10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bagi Kamu yang Suka Bikin Janji Temu di Lomba Baleganjur PKB, Diolas…, Jangan Diulangi!

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
June 14, 2022
inKhas
Bagi Kamu yang Suka Bikin Janji Temu di Lomba Baleganjur PKB, Diolas…, Jangan Diulangi!

Atraksi seru peserta Lomba Baleganjur PKB 2022

Teman-teman tahukah jika ada tontonan atau lomba Bleganjur di PKB, berapa orang yang akan datang?

Menurut Bapak Kepala Dinas Kebudayan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha kalau tribun penonton penuh di Ardha Candra , isinya kira-kira 8000 orang. Kalau sampai ada penonton berdiri karena kehabisan tempat duduk, sekitar 10.000 orang yang datang.

“Data ini pernah dihitung oleh tim, makanya saya harap yang datang 8000 orang saja, biar tidak desak-desakan,”ujar Gede Arya Sugiartha saat saya jumpai di jumpa pers beberapa hari lalu.

Saya ulang bin pok ya.  Dasa tali jlemane teke. Sepuluh ribu manusia yang datang.

Bisa dibayangkan berapa banyaknya itu? Dan bisa dibayangkan juga, bagaimana pengaruh psikologi manusia hari ini, yang jarang ketemu orang, sekarang harus berjubel demi menonton kelompok Bleganjur sedang berlomba.

Jadi begini, teruntuk kamu mbok-mbok atau bli-bli yang membuat janji temu dengan teman untuk menonton Bleganjur, jangan pernah membuat janji ketemu langsung di Ardha Candra.

Saya mediolas jangan itu dilakukan, lebih baik kumpul dulu di satu tempat tertentu, seperti CK, Alfamart, Indomaret, atau di rumah seorang teman, barulah secara kolektif berangkat menuju Ardha Candra. Karena janji temu di venue dapat menganggu kenyamanan penonton lainnya.

Ah masak gitu?

Mari saya ceritakan pengalaman saya, saat menonton Bleganjur di Ardha Candra-Art Centre dalam rangka lomba yang diadakan oleh Pesta Kesenian Bali 2022, Senin 13 Juni 2022.Malam itu, tiga daerah yang berlomba adalah sekaa baleganjur duta Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, dan Kota Denpasar. Lomba berlangsung seru. Ribuan penonton silih berganti mendukung ketiganya..

Tentang serunya Lomba Baleganjur antara Badung, Tabanan dan Denpasar itu, baca berita berikut ini:

Lomba Baleganjur PKB 2022 | Badung & Tabanan Mainkan Air Terjun, Denpasar Ceritakan Karesian

Saya berangkat bersama Agha Praditya dan Malika (anak dari Agha yang umurnya baru menginjak 4 tahun). Menuju tempat lomba, saya sudah membayangkan lautan manusia akan memenuhi tribun, dan benar saja manusia-manusia berjubel melihat panggung. Setiap orang pasti mengajak sanak keluarga, atau temannya. Ada hal kocak saya lihat, hampir sebagian orang yang saya jumpai, tegang mengutak ngatik gawainya, untuk berkordinasi titik kordinat janji temu dengan teman lainnya.

“Aku di belakang lampu panggung, ke sini saja, ada bangku kosong, APA…. !! APA… !!APA…!! Aku di be..la.. kang…lampu pang..gung.. ke sini saja. APA…APA..APA. Neh mati lagi, emang susah sinyal,” kata seorang bapak yang saya lewati.

Mohon maaf sebesar-besarnya Bli, jelas saja provider Bli-nya susah sinyal, ini yang menonton 8000 – 10.000 orang, dan saya yakin semuanya membawa gawai. Pastilah terjadi benturan sinyal-sinyal yang tak kasat mata. Seperti kita menonton ogoh-ogoh, saat semua tumpah ruah di jalanan, pasti rusak sinyal dan susah untuk mendapatkan sinyal stabil.  

Selain itu,  itu arahan Bli-nya sungguhlah menyesatkan. Di belakang lampu yang mana Bli? Kalau Bli perhatikan itu ada 4 titik lampu, yang berada pada kiri dan kanan panggung. Bli itu di belakang lampu yang mana? Dan satu hal lagi, suara Bli-nya sungguhlah memekakkan, plus terbata-terbata karena berusaha mendengar lawan bicara. Tindakan Bli itu  dapat mengejutkan penonton di sebelah anda, Bli.

Biasanya tipe seperti Bli ini, tidak akan pernah putus asa. Potong saja telinga saya, jika Bli-nya tidak menelpon lagi, lagi dan lagi. Ia akan terus menelpon, sampai misi pertemuan benar-benar terselesaikan. Dan sering kali akan tampak panik, seperti orang yang menahan buang air besar dari perjalanan menuju pulang.  Sampai rumah, akan sangat lega jika kamar mandi kosong, nah kalau ada orangnya.

Waduh jangan ditanya kemalangan orang itu. Yang menjadi pertanyaannya, kenapa sih tidak ketemu di luar dulu, jangan jauh-jauh di luarnya, paling di tangga, atau di dagang sate, atau di kalangan Angsoka atau Ayodya, kan bisa ?!

Foto: Ibu Putri Koster berada di tengah ribuan penonton baleganjur

Selain menggunakan jurus teriak, ada juga yang menggunakan taktik simbol cahaya layar gawai. Biasanya taktik ini dilakukan seseorang sambil mengacungkan tangan, lalu bergerak ke kiri dan ke kanan, pastikan gawai menghadap ke depan. Tidak hanya temannya yang mengetahui titik kordinat itu, tapi seluruh penonton akan melihat, termasuk saya. Terhitung ada lebih dari 5 orang, menggunakan taktik ini.

Spekulasi saya begini, taktik ini akan berhasil jika teman yang melihat kode berada di depan pemberi kode, alamat salah jika penerima kode berada di belakang cahaya. Bisa-bisa tidak akan bertemu sampai akhir hayat pertunjukan Bleganjur.

Taktik ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi, yang jadi masalahnya adalah penerima kode akan berusaha menuju tempat sinyal cahaya. Ia akan menerobos kaki-kaki penonton yang sedang selonjoran, dengan kalimat “Nyilang jebos, Nyilang Jebos!” Artinya pinjam (jalan) sebentar.

Bayangkan saja betapa kesalnya penonton yang dilewati itu, sedang asik-asiknya selonjoran, isi makan kacang rebus, dik, mengobrol bersama teman, dik, memperhatikan pengunjung yang datang, dik, sekarang harus terganggu dengan orang yang tengah kebingungan mencari temannya.

Nah yang lebih parah lagi, jika teman yang dituju tidak menyiapkan tempat duduk untuknya. Dua saja pilihannya, pertama ia harus duduk di bawah tempat duduk dengan resiko tidak menonton dengan khidmat.  Kedua ia harus balik, karena kalau diam di situ akan menganggu penglihatan penonton lainnya, harus balik lagi artinya melewati bapak-bapak yang kakinya tengah berselonjor itu.

Lalu, apa fungsi kode cahaya barusan, jika si penerima pesan tidak bisa duduk. Cukup saja sebenarnya dengan sama-sama mengetahui bahwa keduanya sudah ada di Ardha Candra. Kemudian pertemuannya bisa dilanjutkan setelah usai menonton, di kedai kopi di Arena pasar malam Kedaton atau di arena penjual makanan. Belajar lah ikhlas teman-teman di saat seperti itu. Daripada membuat tidak nyaman orang lain.

Foto: Walikota Denpasar Jayanegara turut mendukung duta Denpasar saat lomba baleganjur PKB, Senin malam

Untuk itu beberapa tips akan saya berikan untuk menonton Bleganjur bersama teman-teman, jika ingin menikmati bersama-sama ya.

Pertama, datanglah lebih awal, setidaknya 3 jam sebelum pementasan di mulai, jika ada teman yang akan datang, berikan tanda atau simbol di bangku, agar tempat duduk itu tidak dicuri orang. Bisa diisi tas , totebag, nasi kotak, batu bata, beton, atau apa pun.

Kedua, kalau terdesak untuk ketemu di venue, cukup berikan foto tentang keberadaanmu dengan deskripsi rinci tempat kamu duduk, plus informasi apakah tempat duduk  di sekitar mu masih kosong.

Ketiga, bawa bekal, minum-makanan ringan. Jangan harap ada pedagang asong lewat, itu sudah ditertibkan oleh pihak pengamanan. Karena pementasan akan berlangsung 2 jam, jangan sampai masuk dan keluar hanya untuk membeli makanan ringan. Bisa-bisa wajah dan namamu diingat oleh fans fanatik, nggak mau mesepek jadi penonton Bleganjur kan?

Foto: Ekspresi semangat peserta lomba baleganjur PKB

Saya menonton semua peserta lomba, setelah pementasan usai saya bergegas untuk pulang. Kami bertiga lupa membawa makanan dan minuman jadi harus menahan lapar selama menonton. Itu tips nomor tiga, berdasarkan pengalaman langsung lho. Malam itu kami menuju salah satu penjual ayam geprek di Tukad Barito Denpasar. Membeli makan malam, dengan lahap memakannya.

“Om Jong, Lika mau belajar nari ya, kayak kakak-kakak tadi,” kata Lika kepada saya

Waah untunglah, di tengah emosi sesaat karena penonton yang saya ceritakan di atas, ada anak kicik yang sedang menumbuhkan benih kecintaannya terhadap kebudayaan. [T]

Tags: baleganjurPesta Kesenian Bali 2022
Previous Post

Lomba Baleganjur PKB 2022 | Badung & Tabanan Mainkan Air Terjun, Denpasar Ceritakan Karesian

Next Post

Tentang Nasi Padang Haram | Inilah Wawancara Eksklusif Saya Dengan Babi

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Arak Bali Belum Sepenuhnya Legal, Tapi Tenang Saja…

Tentang Nasi Padang Haram | Inilah Wawancara Eksklusif Saya Dengan Babi

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co