang memakai rekaman dalam laptop (sequencer).

Komunitas ini menyajikan dua garapan musik puisi dan sebuah baca puisi. Musik puisi “Di Taman Itu, Jejakmu Masih Terasa” karya Moch Satrio Welang menjadi penampilan pertama, kemudian baca Puisi Ulundanu karya Erkaja Pangmungsu, lalu musik puisi “Gemuruh Laut” karya Wayan Jengki Sunarta.

Komunitas Senja Di Cakrawala

Komunitas Senja Di Cakrawala juga memadukan musik, puisi dan tarian. “Kami memadukan dengan penari, sehingga musik puisi menjadi lebih atraktif,” kata Arranger dari Senja Di Cakrawala, Yoga Anugraha .

Tan Lioe Ie dari Denpasar tampil dengan membawakan puisi-puisi yang sudah dikenal banyak penggemar musik-puisi sebelumnya.

Tan Lioe Ie adalah seorang penyair. Sebelumnya ia kerap menggubah puisi-puisi Umbu Landu Paranggi, dan juga menggubah puisi ciptaannya sendiri.

Di Gedung Ksirarnawa ia tampil sendiri dengan hanya menggunakan gitar akustik. Gaya petik Tan Lioe Ie untuk urusan musikalisasi puisi memang khas.

Meski tampil secara solo, namun kekuatan Tan Lioe Ie dalam memberikan jiwa dalam setiap musik puisi itu begitu kuat. Puisi karyanya,  “Aku Danau Aku Laut”, seakan menjadi obat rindu para pengemar muspus. Apalagi dalam pembacaan puisi “Malam Cahaya Lampion” suaranya yang khas, membuat penonton terkesima.

Tan Lioe Ie

Kelompok Sekali Pentas dari Denpasar tampaknya banyak ditunggu pemnggemarnya. Maklum, kelompok ini memang sebuah kelompok yang intens menggarap musik-puisi dan kerap memenangkan lomba musikalisasi puisi di berbagai lomba.

Begitu naik panggung, penonton bersorak gembira menyambut kelompok ini.  Kelompok ini tampil sekitar 20 menit. Kelompok ini menggarap musik-puisi puisi dalam bentuk progresif rock, yang menggunakan gitar, bass, drum juga gitar akusti.

 Heri Windi Anggara adalah salah satu pemusik puisi papan atas di Bali. Dialah yang mengaransemen puisi-puisi yang dibawakan Kelompok sekali Pentas di Gedung Ksirarnawa itu. Dan selalu cerdik meramu musik sekaligus tanpa menghilangkan pesan-pesan dari puisi itu.   

Tema SBJ IV menjadikan air sebagai sumnber peradaban. Ketika air itu hanya dijadikan alat sumber peradaban, maka air itu kemungkinan bisa tercemar, sehingga peradaban itu akan hilang dan rusak. Maka, ketika satu kelompok kehilangan sumber peradaban, mereka akan mencari sumber peradaban baru.

Mereka meningalkan air yang sudah tercemar, lalu mencari mata air baru walau itu dengan cara menjajah, sehingga menyakiti sumber daya yang dimiliki kelompok lain. “Maka dari itu judul pementasan ini “Arus” siklus yang akan terus begitu,” ucap Heri.

Puisi yang dibawakan tentang pilihan, bahwa setiap orang mempunyai dua sisi gelap dan putih. Hanya pendewasaan kita yang bisa memilih berada di posisi mana akan berada. Judul puisi itu “Puisi Anak” karya Sulis Gingsul. Kemudian, masih puisi Sulis, menghadirkan cerita tentang setiap hari pasti ada yang lahir, hidup dan lahir.

“Kami membawakan puisi Jengki Sunarta berjudul “Obituari Laut” menceritakan air yang sudah mulai tercemar,” kata Heri.

Kelompok Sekali Pentas

Kelompok ini juga menampilkan puisi “Kalimbah Nanggroe” bercerita tentang perang memperebutkan air sebagai upaya untuk menemukan sumber peradabannya. Lalu ditutup dengan puisi Ngurah Parsua “Setelah Angin Senja Berhembus” yang bercerita setelah perang berarti ada korban.

“Ternyata lebih beruntung menjadi mati karena terhindar dari dosa dan sudah melepas kebutuhan dunia, sehingga menjadi lebih tenang,” kata Heri menyampaikan pesan puisi itu.

Program Adilango di Gedung Ksirarnawa itu juga menghadirkan Jose Rizal Manua dari Jakarta yang tampil membaca puisi dan menampilkan musik puisi. Sebagai penutup, tampil Nankinun dari Yogyakarta. [T][Ado/*]

Membawa Musikalisasi Puisi ke Ruang yang Berbeda-beda
Tags: Festival Seni Bali JaniFestival Seni Bali Jani 2022musikmusik puisimusikalisasi puisiPuisi
Previous Post

Pesona Pemain Timnas di Turnamen Bola Voli Tajun Cup III dan Dampaknya Bagi Buleleng

Next Post

Ruang Bermain Ramah Anak: Taman Yuwana Asri di Singaraja, Taman Janggan di Denpasar

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Ruang Bermain Ramah Anak: Taman Yuwana Asri di Singaraja, Taman Janggan di Denpasar

Ruang Bermain Ramah Anak: Taman Yuwana Asri di Singaraja, Taman Janggan di Denpasar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co