14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pura Meduwe Karang, Sepeda, WOJ Nieuwenkamp, dan Kopdar Pesepeda Buleleng

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
September 21, 2022
inKhas
Pura Meduwe Karang, Sepeda, WOJ Nieuwenkamp, dan Kopdar Pesepeda Buleleng

Pesepeda berfoto di depan Pura Meduwe Karang, Kubutambahan, Buleleng

I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem akrab dipanggil Marlowe Bandem, adalah seorang muda Bali yang menggas pendirian Arsip 1928. Ia banyak menyimpan arsip-arsip pada masa kejayaan Bali sekitar tahun 1928, terutama arsip di bidang seni dan budaya.

Ia juga seorang yang gemar bersepeda. Suatu kali ia bersepeda dari Denpasar, melewati sisi timur Bali, untuk mencapai finish di Pura Meduwe Karang, di Desa Kubutambahan, Buleleng, sisi utara Bali.

Kenapa ke Pura Meduwe Karang?

Begini. Di Pura Meduwe Karang terdapat relief yang menggambarkan orang sedang bersepeda. Relief itu terkenal di kalangan peneliti, seniman seni rupa, dan pecinta sejarah serta penggemar ilmu pengetahuan. Tentu karena tidak banyak ada pura yang berisi ukiran tentang “benda-benda modern” semacam sepeda.  

Orang bersepeda yang diukir pada dinding bangunan sebuah pelinggih di Pura Meduwe Karang itu diyakini adalah W.O.J. Nieuwenkamp. Nah, siapa Nieuwenkamp?

Nama lengkapnya Wijnand Otto Jan Nieuwenkamp. Ia adalah seniman yang datang ke Bali tahun 1904 untuk melukis, membuat jurnal, dan hal-hal yang berkaitan dengan kesenirupaan. Di Bali ia berkeliling naik sepeda.

Dari pusat pemerintahan kolonial di Singaraja, ia diceritakan sering mengayuh sepedanya ke arah timur, hingga ke wilayah Batur di Bangli. Ia biasanya berhenti di suatu tempat untuk melukis obyek-obyek menarik, semisal pura dan rumah. Kini lukisannya banyak tersimpan di Belanda dan jadi obyek penelitian banyak ilmuwan di Bali dan Indonesia.

Banyak yang percaya Nieuwenkamp adalah orang pertama yang datang dan memperkenalkan sepeda di Bali. Konon, ini boleh dipercaya boleh tidak, orang-orang Bali saat itu heran dan takjub. Kok ada benda dengan dua roda bisa bergerak dan tidak jatuh-jatuh?

Lalu, apa hubungannya Nieuwenkamp dengan Marlowe Bandem?

Marlowe Bandem itu penekun arsip, sehingga banyak arsip-arsip yang kemudian ia konfirmasi dengan melakukan perjalanan ke tempat-tempat penting yang punya kaitan dengan arsip-arsip masa lalu.

Tentang kegiatannya bersepeda itu, Marlowe Bandem pernah ngobrol bersama saya. Bahwa ia bersepeda menuju Pura Meduwe Karang, setidaknya ia ingin napak tilas jejak seniman Eropa itu, dan mencoba-coba merasakan seperti apa perasaan Nieuwenkamp saat bersepeda di pesisi utara Bali. Kondisi jalan dan pemandangan kiri-kanan tentu saja berbeda, tapi perasaan mungkin saja bisa sama.

Yang menarik, di sela-sela perjalanan, Marlowe kadang singgah di suatu tempat, semisal di warung, di poskamling, atau di tepi jalan yang agak lapang. Kepada orang-orang yang ditemuinya, ia selalu bertanya tentang Nieuwenkamp. Dan,t idak ada yang tahu siapa itu Nieuwenkamp.

Artinya, nama Nieuwenkamp di kalangan umum tidak banyak yang mengenalnya. Tentu karena nama itu tak pernah disebut-sebut dalam buku sejarah sekolah. Tapi, kalau menyebut kata sepeda, semua orang tahu. Bahkan belakangan, kegiatan bersepeda mulai ngetrend di kalangan masayarakat umum. Bahkan ada orang yang berlomba-lomba punya sepeda mahal, dan memamerkannya di jalan raya.  

Para pesepeda di Kota Singaraja bersepeda menempuh rute Singaraja menuju Pura Meduwe Karang di Kubutambahan, Buleleng

Nah, pada Sabtu, 17 September 2022, satu kelompok penghobi bersepeda di Kota Singaraja dan sekitarnya melakukan kegiatan bersepeda dengan mengambil rute dari Singaraja menuju Pura Meduwe Karang di Kubutambahan.

Nama acaranya Kopdar Bike 3. Artinya acara Kopi Darat untuk yang ketigakalinya. Dua kali sebelumnya penghobi sepeda ini melakukannya di seputaran Kota Singaraja.

Kopdar Bike ini ajang bertemunya para pecinta sepeda di Buleleng Bali. Saat bertemua, acaranya bukanlah pertemuan-pertemuan biasa, bukan pula sepeda-sepedaan biasa. Setidaknya sambil bersepeda mereka juga menimba ilmu di jalanan.

Acara ini digagas oleh tiga tempat nongkrong di Buleleng, yaitu Kedai Kopi Dekakiang, Dangke Cafe dan Angkringan Mula Keto.

Kenapa mereka menuju Pura Meduwe Karang? Tentu alasannya sama seperti Marlowe Bandem, ingin merasakan bagaimana perasaan Nieuwenkamp saat bersepeda di jalanan utara Bali. Bedanya, jika Marlowe start dari Denpasar, penghobi sepeda ini cukup dulu dari Kota Singaraja. Jaraknya jauh lebih pendek.

Kopdar Bike 3 ini mengambil start di Angkringan Mula Keto, Kubujati, Kelurahan Banyuning, Buleleng Bali, lalu meluncur ke Pura Maduwekarang. Dulu, Nieuwenkamp juga melewati jalur itu, ketika bersepeda dari pusat kota kolonial kea rah timur Buleleng.  

“Acara ini susan luar biasa sekali, jadi kita memperkenalkan kembali sejarah-sejarah yang susan tenggelam, dibangkitkan lagi. Mudah-mudahan acara ini bisa dilakukan secara periodik lah, untuk  mengenang sejarah-sejarah di Kubutambahan dan Buleleng,” kata Kadek Sukatama.

Kadek Sukatama adalah peserta yang baru pertama kali ikut dalam acara Kopdar Bike ini.

Gede Arsadi, yang juga pertama kali ikut dalam acara Kopdar Bike, mengatakan Kopdar Bike ini dilakukan secara rutin, meski hanya sebulan sekali, dan itu bagus. Apalagi ada nilai sejarahnya.

 “Klub apa pun itu, kalau sudah tanpa event, pasti akan pasang surut animonya. Kalau ada kegiatan yang periodik seperti ini kan bagus ya. Tidak perlu besar acaranya, yang panting bisa kumpul, bisa bertemu dengan para penghobi sepeda,” kata Arsadi.

Kopdar Bike 3 ini diikuti sekitar 25 orang peseta. Waktu tempuh yang dibutuhkan dari Kubujati menuju Maduwekarang sekitar 20 menit dengan panjang rute 10 kilometer.

Hary Sujayanta, yang kali ini menjadi penanggungjawab Kopdar Bike 3, mengatakan bahwa acara ini sebagai bentuk konsistensi dalam membangun kembali semangat bersepeda yang dibalut sejarah.

“Secara umum, acara kali sama dengan acara 1 dan 2. Bedanya hanya rute dan temanya. yang kali ini kita memilih rute ketimur yang terkait dengan sejarah sepeda di Buleleng,” kata Hary.

Setelah bersepeda, apakah para pesepeda itu tahu siapa Nieuwenkamp? Tak penting juga. Setidaknya, dengan kegiatan ini, nama Nieuwenkamp sesekali disebut-sebut, dan itu awal yang selalu baik.[T][*]

Jika Hendak Melihat Masa Lalu Kota Singaraja, Kayuhlah Sepeda, Pelan Saja…
Gietman Mountain Bike 2019: Bersepeda di Alam, Menaklukkan Alam, Mencintai Alam…
Kegilaan Bersepeda dan Sampah yang Semakin Berserakan
Tags: goweskomunitas sepedaPura Meduwe KarangsepedaSingaraja
Previous Post

Lelaki Penari, Kesangsian Orang-orang, dan Proses Kreatif Kurniadi Ilham

Next Post

Tekan Inflasi di Buleleng: Pemkab Membantu, Petani Cabai pun Giat dan Tenang

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Tekan Inflasi di Buleleng: Pemkab Membantu, Petani Cabai pun Giat dan Tenang

Tekan Inflasi di Buleleng: Pemkab Membantu, Petani Cabai pun Giat dan Tenang

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co