31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kangen Band, Tri Suaka-Zidan, dan Cita-cita Kami

JaswantobyJaswanto
April 27, 2022
inEsai
Kangen Band, Tri Suaka-Zidan, dan Cita-cita Kami

Ilustrasi diolah dari foto-foto di Google

Aku iseng mengetik kata “Kangen Band” di Google, dan ini hasilnya: “Konser Tri Suaka Batal Akibat Menghina Andika Kangen Band?” suara.com, “Andika Kangen Band Nasehati Tri Suaka-Zidan: Jadikan Pelajaran” CNN Indonesia, “Benarkah Subscriber Zinidin Zidan Merosot Usai Parodikan Andika Kangen Band” detikHOT, “Banjir Hujatan Usai Ejek Andika Kangen Band, Tri Suaka dan Zidan Ngaku Kena Mental” suara.com, dll.

Viral! Nama Tri Suaka dan Zidan sedang dibicarakan, “diserang”, dibully, diparodikan, dimaki, dihujat beramai-ramai di media sosial. Bahkan dalam sesi wawancara di kanal Yutubnya Manji, dua sejoli ini⸺eh, maksud saya, dua pemuda yang sedang naik daun ini⸺mengaku kena mental. Zidan mengaku sampai muntah dan tidak bisa tidur dua hari akibat ulahnya ini. Ia yang masih baru di dunia entertainment kaget menghadapi cibiran netizen. Semua ini bermula dari video mereka berdua saat memparodikan gaya bernyanyi Andika Kangen Band, viral. Banyak orang menilai bahwa video itu berlebihan. Netizen beranggapan bahwa karikatural tubuh Tri dan Zidan cenderung menghina.

Cukup! Aku tak mau ikut dalam keributan ini. Dalam hal ini aku sepakat dengan psikolog pilih tanding abad ini, Ibu⸺eh, atau Mbak?⸺Lya Fahmi. Sebagai seorang psikolog, ia “sadar bahwa ucapan yang paling jahat dan paling menyakitkan adalah ucapan yang ditujukan seseorang kepada dirinya sendiri”. Ucapan itu, katanya, tak selalu terkatakan, tapi berputar-putar terus di dalam kepalanya.

“Ucapan buruk orang lain kepada diri kita sebenarnya tak seberapa menyakitkan, bahkan sama sekali tak menyakitkan. Yang membuat terasa menyakitkan karena tak jarang ucapan-ucapan itu memicu kita berpikiran buruk tentang diri kita sendiri. Mungkin, ucapan-ucapan orang itu membuat kita berulang-ulang memikirkan dan berkata pada diri sendiri, ‘Aku sejahat itu ya? Aku sebodoh itu ya? Aku memang bodoh. Aku memang tidak layak. Aku memang konyol. Aku memang jelek. Aku membenci diriku sendiri’.

Entah watak atau bagaimana, manusia sepertinya adalah sosok yang paling sadis kepada dirinya sendiri,” tulis psikolog alumni UGM ini di akun Facebook-nya.

Atas dasar pemikiran di atas itu ia menjadi enggan ikut-ikutan berkomentar atau menghujat sosok-sosok yang sedang ramai dibicarakan. “Nggak usah dikata-katai apa-apa, mereka tu kayaknya udah sangat stress dengan pikiran-pikiran mereka sendiri,” katanya.

Aku lega membaca postingannya ini. Aku enggan ikut berkomentar atau justru menghujat Tri maupun Zidan. Maka dalam tulisan ini, sebenarnya aku hanya ingin bernostalgia dengan grup musik pop melayu bernama Kangen Band.

***

Sebagai generasi yang lahir pada tahun ’90-an, aku besar⸺dan tumbuh⸺bersama musik dangdut, campur sari, dan musik pop melayu⸺yang pada tahun 2000-an sedang mendapatkan momentumnya itu. Pop melayu selain Peterpan, Wali Band, dan musik-musik Thomas Arya, lagu-lagu Kangen Band paling sering aku dengar dari VCD tetangga. Awalnya aku tidak tahu saat teman-temanku menyanyikan lagu dewasa dengan lirik “… tapi kamu kok selingkuh” atau “…empat belas hari kumencari dirimu” yang hit itu, sampai seorang teman sekolah dasarku bilang, “Ini lagunya Kangen Band, Jas. Grup band yang sedang terkenal.”

Semenjak saat itu, aku sering nongkrong di rumah salah seorang teman yang memiliki VCD untuk mendengar dan ikut menyanyikan lagu-lagu Kangen Band beramai-ramai.

Konser Live for Musik di RTH Bung Karno: Menghubungkan Musik, Ruang dan Usaha

Grup band yang dibentuk di Bandar Lampung pada tahun 2005 oleh Dodhy (Gitar), Andika (Vocal), Tama (Gitar), Bebe (Bass), Izzy (Keyboard), dan Baim (Drum) ini, tak membutuhkan waktu lama untuk memikat hatiku. Pasalnya, lagu-lagu yang mereka ciptakan dan nyanyikan, sungguh sangat mudah untuk diingat. Apalagi saat album ketiga mereka yang diberi judul “Pujaan Hati” (2008), dengan hit single “Terbang Bersamaku” dan “Pujaan Hati” rilis, aku semakin terpikat dengan grup band yang berhasil masuk sebagai Grup Band Tervaforit pada SCTV Award 2007 ini.

Lagu “Terbang Bersamamu” dan “Pujaan Hati” selalu aku nyanyikan di kelas saat guru belum hadir dengan meja sebagai drum-nya. Aku memukul-mukul meja⸺atau lebih tepatnya menggebrak-gebrak⸺dengan penuh antusias dan, tentu saja, sambil membayangkan bahwa aku sedang konser di atas panggung yang penuh lampu sorot dengan ratusan ribu penonton yang berteriak histeris karena kemerduan suaraku.

Tak hanya dua lagu itu saja, lagu “Tentang Aku, Kau, dan Dia” (2007) dalam album dengan judul yang sama, juga menjadi lagu yang tidak pernah terlewatkan aku nyanyikan di kelas maupun di rumah. Tak main-main, album ini langsung menyabet Golden Award karena penjualannya melebihi angka 150 ribu kopi. Fantastis.

Seorang teman membeli poster mereka di lapak penjual CD bajakan di Pasar Hewan Kecamatan Kerek⸺zaman itu kami biasa membeli CD bajakan dengan harga 5 ribu satu album. Lalu dia menempelkannya di dinding kayu rumahnya. Kami memandanginya lekat-lekat. Dari atas sampai bawah. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Salah seorang teman berkata dengan sangat percaya diri sambil membasahi rambutnya dengan air lalu menatanya sedemikian rupa sampai menyerupai sosok dalam poster, “Kita harus membuat grup band.” Sialnya, kami semua mengangguk tanda setuju.

REIM Space dan Upaya-upaya Membangun Ekosistem Bermusik di Kota Singaraja | Ekosistem Seperti Apa?

Pada waktu itu, sebagai anak kampung miskin pelosok pinggiran yang tak mungkin dapat mengikuti jejaknya, bagi kami Kangen Band merupakan grup yang sempurna. Kami tidak memiliki penilaian atau argumen atau analisis intelektual seperti misalnya yang ditulis Rhenald Kasali dalam buku “Cracking Zone”. Kangen Band, menurut Rhenald, dinilai sebagai sebuah fenomena yang menggambarkan naik kelasnya kalangan ekonomi bawah ke kelas menengah secara masif.

Meskipun disambut meriah oleh pasar dengan penjualan yang mampu menembus 300.000 keping, kehadiran mereka mengejutkan karena baik penampilan maupun kualitas musik dianggap di bawah band menengah-elit. Kehadiran mereka juga dituduh merusak kualitas musik Indonesia⸺Rhenald Kasali, “Cracking Zone”.

Atau komentar sengit dari David Bayu, vokalis band Naif dalam sebuah acara yang diadakan oleh Rollingstone, secara terbuka menyatakan keberatannya terhadap Kangen Band, termasuk label tempat bernaung band tersebut. Keberatan David dilatari oleh banyaknya produser musik yang pada saat itu cenderung mematikan heterogenitas musik Indonesia dengan hanya fokus menggarap band-band bercorak pop melayu.

Pada pertengahan tahun 2000-an, grup band tanah air memang sangat menjamur⸺seperti musik indie pada saat ini. Dalam hal ini, Kangen Band kemudian bukan satu-satunya grup band yang kami letakkan dalam dada kami. Ia harus rela berdesakan dengan band-band yang lebih dulu dibentuk tapi kami baru tahu lagu-lagunya atau band-band yang baru dibentuk setelahnya. Kami memasukkan Radja Band, Wali Band, Letto, Kuburan Band, Hijau Daun, D’Bagindas, D’Masiv, Armada, Republik, The Virgin, Viera, Peterpan, Vagetoz, dan masih banyak lagi, ke dalam saku dada kami masing-masing.

Tetapi berkat grup band-grup band itu, kami, anak-anak udik Dusun Karang Binangun, memiliki pilihan cita-cita selain menjadi polisi, tentara, guru, dokter, dll. Kami mendadak bercita-cita menjadi vokalis, gitaris, basis, pianis, maupun drumer. Hidup generasi kami menjadi lebih berwarna.

Kamau Abayomi: Puisi, Musik dan DJ | Ia Hirup Sejuk Udara Desa Apuan

Namun pada akhirnya, kami harus bangun dari tidur dan disadarkan oleh realita bahwa untuk menjadi grup band, tak semudah membalikkan telapak tangan. Cita-cita kami patah dan terlupakan, seperti saat Andika dan Izzy, personil Kangen Band, ditahan polisi sebab narkoba. Tahun itu menjadi awal band pujaan hati ini mulai meredup. Hingga pada tahun ini, Kangen Band bangkit dan merilis ulang single “Cinta Sampai Mati”, yang sebelumnya dibawakan penyanyi pendatang baru, Raffa, lagu ini menjadi trending di platform digital, selama berturut turut. Dan berkat ulah Tri Suaka dan Zidan, nama Kangen Band kembali menyeruak di jagat permusikan tanah air.

Yuk! Nyanyi yuk! “… kamu di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa. Kamu di mana, dengan siapa, di sini aku menunggumu dan bertanya. Yolanda.” [T]

Tags: Kangen Bandmusikpenyanyi indonesiaTri SuakaZidan
Previous Post

Enam Sekolah Model Penerima Penghargaan Praktik Baik Literasi Dipantau Tim KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Bali

Next Post

Wajah Perempuan dalam Gurat Berani Garis-garis | Dari Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Wajah Perempuan dalam Gurat Berani Garis-garis | Dari Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

Wajah Perempuan dalam Gurat Berani Garis-garis | Dari Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co