2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ayo Kolaborasi Untuk Layanan Kesehatan Mental yang Lebih Baik

dr. I Ketut Arya Santosabydr. I Ketut Arya Santosa
December 19, 2021
inEsai
Ayo Kolaborasi Untuk Layanan Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Suatu hari di sebuah pedesaan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, ada seorang warga yang tetiba mengalami kejadian yang aneh. Tanpa sebab yang diketahui, seorang pria paruh baya berteriak-teriak, mengatakan dirinya bukanlah dirinya, menari-nari penuh ekspresi. Di satu sisi ini adalah pemandangan yang membuat takjub, di sisi lain, ini adalah hal yang diluar konteks, karena tidak ada suatu ritual spiritual tertentu yang sedang berlangsung.

Menurut Anda, kemana keluarganya akan mencari jawaban atas fenomena ini? Siapa yang mereka pikir dapat memberikan jawaban? Kenapa mereka berpikir bahwa orang ini dapat memberikan jawaban?

Dalam sebuah kegiatan “Orientasi Pencegahan dan Pengendalian Depresi” yang dilakukan di Denpasar, saya berkesempatan bertemu dengan pemegang program Kesehatan Jiwa dari berbagai Puskesmas seantero Bali.

Dalam satu sesi diskusi kami, terungkap pengalaman di lapangan bahwa kebanyakan warga lebih cenderung akan mencari jawaban atas fenomena seperti diatas ke “orang pintar” atau paranormal atau Balian atau tokoh spiritual, termasuk pemuka agama. Tokoh-tokoh tersebut dianggap mampu memberikan jawaban atas penyebab fenomena yang terjadi dan kemudian memberikan solusi yang dapat dilakukan. Mereka adalah tokoh-tokoh yang dipandang memiliki integritas, sehingga sugesti yang diberikan dapat menumbuhkan harapan.

Kenyataan senada juga terungkap dalam kegiatan Summer Course yang diadakan oleh Central of Public Mental Health Universitas Gajah Mada dalam sebuah sesi pemutaran film dokumenter yang dibuat di Nusa Tenggara Timur, Bali dan Jogjakarta. Kenyataan ini dibahas juga dalam satu sesi diskusi dengan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali dalam rangkaian kegiatan yang sama. Pada akhir sesi diskusi, kami sepakat bahwa kolaborasi dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan jangkauan, keterbatasan dana dan kekurangan sumber daya manusia.

Alih-alih mencari jawaban apakah suatu gangguan pikiran, perasaan dan/atau perilaku disebabkan oleh faktor medis ataukah non-medis, kita bisa melakukan integrasi. Premis ini dapat ditarik dari pengakuan bahwa manusia dan pengalaman hidupnya adalah kompleks. Ada faktor biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang melekat. Untuk memberikan jawaban atas penyebab satu fenomena, kita boleh merujuk pada konsep ini. Jawaban dari satu faktor spiritual misalnya, tidak menghilangkan perhatian kita terhadap faktor biologis, psikologis, budaya, sosial yang tentunya berperan juga.

Gangguan jiwa atau gangguan mental adalah suatu terminologi yang juga kompleks, ditunjukkan dengan luasnya rentang gangguan jiwa yang tertera dalam berbagai pedoman diagnosis. Ada gangguan jiwa yang ringan, sedang dan berat. Ada gangguan jiwa yang menyebabkan gangguan penilaian terhadap realita, ada yang tidak. Ilmu kedokteran jiwa juga mempelajari tentang pencegahan agar orang dengan masalah kesehatan jiwa tidak menjadi orang dengan gangguan jiwa. Penangan orang dengan gangguan jiwa juga tidak melulu dengan obat (biologis), melibatkan juga berbagai modalitas psikologis, sosial, budaya dan juga spiritual. Hal ini sudah tercantum dalam berbagai buku teks medis, dan menjadi subjek penelitian ilmiah terkini.

Jawaban yang disampaikan oleh pemuka agama, tokoh spiritual atau balian (penyembuh tradisional Bali) menyentuh area spiritual, budaya, sosial dan psikologis meskipun sangat jarang menyentuh area biologis dari gangguan jiwa. Di Bali, jawaban ini tidak lepas dari Tri Hita Karana, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan dan leluhur, dengan sesama manusia, dan dengan alam sekitarnya. Dalam proses mendapatkan solusi, keluarga dan bahkan masyarakat akan dilibatkan, komunikasi lebih intensif dilakukan dan orang dengan gangguan pikiran/perasaan/perilaku lebih diperhatikan.

Integritas tokoh-tokoh masyarakat ini didapatkan karena seringkali mereka memang menawarkan solusi yang dapat dilakukan dan cukup berhasil. Gangguan mental dan emosional yang ada dalam taraf ringan, sedang dan kondisi-kondisi akut tertentu mendapatkan jawaban yang cukup memuaskan. Bahkan gangguan-gangguan yang bersifat kronis juga dapat dijelaskan dengan rujukan lontar usadha (kitab warisan local genius yang membahas gangguan kesehatan) dan penjelasan yang sesuai budaya dan religi setempat. Rasa nyaman juga didapatkan oleh keluarga bahwa anggota keluarganya tidaklah “gila”, tetapi mengalami gangguan yang disebabkan oleh faktor diluar dirinya (dan keluarga).

Sesungguhnya terdapat persamaan dari praktik-praktik non-medis ini dengan apa yang dilakukan oleh medis. Gangguan mental dan emosional yang ada dalam taraf ringan, sedang dan kondisi-kondisi akut tertentu, memang dapat ditangani tanpa mengedepankan pemberian obat (biologis). Contohnya adalah penanganan gangguan depresi ringan dan sedang, reaksi stress akut yang tercantum pada berbagai panduan penanganan medis. Penanganan gangguan ini akan melibatkan proses psikoedukasi, psikoterapi, konseling, perbaikan komunikasi, aktivitas fisik, aktivasi jejaring keluarga, sosial serta spiritual.

Teman-teman pemegang program kesehatan jiwa di Puskesmas seantero Bali sesungguhnya sudah sangat tidak diragukan lagi integritas dan pengabdiannya. Ketika ada seorang warga di wilayah cakupan Puskesmas-nya, seringkali mereka dihubungi dan datang ke lokasi kejadian. Mereka diminta bantuannya dalam hal penanganan bahkan diluar jam kerja, saat mereka seharusnya beristirahat di rumah. Namun seringkali mereka juga mendapat tantangan dan penolakan atas penjelasan medis yang mereka berikan. Tantangan ini tidak lepas dari unsur stigma, yaitu ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh keluarga dan penderita jika dinyatakan mengalami gangguan mental.

Dua orang teman pemegang program jiwa di Puskesmas menyampaikan pengalamannya terkait kolaborasi yang sudah mereka lakukan. Teman pertama bersikap asertif kepada keluarga penderita dengan kegigihan memberikan edukasi dan penanganan yang sesuai, termasuk pemberian obat. Teman kedua membantu keluarga untuk mendapatkan penanganan medis pada fase akut terlebih dahulu, kemudian ketika penderita sudah ada dalam kondisi cukup tenang, memberikan kesempatan luas untuk penanganan non-medis. Dalam dua contoh kasus ini, penderita gangguan mental mendapatkan pelayanan yang lebih lengkap dan meliputi berbagai aspek biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual.

Kolaborasi seperti ini sudah terbukti dapat dijalankan dan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan hanya berjalan sendiri. Tentunya proses yang selama ini sudah berjalan, perlu lebih dioptimalkan lagi melalui komunikasi dan dialog berbagai pemangku kepentingan. Hal ini juga digaungkan dalam bagian akhir film dokumenter yang telah disebutkan diatas.

Jadi fokusnya bukanlah memilih jawaban dari sudut pandang dua kutub yang berlawanan apakah gangguan ini bersifat medis ataukah non-medis. Fokusnya adalah melakukan kolaborasi medis dan non-medis dalam berbagai masalah kesehatan jiwa. Seperti telah disebutkan diatas, ada berbagai faktor penyebab, maka ada berbagai faktor penanganan. Orang-orang yang berperan dalam pelayanan medis dan non-medis dapat berkolaborasi bersama dalam mencari jawaban dan memberikan solusi.

Faktor-faktor lain, tentunya juga masih banyak, termasuk peran masyarakat dan lembaga/yayasan swadaya. Tentu saja faktor ketersediaan anggaran menjadi salah satu kunci untuk menggerakkan semua proses yang akan direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Harapannya, kolaborasi dapat menumbuhkan optimisme dan luaran yang lebih baik. [T]

Tags: kesehatankesehatan jiwakesehatan mental
Previous Post

Exploring Society of Mind and Mind of Society in Colors of Bali

Next Post

Rentet, Rejang Amustikarana dan Damar Kurung | Sajian Ebano Bali di Denpasar Festival 2021

dr. I Ketut Arya Santosa

dr. I Ketut Arya Santosa

Lahir di Ulakan, Karangasem, 9 September 1983. Psikiater RS Jiwa Provinsi Bali

Next Post
Rentet, Rejang Amustikarana dan Damar Kurung | Sajian Ebano Bali di Denpasar Festival 2021

Rentet, Rejang Amustikarana dan Damar Kurung | Sajian Ebano Bali di Denpasar Festival 2021

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co