2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bima Hidup Lagi, Teater Mandiri Hidup Terus | Dari Pentas “GERR” di Festival Seni Bali Jani

tatkalabytatkala
October 31, 2021
inUlasan
Bima Hidup Lagi, Teater Mandiri Hidup Terus | Dari Pentas “GERR” di Festival Seni Bali Jani

Pementasan GERR Tetaer Mandiri di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Sabtu 30/10/2021 [Foto Dinas Kebudayaan Bali]

Bima hidup lagi ketika keluarga dan warga hendak menguburkannya. Keluarga dan warga pun kaget dan bingung. Mereka tak siap dengan keadaan bahwa Bima yang sudah terbujur dalam peti, hidup lagi. Bima dianggap merusak tatanan, merusak harmoni. Kalau mati, ya mati saja, jangan hidup lagi. Bikin susah.

Itulah inti dari cerita GERR yang dipentas Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya dalam hajatan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) III di Gedung Ksirarnawa,  Taman Budaya Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu (30/10/2021).

Naskah GERR mungkin sudah dipentaskan ratusan kali, atau ribuan kali, selain oleh Teater Mandiri, juga oleh teater-teater lain di Indonesia termasuk Bali. Usia naskah itu sudah 40 tahun, ditulis oleh Putu Wijaya di Jakarta. Banyak dramawan di Indonesia, bahkan dramawan-dramawan muda hapal naskah itu di luar kepala, saking terkenalnya, dan saking sering dipentaskan.

Teater Mandiri sendiri sudah sering membawakan naskah GERR, tentu saja dengan berbagai versi, bahkan dengan perubahan naskah yang disesuaikan dengan keadaan. Putu Wijaya memang selalu sukses menerapkan konsep desa, kala, patra dalam setiap pementasannya. Ia selalu bertolak dari apa yang ada, maka tidaklah tabu bagi dia untuk menyesuaikan naskah sekaligus juga menyesuaikan pakem-pakem pementasan Teater Mandiri sebelum-sebelumnya.

Mungkin itulah yang membuat Teater Mandiri hidup terus. Bima mati, hidup lagi, mati lagi dalam pementasan lain, hidup lagi, dan Teater Mandiri hidup terus-menerus.

GERR memang banyak memberikan banyak kisah moral kehidupan manusia. Ketika Bima mati, keluarganya meratap histeris tiga hari tiga malam. Namun ketika Bima hidup lagi, sulit buat mereka menerima sejarah dibatalkan.

Sebab semuanya sudah diselenggarakan dengan  khidmat, rapi sesuai dengan prosedur yang galib dilaksanakan . Lebih  afdol buat mereka untuk melanjutkan upacara sampai tuntas, daripada membatalkannya. Untung ada saran yang tepat dari kedua Penggali Kubur yang membantu upacara 3 itu, sehingga kepanikan berakhir damai bagi semua pihak.

Putu Wijaya mengatakan, melalui pergelaran GERR ini, dirinya ingin menyampaikan manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk individu selalu terjadi masalah dalam kehidupanya. Mahluk sosial, menginginkan agar mahluk individu itu tunduk kepada mereka, tetapi mahluk individu memerlukan udara yang bebas, sehingga terjadi konflik.

Maka, konflik ini harus didamaikan dengan cara saling pengertian. Harus semuanya saling mengerti “take end give” karena semuanya kadang-kadang separo-separo, seperti suami istri. Kadang-kadang sepertiga, dua pertiga tergantung dari kemampuannya. “Rumusnya tidak ada yang penting selain pemberian secara iklas,” kata Putu Wijaya.

Individu, kalau ingin tenteram dalam sebagai mahluk sosial, ia harus ikut dengan apa yang dikatakan komunitasnya. Tetapi, komunitas yang baik harus bisa menerima ekspresi individu, jangan sampai dirubah, sehinga menjadi kehilangan. Jangan sampai seperti Bima untuk bisa berekpresi secara individu harus mengganti nama, ganti kulit, dan segala macam, sehingga dia tidak menjadi dirinya.

“Usahakanlah agar komunitas itu menampung individu-individu itu agar mereka tetap murni dan tidak lebur. Sama dengan negara kesatuan kita. Disetiap daerah masih tetap memiliki kedaerahannya, namun muncul sebagai kesatuan untuk menghadapi sesuatu yang dilakukan bersama,” paparnya.

Teater itu bukan hanya hiburan. Teater itu adalah suara dan pengalaman batin untuk dikomunikaskan kepada masyarakat. Karena dia merupakan dorongan batin, maka dia tidak bisa ditahan oleh apapun, sensor, masalah kekurangan dana, sarana, yang semua itu akan dilawan dengan kreativitas. Meskipun pandemic menyebabkan kita sulit mengumpulkan orang, sulit untuk berlatih, tetapi ada saja jalan karena adanya keinginan kita untuk berbicara berembug dengan masyarakat. Di masa pandemic, tidak menyulitkan orang untuk berkesenian, seperti ajang Festival Seni Bali Jani ini.

“Saya rasa disetiap kemalangan, kegagalan, dan disetiap kesusahan selalu ada janji kalau kita mau mencoba untuk menghidupkan kreativitas kita,” ujarnya.

Lalu untuk perkembangan teater Bali, Putu Wijaya kemudian berharap, semua cabang kesenian itu manfaatnya besar sekali bukan hanya untuk hiburan. Lukisan misalnya bukan untuk hiasan saja, tetapi untuk keseimbangan bathin. Teater Mandiri juga memiliki macam-macam aspek, seperti pendidikan disiplin, etos kerja, dan tolerasnsi semua ada didalamnya. Kalau semua itu diterangkan maka, menjadi sebuah pembelajaran yang bagus.

“Karena bukan hanya menghaval teks, bukan cuma membuat orang senang tertawa, tetapi membuat orang berdisiplinh, mengerti berbicara dengan baik, dan paham kapan harus diam, dan kapan harus berbicara,” paparnya.

Manfaat yang paling penting, bisa bekerja dalam satu tim, seperti namanya Teater Mandiri adalah independen. Artinya orang itu sanggup berdiri sendiri, juga cakap bekerja dengan orang lain, sehingga tidak individualistic, tetapi juga tidak nunut, seperti bebek. Itulah yang diupayakan dengan teater itu.

“Ketika teater menjadi kurikulum sekolah itu menarik sekali. Sayang sekali, kalau itu dilupakan lagi. Sebaiknya itu tetap dilaksanakan. Asal sekarang digali, apa sebetulnya makna pembelajaran seni, pembelajaran teater,” terang Putu Wijaya. [T]

Tags: Festival Seni Bali JaniPutu WijayaTeaterTeater Mandiri
Previous Post

Kebiasaan Lokal Jadi Tantangan Pegiat Literasi

Next Post

Pameran Lukisan Goenawan Mohamad, Tentang Usia 80 dan Potret

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Pameran Lukisan Goenawan Mohamad, Tentang Usia 80 dan Potret

Pameran Lukisan Goenawan Mohamad, Tentang Usia 80 dan Potret

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co