10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengenang I Bintit, Seniman Tari Condong Gambuh dari Batuan

I Wayan BudiarsabyI Wayan Budiarsa
February 24, 2022
inEsai
Mengenang I Bintit, Seniman Tari Condong Gambuh dari Batuan

I Bintit, seniman tari gambuh dari Desa Batuan, Gianyar, Bali [Foto: dok keluarga]

Seniman Bali pada umumnya menguasai berbagai keahlian seni, dan dalam proses penguasaannya dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun pendidikan informal. Pendidikan formal dapat dilihat dari Sekolah Menegah Kejuruan seni seperti; Kokar/ SMKN 3 Sukawati, SMKKN 5 Denpasar, dan perguruan tinggi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Pendidikan informal dapat dilakukan melalui sanggar, sekaa, komunitas seni, pasraman, dan lain sebagainya.

Dari kedua ranah pembelajaran tersebut, tidak jarang mampu menghasilkan seniman handal, ciptaan karya seni, dan memiliki gaya sendiri sehingga dapat dibedakan dengan karya/ seniman lainnya. Media utama tari yakni gerak yang di dalamnya mencakup unsur agem, tandang, tangkis, dan tangkep, sekaligus adalah sebagai unsur pembedaan antara seniman/ karya seni yang satu dengan yang lainnya.   

Terkenang saat era 1970-80-an, kaki Bintit oleh masyarakat Batuan sampai cucu-cucunya memanggil beliau Kaki Nggong. Alm. I Bintit lahir di Banjar Pekandelan Desa Batuan Gianyar 1910-an merupakan salah satu penari Condong Gambuh yang pernah dimiliki oleh Desa Batuan.

 Walaupun I Bintit tidak mengenyam pendidikan formal namun niat belajar untuk dapat menguasai bidang tari terus mengalir, di samping karena seringnya  mengikuti (nututtin) penari-penari seniornya. sehingga saking seringnya nututtin dan menonton Gambuh akhirnya seiring waktu salah satu tarian tersebut dapat dikuasai berkat bakat seninya.

Ini menandakan peran puri/Griya dalam perkembangan Gambuh di Batuan tidak menutup para seniman lainnya untuk mengembangkan bakatnya dalam berolah seni tari Gambuh khususnya. Bagi I Bintit, tidak ada niat pamrih setelah menguasai tokoh tersebut, karena tujuannya hanya untuk kepentingan upacara yakni “ngayah’, persembahan terkait  odalan pada sebuah pura di lingkungan Desa Batuan atau Kahyangan  Tiga Desa  setempat.

Sebagai bagian dari generasi se-eranya, I Bintit  memiliki kemampuan dan ciri khas tayung ngotesnya yangg lincah, dan tegas. Sebaya dengan seniman Gambuh lainnya, saat era peran perempuan masih dibawakan oleh kaum laki-laki menjadikan kaki Bintit terpilih sebagai penari condong, ini karena memang postur tubuhnya yang ideal untuk memerankann tokoh Condong Gambuh; tubuh  kecil pendek dengan nada suara yang nyaring tinggi, sebagaimana kriteria tokoh tersebut.

Diiringi dengan gending Subandar dengan tetekep selisir, Condong berperan sebagai abdi raja putri menggunakan dialog bahasa Bali, sedangkan tokoh utama menggunakan dialog bahasa Kawi dalam penyajian dramatari Gambuh.

Beberapa dialog/ antawacana yang biasa diucapkan oleh tokoh Condong (gaya Batuan) dengan bahasa Bali pada bagian papeson, seperti:

Dong dewa ratu,,, wehh nyen nto masliuran di jaba tengah.
Sampingan-sampingan,,
Ida anakke dwagung pacang medal,,
Oohhh,, to keto ingettang munyin mbok
(basa Sor)

Nahh.. to adin-adin mbok ajak makejang
Dadabbang-dabbang
Ida anakke dwagung pacang medal
Nahh to keto ingettang munyin mbok
(Basa Sor)

Dong dewa ratu,
Mas betaran tityang palungguh cokor i dewa.
Ainggih mungguing mangkin, sapunapi pikayun palungguh cokor i dewa?
Durus-durus nikain tityang,
Mangda tityang tatas uning
(Basa Alus Singgih)

Yan nirgamayang tityang palungguh cokor i dewa
Waluya sang hyang ratih nyalantara tonnin tityang
Mapelemahan ring mercepada
Sami angaton mulat,
Dong dewa ratu
(Basa Alus Singgih).

Antawacana diatas diucapkan oleh tokoh Condong saat berdialog dengan tokoh Kakan-kakan dalam tingkatan bahasa (basa) Bali Sor, dan dengan tokoh raja putri menggunakan bahasa (basa) Bali alus Singgih. Dari penggolongan penggunaan bahasa dialog masing-masing tokoh, memberikan makna nilai pendidikan agar semua manusia mampu saling menghargai, menghormati, selaras agar mencapai keharmonisan hidup tanpa membedakan kedudukan  status sosialnya.

Karena dalam konsep Hindu tersurat petikan sastra: wasita nimitanta manemu laksmi (dari perkataan akan menemukan bahagia), wasita nemitanta pati kapangguh (dari perkataan menemukan bahaya atau mati), wasita nemitanta manemu dukha (dari perkataan akan menemukan kesusahan), dan wasita nemitanta manemu mitra (dari perkataan akan mendapatkan teman).

Menurut penuturan ayah penulis, dan masyarakat sekitar lingkungan banjar, kaki Nggong memang spesial sebagai tokoh Condong dalam pertunjukan Gambuh, dan darah seni juga telah diwariskan ke cucunya yakni Ni Ketut Warsithi (Raja Putri)  yang melanjutkan pendidikan di sekolah Kokar Bali,  almh. Ni Wayan Murthi (Condong), Ni Made Nyarni sebagai Kakan-kakan, I Nyoman Astawa  (pemilik Awak Spirit) dan mengawali sebagai penari baris, serta cicitnya  I Made Aryadi Putra belajar tari di Sanggar Seni Satriya Lelana Batuan atas binaan Alm. I Made Bukel dan penulis.

I Nyoman Astawa merupakan pasangan penulis sebagai penari Baris Kembar di era tahun 1980-an, dan pertama kali pentas di Pura Ulun Banjar Pekandelan Batuan atas binaan Alm. I Made Bukel. Mengenai kaki Bintit, semasih hidupnya sering penulis lihat jalan-jalan degan tongkatnya sembari menyapa anak2 seusia penulis sembari di ingatkan untuk tekun belajar menari.

I Bintit, sering pula mengabdikan dirinya dalam bermasyarakat seperti ngayah/ menari Rejang Sutri saat tarian ini mesolah tedun  menjelang  sasih kelima sampai kesanga (kira2 bulan Oktober/Nopember sampai bulan -Maret/April tahun berikutnya). Diperkirakan penyajiannya setiap malam hari selama kurang lebih 5 bulan kalender, terkait pula dengan Gocekan (sabung ayam). 

Tari Rejang Sutri sangat disakralkan oleh masyarakat Batuan, karena di yakini sebagai sarana penolak bala yang disajikan setiap hari, pukul. 19.00-Selesai, di wantilan jaba sisi Pura Desa-Puseh Batuan. Kemunculan rejang Sutri sangat terkait dengan keberadaan dua tokoh masa lampau di Desa Baturan (Batuan) yakni I Dewa Babi dan I Gede Mecaling, serta seorang raja trah/ keturunan raja Klungkung yaitu yang bernama Sri Maha Sirikan yang bersinggasana di Sukawati sekitar abad ke 17.

Tari Rejang Sutri Batuan-Gianyar [ Dokumentasi: Budiarsa, 2021 ]

Kaki Bintit dan seniman lainnya cukup merasa bersyukur karena kesenian Gambuh masih ajeg lestari di Desa Batuan walau dalam gerusan jaman globalisasi. Bagiamanpun juga tanggungjawab generasi penerus Gambuh Batuan harus tetap menjaga kearifan lokalnya demi pemajuan bangsa dan negara Indonesia. Semoga seniman-seniman terdahulu masih dapat sebagai motivasi bagi generasi milenial seperti sekarang untuk tetap mampu mengajegkan seni budaya Bali khususnya. [T]

Tags: Desa BatuanGianyarseniman tariTari Gambuh
Previous Post

Google Maps dengan Aksara Bali, Mungkinkah?

Next Post

Workshop Bisnis | Hari Terakhir Berhadapan dengan Singa Bernama Abi Darwis

I Wayan Budiarsa

I Wayan Budiarsa

Prodi PSP FSP ISI Denpasar

Next Post
Workshop Bisnis | Hari Terakhir Berhadapan dengan Singa Bernama Abi Darwis

Workshop Bisnis | Hari Terakhir Berhadapan dengan Singa Bernama Abi Darwis

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co