2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jatuh dan Berharap Kembali ke Titik Lebih Tinggi | Ulasan Buku “Bali Berlayar di Tengah Badai Covid-19”

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
September 29, 2022
inUlas Buku
Jatuh dan Berharap Kembali ke Titik Lebih Tinggi | Ulasan Buku “Bali Berlayar di Tengah Badai Covid-19”

Buku Bali Berlayar di Tengah Badai Covid-19: Strategic Foresight untuk Masa Depan”.

Teddy : Selamat atas karyanya, Bli. Kalau bisa buat saya satu, Bli.
Bli Anom : Terima kasih, Teddy. Nanti cari saja ke kantor ya.

Sebuah buku karya salah seorang senior di satu organisasi kampus akhirnya tiba di Jakarta. Buku tersebut berjudul “Bali Berlayar di Tengah Badai Covid-19: Strategic Foresight untuk Masa Depan”. Ditulis oleh tiga orang, yakni: I Putu Astawa, IDPG Rai Anom, I Putu Wira Utama dan yang berperan sebagai penyunting Made Iwan Darmawan dan Nanang Sutrisno.

Buku ini diterbitkan oleh Phoenix Publisher, Yogyakarta. Buku setebal 95 halaman ini pertama kali dicetak pada Juni 2022.

Pertanyaan kemudian muncul di kepala saya, mengapa buku ini tidak diterbitkan oleh penerbit Bali? Mengapa harus luar Bali? Ah, sudah lupakan!

Fenomena Sosial Akibat Covid-19

Bagai tsunami informasi di era digital yang begitu besar jumlahnya, begitu pula laju Covid-19 di muka bumi ini. Sejak terkonfirmasi pertama kali pada 10 Maret 2020 di Bali, kasus serupa kemudian merebak tanpa bisa dihentikan.

Merespon hadirnya Covid-19 di ruang-ruang masyarakat Bali, Pemerintah Daerah pada 23 Maret 2020 mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 45/SatgasCovid19/III/2020 memberikan imbauan physical distancing, memberlakukan work from home (WFH) bagi para ASN, penutupan sekolah, pusat perbelanjaan, tempat wisata, serta pembentukan Satuan Tugas Gotong Royong hingga pada lingkup desa adat.

Namun angka kasus Covid-19 kian meninggi dan mencapai puncaknya pada 23 Agustus 2021 dengan jumlah kasus sebanyak 1.910 terkonfirmasi positif. Klaster ritual keagamaan jadi salah satu penyumbang angka terbesar pada masa-masa awal Covid-19.

“Penularan Covid-19 mayoritas terjadi di beberapa klaster utama, seperti klaster ritual adat dan keagamaan yang menimbulkan kerumunan dan sulit menjaga jarak. Hal ini dikarenakan areal upacara adat dan keagamaan yang terlalu sempit untuk menerapkan prokes jaga jarak, walau pemakaian masker cukup relatif dan menyeluruh.” (hal. 15).

Bicara Bali tidak bisa lepas dari budaya, tradisi dan adat. Belum lagi di setiap tempat memiliki ciri dan tata cara pelaksanaan yang berbeda. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah di Bali.

Sayangnya, persoalan budaya, tradisi dan adat tidak hanya memunculkan persoalan di sisi kesehatan, tapi juga memunculkan persoalan di sisi sosial dan hukum. Masih segar dalam ingatan prosesi ngaben massal yang dilakukan oleh Dadia Pasek Kubayan di Desa Sudaji, Buleleng.

Dalam kasus tersebut, Gede Suwardana (salah seorang warga) dijadikan tersangka karena dianggap paling bertanggung jawab atas berlangsungnya ngaben massal yang mengabaikan prinsip social dan phyisical distancing.

Meski pada akhirnya Gede Suwardana dinyatakan bebas, tetap saja ini menjadi preseden buruk bagi pemerintah daerah Bali dalam penanganan pandemi, utamanya yang berkaitan dengan budaya, tradisi dan adat.

Hal ini ditambah pernyataan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali yang mengancam akan tidak memberi rekomendasi terkait bantuan anggaran sebesar Rp 300 juta dari APBD. Pernyataan tersebut justru memperkeruh suasana dan menyimpang dari tugas majelis yang harusnya menyelesaikan masalah secara musyawarah, bukan dengan cara intimidasi/ancaman.

Tidak berhenti sampai di sana. Pandemi Covid-19 memaksa belasan ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja di luar negeri, baik pekerja kapal pesiar maupun di darat untuk pulang ke Bali secara hampir bersamaan, dan mengejutkan keluarga karena biaya yang dikeluarkan belum sepenuhnya kembali.

Kepulangan mereka pun kemudian mendapatkan stigma dari masyarakat bahwa mereka adalah “pembawa penyakit”. Berbagai spanduk di berbagai daerah terbentang untuk menolak karantina PMI di wilayahnya.

Masalah sosial yang ditimbulkan akibat Covid-19 tentu menjadi hal yang tidak terduga, mengingat masyarakat Bali memiliki filosofi hidup seperti “Tri Hita Karana”, “Tat Twam Asi”, hingga “Vasudhaiva Kutumbakam”. Tentu pertanyaan kembali muncul. Apakah pandemi Covid-19 membuat masyarakat Bali lupa dengan filosofi hidup yang diwariskan oleh leluhur? Ahh, semoga tidak!

Bali Belum Move On

Momen Bali kehilangan arah akibat collaps-nya pariwisata bukan menjadi yang pertama kali terjadi. Bom Bali 2002 dan 2005, kemudian erupsi Gunung Agung 2017 sudah memberi pelajaran yang saya pikir nilainya sama. Namun panjangnya umur pandemi Covid-19 dan berbagai kebijakan yang harus diterapkan membuat pariwisata Bali berdiri di titik terendahnya.

Melalui data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bali bahwa pada triwulan IV tahun 2020 tercatat pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi hingga di angka -9,31%. Hal ini sudah pasti akibat dari ambruknya pariwisata di Bali.

Fakta di atas juga karena pada realitasnya sebagian besar masyarakat Bali bergantung pada dunia pariwisata seperti menjadi karyawan hotel, restoran, dan usaha pariwisata lainnya yang harus menerima kebijakan dirumahkan atau paling buruk di PHK. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.

“Daya beli masyarakat juga semakin rendah sehingga mereka harus menunda pengeluarannya untuk berbelanja, misalnya menunda membeli kendaraan bermotor.” (hal. 21).

Hingga hari ini Bali masih bergantung dengan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dan pajak kendaraan bermotor. Covid-19 otomatis membuat pendapatan daerah dari kedua pajak tersebut menurun drastis, sehingga wajar pemerintah daerah memberlakukan kebijakan relaksasi pajak dan juga sangat wajar pemerintah daerah mencari bantuan ke pemerintah pusat untuk menggeliatkan kembali roda ekonomi masyarakat Bali.

Babak-belurnya Bali ketika ambruknya pariwisata sudah cukup memberikan sinyal kuat bagi seluruh komponen untuk mencari alternatif ekonomi. Dan faktanya bidang pertanian berhasil menyelamatkan hidup masyarakat Bali.

Pekerja di bidang pariwisata memilih pulang dan menggarap lahan miliknya guna menyambung hidup. Tak sedikit dari mereka yang menemukan hal baru dan mendapatkan profit lebih dibanding menggantungkan hidupnya di bidang pariwisata.

Pertanian berhasil menjadi penyangga ekonomi Bali saat kondisi terparah pandemi berlangsung, sehingga penting bagi pemerintah daerah Bali menyiapkan tata kelola pertanian yang berkelanjutan sehingga bidang ini dapat bersaing dengan bidang pariwisata yang masih jadi primadona hingga kini.

Poin ini menjadi penting, mengingat Bali sebisa mungkin harus keluar dari “Jebakan Industri Pariwisata” yang menyebabkan masyarakat Bali silau dengan gemerincing dollar dan melupakan potensi lain yang dimiliki oleh Bali itu sendiri.

Bali Masa Depan

Analisa yang disajikan dalam buku ini berangkat dari buku “Pendapat (Strategic Foresight) BPK, Membangun Kembali Indonesia dari Covid-19. Skenario, Peluang dan Tantangan Pemerintah yang Tangguh”.

Dalam buku ini membagi skenario masa depan menjadi empat, yakni: 1). Kandas Terlantar Surutnya Pantai, 2). Berlayar Menaklukan Samudra, 3). Mengarung di Tengah Badai, 4). Tercerai-berai Terhempas Lautan.

Dan cukup ajaib saat Bali hari ini berada pada fase “Berlayar Menaklukan Samudra”, namun jika indikator waktu berada di satu tahun pertama, maka hasilnya pun akan berbeda, mengingat puncak kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali terjadi pada Agustus 2021.

Pertanyaan yang selanjutnya muncul, apa yang harus dilakukan oleh Bali di masa mendatang? Penulis memberi beberapa rekomendasi, diantaranya: reformasi kesehatan, reformasi pajak dan kesinambungan fiskal, visi dan kepemimpinan pemerintah, transformasi digital dan tata kelola data, serta kualitas sumber daya manusia.

Lima hal tersebut membutuhkan komitmen dan ketaatan setiap pemangku jabatan di Bali. Jangan sampai di setiap momentum politik dijadikan momen untuk merubah berbagai kebijakan pembangunan. Hal tersebut tentu membuat arah pembangunan Bali tak jelas juntrungannya.

Karena seperti diketahui bersama, setiap pergantian kepemimpinan di Bali, maka selalu terjadi perubahan fokus pembangunan. Melihat fakta demikian, seberapa besar kemungkinan berbagai reformasi yang direkomendasikan para penulis akan terealisasi? [T]

Ubud, Pusat Peradaban Budaya Bali Beserta Tantangan Hari Ini | Ulasan Buku Sarasastra II
Memahami Tuhan, Manusia, dan Keterikatan Dalam Tutur Damuhmukti
Merefleksikan Etika Melalui Kebajikan Universal Bali
Tags: balicovid 19resensi bukuUlasan Buku
Previous Post

“World Clean-up Day” di Desa Tembok, 800 Warga Bersih-bersih Lingkungan Desa

Next Post

Hamil Palsu dan Faktor Pikiran

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Puasa, Kebutuhan dan Hari Kelahiran

Hamil Palsu dan Faktor Pikiran

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co