3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Atraktif dan Unik | Pameran TA Tiga Mahasiswa Prodi Seni Murni FSRD ISI Denpasar di Maha Art Gallery

tatkalabytatkala
January 27, 2022
inPertanian
Atraktif dan Unik | Pameran TA Tiga Mahasiswa Prodi Seni Murni FSRD ISI Denpasar di Maha Art Gallery

Pameran TA Tiga Mahasiswa Prodi Seni Murni FSRD ISI Denpasar di Maha Art Gallery

Pameran tiga orang Mahasiswa Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di Gujji Cafe (Maha Art Gallery) Renon, Denpasar, tergolong unik. Mereka tak hanya menyajikan karya lukis dengan teknik mendekati sempurna, tetapi juga kreatif dalam menciptakan ruang pameran.

Karya seni dalam berbagai ukuran itu disajikan sangat atratktif dan simetris, sehingga membuat pengunjung nyaman dan pesanpun didapat. Pameran sudah mulai dipajang pada, Rabu (26/1) bersamaan dengan jadwal ujian Tugas Akhir (TA) yang menjadi syaratnya.

Ketiga mahasiswa yang menggelar pameran itu, adalah Fiqih Hikmawan, Amandus Lionisius Epo dan Renata. Ketiga seniman akademis ini, sebelumnya belajar pada seniman Drs. Made Budhiana selam 3 bulan.

Masing-masing mahasiswa menyajikan karya dengan tema, gaya dan ukuran yang berbeda-beda. Fiqih Hikmawan dan Amandus Lionisius Epo menampilkan 11 karya. Sementara Renata hanya menyajikan 9 karya yang mengangkat tentamg zodiak terkait dengan elemen air.

Pameran Gujji Cafe (Maha Art Gallery) tepatnya di jalan Merdeka, Renon, Denpasar, itu sekaligus menjadi tempat untuk menggelar ujian, sebagai  pertanggungjawaban secara teori atau tertulis. Ini merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga pelaksanaan ujian bersamaan dengan pameram seni, mampu menciptakan suasana yang beda. Aura positif yang ditebar karya seni itu, mahasiswa yang mengikuti ujian tidak terlalu tegang, dan pemngujuiiun juga tampak santai, namun tetap tegas.   

Dosen Drs. Ketut Murdana, M.Sn., mengatakan, MKBK ini merupakan lucuran program dari pemerintah pusat maka sepatutnya ISI Denpasar mengikuti dan menjalankan sesuai dengan kemampuan. Dari proses akademi yang dilakukan bersama mitra, pembimbing dan mahasiswa selama 3 bulan ternyata hasil dari pada proses projek independen ini sangat berhasil.

Hal itu dibuktikan dalam pameran yang sudah dilakukan secara maksimal. Sebab secara kuntitatif, memang setiap mahasiswa ditetapkan oleh kampus dan jurusan masing-masing membuat 6 karya, tetapi mereka mampu membutkan 9 karya, bahkan lebih. Jenisnya juga besar dan juga bagus, sehingga secara kuantitatif dapat dianggap sebagai keberhasilan.

Secara kualitatif, proses berkarya dan juga menulis juga sudah memasuki wilayahnya, seperti literasi, disiminasi dan metode penelitian cukup bagus. “Saya sebagai seorang pembimbing sangat senang dan bahagia melihat proses kemajuan bimbingan itu.  Walaupun, ada hal-hal yang perlu diperbaiki dan diberikan penajaman secara konsep konferenship, itulah proses akademik yang tak bisa sempurna sekali tetapi bisa disempurnakan memlalui proses evaluasi konfersnship seperti saat ini,” sebutnya.

Keberhasilan ini juga bisa dilihat dari kemampuan ketiga mahasiswa ini dalam  beradaptasi, terutama ekloprasi dengan mitra. Sesungguhnya program belajar bersama mitra ini sudah dilakukan sejak dulu, tetapi sekarang ini bisa dinilai.

“Inilah perhatian besar para seniman untuk memberikan ilmunya kepada kampus. Kita maklum tak sepenuhnya dapat diserap oleh mahasiswa karena tingkatnya memang beda. Walau demikian, dengan level S1, nampaknya sudah sangat cukup baik,” imbuhnya bangga.

Made Budhiana mengatakan, program pemerintah dalam hal pendidikan dalam MBKM itu ada dua kata merdeka, belajar merdeka dan kampus merdeka. Hal ini tentu sebuah lompatan dalam hal pendidikn, sebab selama ini pendidikan formal itu selalu terjadi di kampus.

“Nah sekarang ini kampus, universitas bekerjasama dengan masyarakat yang menguasai bidangnya masing-masing entah itu di kesenian atau usaha. Saya rasa sangat bagus. Ini suatu pola baru, sehingga pengetahuan itu tak hanya didapat dari kampus sajabelalui teks book belajar terori saja, tetapi di luar kampus,” imbuhnya.

Teori di luar kampus sangat beragam, dan itu sangat penting untuk sekarang ini. Kedepan proses belajarnya itu bisa dari mana-mana. Sebut saja sekarang belajar dari internet. Untuk mendapatkan pengetahuan apapun bisa dari sana yang sangat luas.

 “Kebetulan saya dipercayakan untuk membimbing adik-adik mahasiswa, tentu semua yang saya jalani dalam berkesenian secara merdeka dan mandiri, maka itulah yang saya lakukan. Saya hidup dari berkesnian bukan dari dosen atau guru di kampus dan di sekolah,” paparnya.

Semua itu tentu tidak mudah dilakukan, propsesnya juga lebih rumit dan berat. Pencapaiannya juga sangat berat. Tetapi, dirinya merasa senang karena sekarang ini ia juga memerdekakan anak didik, dari akademis.

“Nanti, generasi milenial kedepan ini, mereka akan mendapatkan pendidikan dari mana-mana. Sekarang yang penting bagi generasi sebelumnya adalah memberikan esensi, hal-hal yang mendasar dalam pendidikan itu, seperti semangat, spirit dan energi yang bisa datang dari manapun juga. Itu yang saya berikan dan refrensikan dari mana-mana. Saya memperlihatkan buku pada mereka, karean saya punya banyak buku di studio. Mereka bisa belajar langsung dari melihat da membaca buku-buku itu,” imbuhnya.

Sekarang membuka kemampuan mahasiswa itu yang paling berat. Itu termasuk tantangan saat membimbing mahasiswa, karena mereka merupakan generasi yang berbeda dari generasi dirinya. Setiap generasi itu, akan ada tantangan dan hambatan-hambatan yang berbeda-beda.

 “Saya kemuddian membuka kemampuan mereka, sehingga mereka yang harus aktif sekarang. Jadi percepatan itu terjadi oleh mereka sendiri. Saya hanya menekan kesadaran. Intinya membangklitkan kreativitas mereka, dan ketika mereka memiliki bakat atau ide apapun itu, saya hanya mendorong untuk mengembangkannya dengan melakukan ekplosasi supaya mereka bisa mencapai apa yang diingikan,” bebernya.

Perlu diingat, ide karya itu datangnya dari apa saja, bisa dari tradisi, modern dan entah dari kehidupan jaman sekarang. “Untungnya dari ketiga anak ini, semuanya siap dalam waktu pendek, yakni selama 3 bulan sudah bisa menyelasikan karya yang bagus.  Walau demikian perlu juga dari ISI Denpasar melakukan penyempurnaan teknis saja, seperti dalam bidang skripsinya,” pungkasnya.

Kordinator Prodi Seni Murni, Dr. I Wayan Setem, M. Sn mengatakan, pameran tugas akhir MBKM Prodi Seni Murni FSRD ISI Denpasar ini merupakan lanjutan dari pameran bersama di LV8 Resort Hotel Canggu.  Selain pamera di Maha Art Gallery ini, ketiga mahasiswa ini juga ikut berpameran di LV 8 Resort Hotel Canggu yang bermitra dengan Made Budiana.

“Dalam karya seni terkait program MBKM ini tidak menentukan alirannya, mereka melakukan studi indpenden apa yang didapat dari Made Budiana. Mahasiswa ini tidak meng-copy paste karya-karya Budiana, tetapi membangkitkan jati diri para mahasiswa masing-masing dalam berkarya. Mitra Made Budiana hanya sebagai driver, navigator, sementara mahasiswa yang berjaklan sesuai kemampuannya,” terangnya.

Mahasiswa tetap diberikan kebebasan berkarya dalam konsep, termasuk kebebasan dalam kontek mendisiminasikan di sini. Ketiga mahasiswa ini cukup berhasil, karena mereka juga ikut dalam pameran terpusat di LV8 Resort Hotel Canggu, selain berpameran di Maha Art Gallery ini.

“Ini tantangan bagi mahasiswa setelah proses karya, ada tuntutan publishing yakni memamerkan untuk masyarakat luas. Bisa mendapatkan tempat di sini kan tidak gampang, perlu kualitas karya yang bagus, buka permajangan karya semata. Mereka tak hanya berhasil menciptakan karya, tetapi juga sukses mempublikasikan kle ruang-ruang publik,” paparnya.

Program MBKM ini memang mendorong mahasiswa untuk belajar memahani realita yang ada di lapangan, realitas riil yang terjadi di masyarakat. Karya-karya seni yang dipajang ini bercirikan akademik, sehinga semua proses diikutinya, mulai dari konsep proposal yang layak, kemudian ditindaklanjuti dengan mitra dan pembimbing, hingga riset artistik dan kobsep. “Itu ciri akademis berdasar kajian dan penelitian ilmiah,” kata Setem. [T]/*]

Tags: ISI DenpasarPameran Seni RupaSeni Rupa
Previous Post

Nila Tak Hanya Nyatnyat, Lele Tak Hanya Pecel | Ini 5 Program Prioritas DKPP Buleleng untuk Cadangan Pangan

Next Post

Matinya Kritisme: Ancaman Nyata Bali Hari Ini

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Matinya Kritisme: Ancaman Nyata Bali Hari Ini

Matinya Kritisme: Ancaman Nyata Bali Hari Ini

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co