15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Munyin Paksi Itu Janggal | Hasil Tawar Menawar Pertunjukan Sanggar Banjrajnyana-Gianyar

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
October 30, 2021
inUlasan
Munyin Paksi Itu Janggal | Hasil Tawar Menawar Pertunjukan Sanggar Banjrajnyana-Gianyar

ementasan teater tutur Munyin Paksi, Sanggar Banjrajnyana, dari Bona Gianyar, di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar, pada Jumat 29 Oktober 2021, [Foto Dinas Kebudayaan Bali]

Apa yang terjadi bila suatu kebudayaan bersentuhan dengan kebudayaan lain, hanya tiga kemungkinannya, punah, bertahan atau melebur. Pada poin melebur jadi menarik untuk dibahas, ada tawar menawar, ada kemungkinan dan  harapan yang tumbuh menjadi hal baru. Jika saja kebudayaan disikapi sebagai ruang cair dan fleksibel. Hal ini mengerucut pada subjek atau pelaku budayanya ada semacam motivasi diri, atau kesadaran laku untuk membaur.

Motivasi inilah yang saya saksikan pada pementasan teater tutur Munyin Paksi,  Sanggar Banjrajnyana, dari Bona Gianyar, di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar, pada Jumat 29 Oktober 2021, pukul 16.00 wita. Sebagai catatan penting, saya sendiri datang untuk menonton pertunjukan tersebut, tidak melalui kanal youtube. Alasannya , tentu saja dalam rangka menangkap empresi ketegangan di atas panggung dan paket kuota yang semakin cekak.

Ada tiga titik fokus yang hadir di pertunjukan itu, panggung tengah sebagai pementasan utama, sisi kiri bawah tempat musik pengiring, dan kelir wayang di sebelah kanan. Secara bergantian memang mereka terjalin dengan baik, namun jika dibaca sebagai sebuah teks panggung, ketiga panggung tersebut sejatinya memiliki informasi serta kelindan teks yang berdiri sendiri.

Namun ditangan I Gusti Putu Sudarta selaku sutradara,  ketiga peristiwa ini dijalin sedemikian rupa dalam satuan utuh pengadeganan. Saya sendiri dituntut untuk memilih tontonan yang saya suka, jika ketiga panggung ini tengah beradegan. Alih-alih mengatakan memecah konsentrasi penonton, saya lebih suka mengatakan bahwa pertunjukan tersebut memberikan pilihan untuk dipihak, demokrasi sekali kan.

Bahwa realitas kita juga demikian hari ini, buktinya orang-orang datang untuk menonton. Mungkin saja dalam keberangkatannya menonton, mereka dihadapkan sejumlah pilhan di jam itu. Menonton atau pacaran, menonton atau mengerjakan tugas, menonton atau pergi sama teman, dan lain sebagainya.

Pilihan realtas itu selevel dengan pilihan untuk menonton pertunjukan Gusti Sudarta. Panggung mana saja, SAH.

15 menit pertama pementasan, saya mulai menangkap suatu kejanggalan di mata saya, sebongkah keasingan di telinga saya, serta selapang keganjilan di hati saya. Ini bukan pementasan yang biasanya saya tonton, mari saya jabarkan kelindannya ya. Pertama alat musiknya terdiri dari suling gambuh, rebana, gong, reong ukuran besar, alat musik mirip Shamisen- jepang, serta nyanyian sang dalang  mirip–mirip pelafalan pementasan PM Toh dari Aceh.

“Wah mirip PM Toh yah, tak apa juga kalau adik menangkap begitu, itu nyanyian pendekatannyamusik Sufi – Qawwali, saya suka dengan musik meditative,” ujar Gusti Sudarta usai pementasan.

Kedua, dari penggunaan bahasa yang digunakan pemainnya. Mereka menggunakan bahasa Melayu, Malaysia, Bali, logat Malaysia tapi bahasa Bali atau sebaliknya. Saya sendiri singkuh ningehin, tapi jika direnungkan lebih dalam itu cerminan realita kita hari ini, terdahap daya serap kebudayaan asing.

Pementasan teater tutur Munyin Paksi,  Sanggar Banjrajnyana, dari Bona Gianyar, di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar, pada Jumat 29 Oktober 2021. [Foto Dinas Kebudayaan Bali]

Sebut saja para pemandu wisata di jalan Kuta, menawarkan jasanya dengan bahasa Inggris tapi logatnya Bali. “Sir Sir draiper ser, do yu wont go to Bedugul ser” semacam itu. Hal ini juga bisa kita simpulkan bahwa bahasa merupakan komponen kebudayaan paling rapuh dan goyah, dalam  menghadapi budaya lain.

Ketiga, kostum dan gerak tari. Kostumnya kerajaan Malaysia tapi juga dicampur dengan pernak-pernik khas Bali, Gerak tari juga berkembang dari pakem tari Bali, jadi gerak-gerak khas ketegangan budaya. Ini sih, susah saya menjelaskan, tapi ada semacam kejanggalan pada tari yang dibawakan, antara tubuh penari yang belum fasih atau sedang mencari kenyamanan bentuk dalam menarikan.

Munyin Paksi mengisahkan tentang perebutan burung langka oleh Diah Rangda dan Nakoda Hesam. Burung langka itu dibeli oleh Diah Rangda untuk hadiah kepada kedua anaknya. Hadiah itu merupakan permintaan kedua anaknya, agar mau melanjutkan bersekolah. Namun sayang Nakoda Hasem mengetahui bahwa burung tersebut bertuah, barang siapa yang memakan kepala dan hati burung itu, ia akan menjadi raja di raja.

Awalnya Nakoda Hesam berhasil mendapatkan burung tersebut dengan cara mengguna – guna Diah Rangda. Burung pun ditangannya, oleh kedua anak buahnya burung itu dipanggang lalu diletakkan diluar. Datanglah kedua anak Diah Rangda, yang tidak mengerti permasalahan , mereka mengira burung panggang itu buatan ibunya, dengan lahap merekapun memakannya. Terjadilah perselisihan antara kedua pihak,

Cerita tersebut berasal dari karya sastra Geguritan Amad Muhamad. Geguritan ini biasanya digunakan sebagai cerita dalam seni pertunjukan di Bali seperti Gambuh Batuan, sekitar tahun 1920-1930 tercatat dalam buku Dance and Drama in Bali.

Naskah Geguritan ini awalnya berupa lontar koleksi pribadi warga Jembrana, dialih aksarakan oleh I Gusti Kade Arka pada tanggal 17-Mei-1997, dan dituliskan kembali oleh I Gusti Agung Komang Widana. Geguritan ini biasanya dipentaskan dalam pernikahan, kelahiran bayi, dan upacara tiga bulanan, menggambarkan adanya akulturasi sosial kultural yang alami dari masa ke masa, cerminan tingginya sikap toleransi masyarakat Bali juga Nusantara, yang rukun dan guyub sejak dulu.

Dalam pandangan saya, sekiranya begitulah kesenian Jani (sekarang), bertolak pada tradisi, tapi juga sedang mengintip keluar secara bersamaan. Hadirlah pementasan dari hasil tawar menawar. Dan tawar-menawar adalah kerja kesenian. Tidak salah memang, jika dalam kesadaran pelaku, diawali dengan riset, membaca, observasi lalu mengkodefikasikan informasi itu dalam pertunjukan dengan takaran yang baik. [T]

Tags: Festival Bali JaniSeniseni pertunjukan
Previous Post

Puisi-puisi Esa Bhaskara | Punggung Udang di Lingkar Piring

Next Post

Suara dari Sulung yang Lain: Merayakan Raya Raya Cinta

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Suara dari Sulung yang Lain: Merayakan Raya Raya Cinta

Suara dari Sulung yang Lain: Merayakan Raya Raya Cinta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    ‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

    by Hartanto
    May 15, 2025
    0
    ‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

    SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

    Read more

    Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

    by Gede Maha Putra
    May 15, 2025
    0
    Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

    SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

    Read more

    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    by Hartanto
    May 14, 2025
    0
    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
        Kuliner

        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

        SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

        by Komang Puja Savitri
        May 14, 2025
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

          Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

          May 15, 2025
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co