Dokter, juru rawat dan tenaga kesehatan lainnya, kini tiba pada suntikan keempat. Mereka ditetapkan sebagai komunitas pertama untuk mendapatkan vaksin keempat atau vaksin booster Covid-19 yang keduakalinya.
Maka, sebelum menyuntik pasien, para dokter dan juru rawat harus disuntik terlebih dulu. Ciiiiiis…
Vaksin keempat atau booster kedua untuk para tenaga kesehatan memang sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada tenaga kesehatan. Sebagai penjaga garda terdepan di bidang kesehatan, terutama saat pandemi ini, para dokter dan juru rawat memang harus paling awal dibikin kebal.
Di Buleleng, Bali, misalnya, Sebanyak 1.365 tenaga kesehatan di RSUD setempat akan suntikan vaksinasi secara bergiliran selama 5 hari, dimulai Jumat, 5 Agustus 2022. Ditargetkan 200-300 tenaga kesehatan tervaksin setiap harinya.
Direktur Utama RSUD Kabupaten Buleleng dr. Putu Arya Nugraha mengatakan lonjakan kasus Covid-19 mulai muncul untuk pasien yang dirawat di RSUD Buleleng. Sehingga, harus dikonsentrasikan untuk memberikan penguatan antibodi kepada tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit.
Untuk komunitas lain, kata dr. Arya, tetap akan mendapatkan vaksin yang sama tentunya dengan kajian dan melihat perkembangan kasus lebih lanjut.
“Saat ini masih diprioritaskan untuk vaksinasi booster dua kepada tenaga kesehatan saja. Kami sangat berterimakasih kepada Pemkab Buleleng melalui Dinas Kesehatan karena sudah memfalisitasi vaksin untuk tenaga kami,” katanya.
dr. Arya menyampaikan bahwa dosis untuk vaksin booster kedua ini menggunakan setengah dosis jenis moderna. Terkait ketersedian vaksin, semua kebutuhan akan dipenuhi langsung dari pemerintah. “Berapapun kita ajukan akan terpenuhi,” tegasnya.
Pelaksanaan vaksinasi booster kedua ini disambut antusias dari salah satu tenaga kesehatan Kadek Edi Suarsana asal Desa Penglatan yang bertugas pada Instalasi Gizi di RSUD Buleleng.
Kadek Edi Suarsana mengatakan, vaksin booster kedua ini sangat penting dilakukan guna menguatkan imun tubuh untuk mengindari resiko terpapar khususnya untuk para Nakes yang bersentuhan langsung kepada pasien yang terpapar Covid-19.
“Astungkara selama mengikuti vaksin saya tidak pernah terpapar Covid-19,” katanya. [T][Ado/*]