13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ditanam, Sudah Jadi Taman | Tribute To Umbu Landu Paranggi di Festival Seni Bali Jani

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
November 7, 2021
inUlasan
Ditanam, Sudah Jadi Taman | Tribute To Umbu Landu Paranggi di Festival Seni Bali Jani

Tribute to Umbu oleh JKP Denpasar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Bali. [Foto Ari Antoni]

“Bung, tenang saja, di taman sudah tumbuh bunga-bunga puisi, rimbun – menarik banyak kupu-kupu dan kumbang,” ujar saya dalam hati setelah menyaksikan Tribute To Umbu Landu Paranggi oleh Jatijagat Kehidupan Puisi  (JKP) – Denpasar, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Bali, 4 November 2021 malam.

Umbu Landu Paranggi ialah tokoh sastra di Indonesia khususnya puisi, jika dibentangkan cerita serta jejak-jejak beliau dalam menanam puisi di hati setiap orang, mungkin bukan saya orang yang pantas. Ada banyak murid Bung Umbu yang bisa ditanyakan perihal laku hidup puisi yang ia jalani.

Saya sendiri sempat menjadi “korban” lakunya, korban yang merasa tersesat di jalan yang benar, korban yang merasa diri beruntung sempat menulis puisi karena tuntunan Bung Umbu. Hingga sekarang saya masih menulis puisi, kendati untuk diri sendiri serta sejumlah riset pribadi.

Panggung dibuka dengan sejumlah penari yang membawa layang celepuk, pada kain itu bertulis sejumlah kata serta gambar-gambar abstrak. Penari membentuk komposisi ritmis dengan menggerakkan layangan seperti bergetar. Gerakan itu diiringi oleh genderang musik sumba yang melantun monoton, menghantarkan layangan terbang membumbung tinggi ke langit.

Adegan tersebut mengingatkan saya pada kata Metiyem, yang juga merupakan judul buku tentang Bung Umbu terbit tahun 2019. Metiyem dalam konteks Bali artinya terbang tinggi ke langit, bersembunyi di antara awan tanpa ada yang mengetahui. Kata ini sering Bung Umbu bicarakan dalam beberapa kali pertemuan, itu ajaran untuk mencapai suatu raihan hidup tanpa harus menggembar gemborkan ke khalayak luas. Semacam kekidungan yang diciptakan oleh seniman Bali terdahulu, tanpa memberi nama pangarangnya-anonymus. Tapi tembangnya kita gunakan hingga hari ini.

Para penampil dalam pentas Tribute To Umbu oleh JKP Denpasar [Foto-foto: Ari Antoni]

Dalam jalinan pertunjukan JKP,  puisi Bung Umbu menjelma adegan-adegan teaterikal, musikalisasi puisi, laku tubuh, serta kerlipan lampu yang puitis, setiap jeda adegan diselingi rekaman suara Bung Umbu terkait puisi, Bali serta kata-kata.  Rekaman suara itu seolah jadi satu dalam jiwa-jiwa penampil dari anak SMA, mahasiswa, pesilat hingga penyair. Seperti  MM Astra, Dewa Sahadewa, Pranita Dewi, Obe Marzuki, Ayu Chumani, Heri Windi Anggara – Sekali Pentas dan monolog oleh  Muda Wijaya. Alihwahana ini merupakan daya cipta serta upaya tafsir setiap penampil dalam menganalisis serta menyanyikan pertunjukan. Puisi melebur di panggung, cair dinamis dalam tatanan teknis yang mempesona.

Sebut saja musikalisasi Puisi Sabana – Umbu Landu Paranggi oleh Kelompok Sekali Pentas gubahan Heri Windi Anggara

Sabana Sunyi
di sini hidupku
sebuah gitar tua
seorang lelaki berkuda

Sabana tandus
mainkan laguku
harum napas bunda
seorang gembala berpacu

Sungguh ciamik Heri menerjemahkan kata-kata di atas menjadi aksi nyanyian yang melemparkan saya ke tengah sabana. Terbentang luas, panas dan tandus. Tapi ada selusur sunyi di dalamnya, di sanalah Bung Umbu mencari diri, di tengah tak keterdugaan kata, kemungkinan jalan nasib, ia tetap sunyi sendiri berjalan menuju keinginannya. Seorang gembala berpacu – jauh dari lampu-lampu panggung menyilaukan, jauh dari publikasi berlebihan, jauh dari hiruk pikuk politik industrialisasi sastra kita.

Her aku harus akui semua penonton terpukau saat ketiga penyanyi perempuanmu bersahutan panjang, sepertinya mereka berada luas lapang Sabana. Aku di bangku penonton seperti bukit-bukit menjulang, tanah-tanah gersang, ilalang panjang, serta langit biru yang kukuh diam tak bergeming. Apa kamu hendak memanggil Bung Umbu hari itu, atau meneriaki kematian yang jalannya masih simpang ?

Penampilan Kelompok Sekali Pentas dalam Tribute To Umbu [Foto: Ari Antoni]

Penampil lainnya membawa puisi dengan diiringi teaterikal yang seolah-olah menjadi jiwa hidup kata-kata. Panggung tersihir, lampu-lampu menyisir laku tubu itu, mata penonton khawatir – menanyakan kematian selanjutnya sementara jawabannya masih beku di udara.

Selain pementasan rangkaian acara juga diselingi diskusi singkat yang dipandu oleh Moch Satrio Welang bersama Putri Suastini Koster, Prof Dharma Putra dan Budayawan Hartanto Yudo Prasetyo.

Ketiga narasumber menceritakan bagaimana pandangannya terhadap sosok Bung Umbu. Satu ulasan menarik oleh Prof Dharma Putra bahwa Bung Umbu disejajarkan dengan Walter Spies, Bonnet dan sejumlah pelukis dari luar negeri, yang memberi pemaknaan hidup kepada orang Bali. Sehingga hadir satu budaya untuk mempengaruhi laku orang Bali dalam berkesenian.

“Ketika Umbu datang ke Bali, Bali sangat beruntung kedatangan orang yang extra ordinary seperti dia,” ujar Prof Dharma Putra

Diskusi singkat yang dipandu oleh Moch Satrio Welang bersama Putri Suastini Koster, Prof Dharma Putra dan Budayawan Hartanto Yudo Prasetyo. [Foto: Ari Antoni]

Keberuntungan itu juga saya rasakan, dari SMP hingga hari ini saya masih menyusun kata-kata, memilah, memilih untuk bisa disebut sebagai puisi. Saya masih ingat Bung, saat saya jumpai dikantor Bali Post sewaktu SMP, bersama kawan penyair dan kawan muda lainnya. Kemudian pertemuan terakhir kita di depan Jalan  Veteran di depan pasar burung Satria. Saya tidak sengaja berhenti lalu menanyakan kabar Bung Umbu.

“Hai Santiasa, tetaplah menulis ya, saya jalan kaki saja,” ujar Bung, saat saya menawari tumpangan.

Sampai saat ini walau saya tahu Bung berpulang, saya masih mencari-mencari sosok Bung  jika melintasi jalan Veteran. Siapa tahu saya bertemu puisi yang Bung tinggalkan di sana. Sama seperti malam itu bung, semua murid-muridmu hadir membacakan puisi untukmu, merangkai makna dalam penghayatan panjang.

Oh ya, Bung Umbu sudah bertemu Pak Abbas (Ketut Syahruwardi Abbas) di sana?

Beberapa hari lalu ia bergegas berangkat, menemui puisi yang paling Umbu. Doa kami di sini untuk perjalanan panjang Bung dan pak Abbas .[T]

Tags: Festival Seni Bali JaniJati Jagat Kampung PuisiJatijagat Kehidupan PuisiTribute to Umbu Landu ParanggiUmbu Landu Paranggi
Previous Post

Pesan Gubernur Koster: Rawat Festival Seni Bali Jani

Next Post

Menafsir Romantisme Pada Pementasan Raya Raya Cinta

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Menafsir Romantisme Pada Pementasan Raya Raya Cinta

Menafsir Romantisme Pada Pementasan Raya Raya Cinta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co