9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pasir Ukir, Estetika Air dalam Laut dan Gunung | Ulasan Karya Gong Kebyar Kabupaten Badung

I Gusti Made Darma PutrabyI Gusti Made Darma Putra
June 28, 2022
inUlasan
Pasir Ukir, Estetika Air dalam Laut dan Gunung | Ulasan Karya Gong Kebyar Kabupaten Badung

Gegitaan Telaga Waja Sakti yang dibawakan sekaa gong wanita Kabupaten Badiung dalam PKB 2022

Parade Gong Kebyar duta Kabupaten Badung dalam Pesta Kesenian Bali XLIV tahun 2022 kali ini tampil berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Menampilkan tiga sekeha Gong Kebyar sekaligus dalam satu panggung dengan komposisi penyajian seperti sebelah utara nampak gagah dengan busana berwarna hitam para penabuh dari tim Gong Kebyar Dewasa yang diwakili oleh Sanggar Mario Bross, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

Di sisi tengah tepat depan gapura agung panggung Ardha Candra terlihat tim dari Gong Kebyar Anak-Anak yang diwakili oleh Sanggar Seni Dwi Kumala, Br. Ulapan 2, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung yang tampak ceria menggunakan busana berwarna putih dan disebelah kanan penonton nampak menawan dengan busana merah yaitu para penabuh wanita yang luar biasa dari Sanggar Nawaratna, Br Peken, Desa Bualu, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Tema besar sebagai wahana penyampaian esensi dalam pagelaran ini serupa dengan salah satu kata yang terdapat dalam Bhisama Batur Kelawasan yaitu Pasir dan Ukir, entah terinspirasi dari penggalan kalimat tersebut atau tidak namun pemilihan Pasir Ukir sebagai tema besar pagelaran Gong Kebyar duta Kabupaten Badung kali ini penulis rasa sangat tepat.

Pasir Ukir dipilah menjadi dua suku kata pasir dan ukir, pasir yang berarti laut dan ukir berarti gunung. Pengejawantahan spirit Segara Gunung sebagai sumber kemakmuran sangat tepat dengan tema besar Pesta Kesenian Bali tahun ini yaitu “Danu Kerthi” memuliakan air sumber kehidupan.

Foto: Tari kreasi toya raga yang dibawakan sekaa gong kebyar dewasa Kabupaten Badung

Kita ketahui bersama bahwa laut merupakan salah satu sumber air yang setelah mengalami proses evaporasi menjadi awan dan menurunkan air hujan yang kemudian turun dan jatuh ke bumi salah satunya digunung yang kemudian mengalir serta memberikan kehidupan bagi semua makluk baik tumbuhan, hewan, bahkan manusia itu sendiri. Aliran air dari gunung akan kembali ke laut dan akan berputar sebagai sebuah siklus kehidupan dan penghidupan.

Pemilihan tema Pasir Ukir juga menjadi sebuah cerminan keberadaan palemahan di Kabupaten Badung, dimana ujung utara terdapat gunung yang mempesona dan ujung selatan terdapat bentangan pantai yang indah. Kedua tempat tersebut menjadi destinasi wisata dunia yang secara tidak langsung menjadikan Kabupaten badung sebagai spirit energi baik dari pariwisata, ekonomi dan budaya di Bali.

Pasir Ukir terimplementasikan melalui formulasi secara terstruktur dan terkonsepkan atas dasar telaah karya-karya sebelumnya yang menjadi identitas dari pola garap karya bebadungan sehingga duta Kabupaten Badung tidak saja hanya menampilkan sebuah sajian komposisi musik gong kebyar namun lebih pada sebuah penyajian esensi, nilai dan makna yang terdapat dari idiom Pasir Ukir sebagai respon kreatif terhadap pemuliaan air sumber kehidupan. Hal tersebut tersusun dan tergarap apik melalui pemilihan materi yang dibawakan.

***

Formulasi yang sangat tersruktur dengan mengimplementasi nilai yang terdapat dalam keberadaan Pasir Ukir sebagai sebuah siklus perjalanan air pemberi kehidupan terlihat dari materi-materi yang dibawakan seperti :

Tabuh Pat Segara Wera

Ini adalah karya I Ketut Suartajaya merupakan sebuah karya yang menggambarkan keutamaan laut dan memberi gambaran bagaimana sebuah siklus pemuaian air laut terjadi secara alami, sehingga terjadilah hujan.

Tabuh Palguna Warsa

Karya ini mengandung esensi keberadaaan Sasih Kaulu. Dalam garapan ini digambarkan suasana alam yang terjadi pada sasih tersebut yang biasanya turun hujan dengan disertai angin kencang. Tabuh ini diciptakan oleh I Wayan Berata pada tahun 1968 dan menjadi juara I tabuh kreasi pada Merdangga Uttsawa (Festival gong kebyar pada tahun 1968).

Gegitaan Telaga Waja Sakti

Gegitaan ini merupakan sebuah karya bersumber dari kearifan lokal yang mengisahkan tentang keberadaan sumber air yang muncul dari dasar tanah akibat ditancapkannya tongkat sakti oleh Ratu Ayu Sapuh Jagat, disebabkan pada zaman itu masyarakat Desa Ampilan sangat kesulitan mencari sumber mata air. Sumber air ini juga terhubung dari hulu Ampilan, dari pasang air laut serta air hujan yang tergenang menjadi satu.

Telaga Waja ini merupakan sumber pengairan di Desa Bualu Yang sebelumnya masih bernama Desa Ampilan. Keberadaan Telaga Waja tersurat dalam lontar Rasmi Sancaya yang di tulis oleh Ida Pranda Sakti Wawu Rawuh. Sumber air Telaga Waja hingga saat ini masih di muliakan dan disucikan sebagai sumber kehidupan dengan di bangunnya pura suci sebagai stana ida Ratu Mas Sapuh Jagat yang di beri nama Pura Telaga Waja Sakti.

Foto: Tari kreasi toya raga yang dibawakan sekaa gong kebyar dewasa Kabupaten Badung

Tari kreasi toya raga

Tarian ini merupakan penggambaran tentang pentingnya air dalam diri manusia. Keberadaan tubuh manusia yang rata-rata terdiri dari 70% air. Pada saat lahir tubuh manusia adalah 90% air, dan saat mencapai usia dewasa tubuh manusia terdiri dari 70% air. Sampai pada usia lanjut hingga mati kemungkinan tubuh manusia adalah 50% air. Oleh karena itu, air merupakan bagian penting dalam kelangsungan kehidupan manusia.

Dolanan lelakut

Dolanan yang penuh kegembiraan ini merupakan respon dari keberadaan lelakut sebagai sarana yang dipakai oleh para petani manakala padi mereka sudah menguning. Lelakut juga merupakan alat menghalau burung-burung yang hinggap pada padi mereka.

Tabuh Pepanggulan Tapak Ngalu

Ini tabuh menggambarkan tentang masyarakat di daerah Ampilan (kini disebut Kampial) yang sangat sulit mendapatkan air. Masyarakat yang hidup di daerah itu hanya mengandalkan air dari dahan pohon yang diiris. Lama-kelamaan orang-orang Ampilan itu mencoba mencari sumber air dengan berjalan menyusuri dataran yang lebih rendah.

Dalam perjalanan itu, mereka menyebut dirinya sambil “ Membual-bualan Ngalu ” yang berati perjalanan jauh menyusuri dataran rendah untuk mencari sumber air. Lama kelamaan dataran rendah itu disebut “Bualu”.

Sesampainya di sana mereka menemukan sumber air berupa sumur yang dibuat oleh kebo Iwa airnya sangat jernih. Sumur tersebut dinamakan Beji Toya Ning. Sampai saat ini Beji Toya Ning itu sangat disucikan dan sering dipakai untuk kegiatan upacara agama seperti “ngingsah”.

Tabuh Kreasi Pepanggulan Gili Manik

Tabuh ini juga terinspirasi dari kearifan lokal di Desa Blahkiuh dimana terdapat sebuah tempat yang bernama “Gili Dukuh” yang sangat dimuliakan oleh masyarakat sekitar, selain panorama alam yang indah, tempat ini juga merupakan sumber air sucinya yang digunakan untuk pengruwatan/penglukatan, dan sebagai tempat melasti pada acara piodalan di Pura Khayangan Desa setempat dengan demikian secara tidak langsung akan berdampak pada kesucian baik bhuana alit maupun bhuana agung.

Fragmentari Sundari Ciptaning

Fragmen ini mengisahkan awal dari proses terciptanya sumber air suci kehidupan didataran Buhwalu (Desa Bualu) yang bernama telaga Waja yang tetap disucikan sampai saat ini. Menurut Dewa Purana/ legenda, sumber air tersebut diciptakan oleh Ratu Ayu Mas Manik Sapuh Jagat dengan sarana tateken/tongkat sakti atas pituduh ramanda beliau yang bergelar Ratu Gede Dalem Pemutih, beliau berstana dibukit Geger.

Sampai saat ini Telaga Waja disucikan dan diyakini memiliki kekuatan gaib oleh masyarakat khususnya warga Banjar Peken atau masyarakat Yang dikenal zaman dulu dengan Sebutan Nyama Undagi Pemetang Desa.

Anglukat Agung

Terinspirasi dari Tradisi Siat Yeh yang merupakan tradisi kearifan lokal yang ada di daerah selatan kabupaten badung, tepatnya di Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tradisi Siat Yeh ini diawali dengan mendak tirta (Air Suci) di dua sumber air yang berbeda yaitu timur pesisir Pantai Suwung atau Rawa, Barat pesisir pantai Segara yang nantinya Timur dan Barat digabungkan menjadi satu sebagai pemaknaan dari dua sumber air yang di sebut dengan campuhan. Anglukat Agung juga dapat diartikan sebagai sebuah Langkah menghilangkan Kotoran Duniawi serta memberikan Energi Positif untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.

Foto: Dolanan Lelakut yang dibawakan sekaa gong kebyar anak-anak Kabupaten Badung

***

Penulis melihat materi yang disajikan dipilih dan disusun atas karya terdahulu seperti Tabuh Segara Wera dan Palguna Warsa. Kedua tabuh ini merupakan interpretasi terhadap laut sebagai salah satu sumber air yang mampu memberikan amerta (kemakmuran) jika dimuliakan dan mampu menjadi wisya (bencana)  jika disalah gunakan. Selain itu, pemilihan tabuh ini  juga sebagai sebuah apresiasi terhadap penciptanya dan penyajian tabuh ini sebagai identitas dari Kabupaten Badung. Karya-karya baru yang disajikan juga tidak kalah menarik dan terkait dengan tema serta konsep Pasir Ukir tersebut

Yang menarik perhatian penulis adalah dihadirkannya karya-karya yang bersumber dari kearifan lokal setempat khususnya yang ada di Kabupaten Badung seperti keberadaan Pura Telaga Waja Sakti berada di Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan yang menginspirasi lahirnya karya Gegitaan Telaga Waja Sakti, Tabuh Pepanggulan Tapak Ngalu dan Fragmentari Sundari Ciptaning.

Kemudian sebuah tempat di Desa Blakhkiuh Kecamatan Abiansemal yaitu Gili Dukuh yang menginspirsi lahirnya Tabuh Pepanggulan Kreasi Gili Manik. Tradisi Siat Yeh yang berada di Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan menyiratkan esensi mengenai tradisi budaya yang adi luhung yang memadukan permainan tradisional sambil melempar air dengan menggunakan batok kelapa yang diimbangi dengan bercanda gurau, bernyanyi, saling menghormati, menghargai, satu rasa asa kebersamaan.

Penulis rasa sangat penting untuk menggali dan mengangkat kearifan lokal setempat melalui karya seni sebagai media ungkap sehingga masyarakat mengetahui tentang keberadaan potensi yang sangat luar biasa tersebut dan penulis meyakini masih banyak potensi kearifan lokal di Kabupaten Badung yang perlu di ekplorasi dan diangkat ke masyarakat luas salah satunya melalui media karya seni

Interaksi antara penari dan penabuh sudah disuguhkan diawal penyajian tari kreasi toya raga, dimana pada bagian awal beberapa penari masuk kedalam barisan gamelan dari sekeha gong anak-anak yang berada di bagian tengah panggung.

Pada bagian selanjutnya, salah satu penari mendekati sekeha gong wanita tepatnya juru ugal yang saling berinteraksi sehingga melahirkan sebuah gambaran seorang ibu dan anaknya. Interaksi ini berlanjut pada penyajian lainnya dan puncak dari interaksi antara penari dan penabuh adalah penampilan karya Angklukat Agung dengan bagian akhir pagelaran bernyanyi bersama sambil melempar air sebagai visualisasi tradisi siat yeh. Dari interaksi tersebut maka pagelaran Gong Kebyar Duta Kabupaten Badung terlihat sangat atraktif dan komunikatif.

Spirit Laut Spirit Gunung dari Sekaa Gong Kebyar Badung di PKB 2022

Gerimis hujan ditengah perjalanan sajian duta kabupaten badung yang mengguyur panggung Ardha Candra tidak membuat para penyaji menyelesaikan pagelaran, namun duta Kabupaten Badung ini menikmati setiap tetesan air yang jatuh dari langit. Seketika penulis mengaitkan kejadian tersebut dengan pidato Menteri Dalam Negeri saat membuka Pesta Kesenian bali tahun 2022 waktu lalu yang megatakan “Kalau hujan kita anggap bahwa tuhan meminta kita untuk memuliakan air”.

Maka dapat diambil sebuah hikmah dari hujan yang turun saat pementasan duta Kabupaten Badung yaitu tentang keiklasan mempersembahkan sebuah sajian mengenai pemuliaan air sebagai sumber kehidupan. [T]

Tags: Badunggong kebyarPesta Kesenian Bali 2022
Previous Post

Jembrana Tetap Setia Merawat Jegog

Next Post

Acara Pelepasan di Sekolah, Momen Berliterasi bagi Para Siswa

I Gusti Made Darma Putra

I Gusti Made Darma Putra

Seniman pedalangan, kreator wayang Bali

Next Post
Acara Pelepasan di Sekolah, Momen Berliterasi bagi Para Siswa

Acara Pelepasan di Sekolah, Momen Berliterasi bagi Para Siswa

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co