30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dilema Pariwisata Air Sanih: Memenangkan Kenyamanan, Memenangkan Pendapatan

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
June 15, 2022
inEsai
Dilema Pariwisata Air Sanih: Memenangkan Kenyamanan, Memenangkan Pendapatan

Keramaian di salah satu sudut obyek wisata Air Sanih, Kubutambahan Buleleng, saat Umanis Galungan, Kamis 9 Juni 2022 | Foto: Teddy

Bagi umat Hindu di Bali, momentum hari suci Galungan menjadi waktu yang banyak dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga, tidak terkecuali saya sendiri. Seperti halnya yang saya lakukan sebelum-sebelumnya, saya menjalani hari suci Galungan di tanah kelahiran, yakni di Kubutambahan, Buleleng.

Kalau sudah hari raya, saya dan saudara-saudara pasti diharuskan bangun lebih pagi dari biasanya—meskipun begitu saya tetap bangun siang. Hehe. Kira-kira jam 10 pagi, saya dan keluarga berangkat menuju pura-pura yang ada di wilayah Desa Kubutambahan, lebih tepatnya 5 (lima) pura, yakni: Pura Desa, Pura Dalem, Pura Maduwe Karang, Pura Segara, dan Pura Dalem Puri Desa Kubutambahan.

Tapi momen yang paling ditunggu-tunggu adalah keesokan harinya—Umanis Galungan. Hari ini kerap kali dimanfaatkan untuk mengunjungi daerah wisata terdekat. Kalau bicara soal jarak, maka destinasi wisata terdekat dari kampung halaman saya adalah “Air Sanih”.  

“Community-Based Tourism” Sebagai Salah Satu Upaya Pemulihan Pariwisata Bali

Kalau saya cek di aplikasi Google Maps, jarak antara kampung halaman saya dengan Air Sanih sekitar 4,3 km atau memakan waktu tempuh selama 5 menit. Akhirnya pada Kamis pagi, saya dan keluarga (tidak semua) berangkat menuju Air Sanih, berbekal roti tawar satu bungkus, sekaleng susu kental manis, dan dua pack yakult—saya sudah minum dua, hehe.

Sedikit Cerita Tentang Air Sanih

Kolam Air Sanih sudah menjadi destinasi wajib untuk saya kunjungi ketika saya berada di Kubutambahan—ya mungkin sudah sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Kalau diingat-ingat, dulu saya bersama Ninik sering menggunakan Bemo (Angkutan Umum di desa) saat ingin pergi ke Air Sanih.

Menurut babad “Besi Mejajar”, “Air Sanih” yang juga akrab disebut “Yeh Sanih” yang dalam bahasa Bali berasal dari kata “Ersania” yang memiliki arti kelod kangin (timur laut)—mungkin ini juga menunjukkan keberadaan Air Sanih. Konon juga air yang ada di kolam Air Sanih ini bersumber dari Danau Batur, mungkin nanti saya harus menanyakan ini pada sahabat saya Jero Penyarikan Duuran Batur, hehe.

Sampai hari ini, Air Sanih menjadi destinasi favorit bagi warga yang berada di sekitaran Buleleng Timur, bahkan di luar itu pun kerap kali berkunjung ke tempat ini. Seiring berjalannya waktu, berbagai pengembangan dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Perkembangan terakhir yang saya lihat, seperti: sudah ada semacam kolam arus yang tidak terlalu dalam dan banyak dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain di bawa pengawasan orang tuanya.

Kemudian saya lihat fasilitas seperti ruang ganti semakin banyak jumlahnya, termasuk tempat membilas diri setelah mandi di kolam. Dan (mungkin) yang menjadi favorit bagi kalangan anak-anak adalah perosotan air dengan besar yang bervariasi—kebetulan adik sepupu saya menghabiskan 2 jam hanya untuk bermain di sana. Meski pengembangan telah dilakukan di berbagai sisi, tapi kalau bicara soal tiket masuk, pihak pengelola masih mematok tarif yang bisa dikatakan terjangkau. Orang dewasa dikenakan Rp. 8.000, dan anak-anak sebesar Rp. 5.000. Terjangkau bukan?

Kenyamanan atau Pendapatan: Bisakah Kita Menangkan Semuanya?

Suatu destinasi wisata harus menghadirkan kenyamanan bagi setiap pengunjungnya. Sekiranya, itulah yang saya yakini sampai detik ini. Bukan tanpa alasan, terbukti di setiap destinasi wisata yang ada di Bali berlomba-lomba memperbaiki infrastrukturnya guna menghadirkan kenyamanan pengunjungnya—wisatawan lokal khususnya, dan wisatawan manca negara utamanya. Kenyamanan tidak semata-mata dihadirkan lewat infrastruktur, tapi bisa juga dihadirkan melalui kebijakan ataupun sistem yang diterapkan dalam satu destinasi wisata.

Tentu bukan hanya saya dan keluarga saya saja yang berpikiran kalau Umanis Galungan menjadi momen untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, tapi masih banyak lagi yang berpikiran demikian. Momen yang pas, ditambah tarif tiket masuk yang terjangkau menjadikan Air Sanih menjadi destinasi utama bagi warga Buleleng khususnya di bagian timur. Ratusan orang tumpah ruah di tempat wisata ini. Banyak anak-anak berebut untuk menaiki wahana baru yang sudah saya sebutkan tadi, tapi lebih banyak lagi anggota keluarga yang mencari tempat menunggu anggota keluarga lain yang sedang berenang—dan itu saya rasakan.

Recovery Pariwisata Pasca Pandemi: Belajar dari Kritik Pemulihan Pariwisata Pasca Bom Bali

Ratusan pengunjung pada hari Umanis Galungan tentu menjadi pemasukan yang menggiurkan bagi pengelola. Tapi saya rasa itu bukanlah hal yang bijak, apalagi Indonesia belum mendeklarasikan diri telah melalui pandemi Covid-19. Sehingga, penting kemudian menurut saya untuk pihak pengelola membatasi jumlah tiket yang dijual pada hari tersebut, tentu dengan pemberitahuan sebelumnya. Hal ini penting untuk menciptakan kenyamanan bagi para pengunjung.

Apabila hal tersebut sulit untuk dilakukan, cara lain bisa dilakukan dengan menambah areal berteduh atau menunggu bagi anggota keluarga yang tidak ikut berenang, setidaknya hal ini dapat menambah rasa nyaman para pengunjung.

Dan saya rasa, pihak pengelola pasti memiliki data pengunjung di setiap tahunnya. Sehingga data tersebut dapat menjadi pedoman dalam memperkirakan kapan lonjakan pengunjung. Jadi sebelum gelombang pengunjung itu datang, pengelola harus mempersiapkan infrastruktur sebaik mungkin.

Sebagai tempat wisata yang dikelola oleh masyarakat, sudah seharusnya masyarakat menunjukkan profesionalitas dalam hal pengelolaan dan penerapan sistem. Hal ini juga sudah pernah saya lihat saat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Ambengan dengan penuh keseriusan mengelola sistem dan membangun infrastruktur destinasi wisata Air Terjun Jembong (dekat Posko KKN saya semasa mahasiswa).

Jadi, meski Air Sanih kerap dikunjungi wisatawan lokal, jangan sampai hal tersebut mengurangi niat pengelola untuk menghadirkan kenyamanan bagi pengunjungnya. Betul apa betul? [T]

Tags: air sanihbulelengPariwisatapariwisata buleleng
Previous Post

Lomba Baleganjur PKB | Gianyar Mainkan “Wave of Springs”, Klungkung Bawa “Bulak Bangsing”, Karangasem “Makekobok”

Next Post

Hujan Air, Hujan Pujian, Hujan Cacian, Gianyar Harusnya Juara | Dari Lomba Baleganjur PKB 2022

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Hujan Air, Hujan Pujian, Hujan Cacian, Gianyar Harusnya Juara | Dari Lomba Baleganjur PKB 2022

Hujan Air, Hujan Pujian, Hujan Cacian, Gianyar Harusnya Juara | Dari Lomba Baleganjur PKB 2022

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co