3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Petak Umpet-Umpetan | Cerpen Indra Putra

Kadek Indra PutrabyKadek Indra Putra
October 17, 2021
inCerpen
Petak Umpet-Umpetan | Cerpen Indra Putra

Ilustrasi: Salah satu sekual lukisan Hardiman yang pernah dipamerkan di Undiksha, Singaraja,

Suara telivisi yang sangat kencang terdengar dari salah satu sudut rumah. Terlihat seorang pria dengan kaos oblong dan celana pendek duduk santai di sofa. Sisa-sisa belek terlihat masih menempel di sela-sela matanya, penampilannya benar-benar berantakan bahkan dengan melihatnya, kita bisa menebak menu makanannya semalam. Layar televisi menampilkan berita terkini yang memberitakan penyebaran wabah yang datang dari negeri timur sana, diperparah dengan demo yang terjadi di tengah-tengah pandemi ini. Demo terjadi di seluruh penjuru kota dengan ribuan demonstran. Mereka menuntut penegakan hukuman bagi anggota dewan yang melakukan korupsi dana di tengah pandemi.

“Selamat siang pemirsa, seperti yang terlihat di belakang saya, terjadi demo di depan gedung DPR yang dilakukan oleh mahasiswa dan warga sipil. Para demonstran menuntut penegakan hukum terhadap anggota dewan yang melakukan korupsi, terlihat begitu banyak demonstran saling berdesak-desakan, namun belum ada tanggapan apa pun dari pemerintah.”

Fokus menyimak berita yang sedang hangat, Pria itu dibuat kesal karena suara ribut dari atas langit-langit rumahnya, seakan-akan sedang terjadi demo di atapnya. Ia memang jarang di rumah, tetapi semenjak pandemi ini ia selalu diam di rumah mengikuti arahan pemerintah. Mendengar keributan di langit-langit rumah emosinya tak tertahankan, ia bergegas beranjak dari sofanya dan mengambil sapu yang ada di dekatnya, lalu menggedor langit-langit yang sudah sedikit usang itu dengan sapu.

“Tikus sialan! Diam!” Pria itu berteriak ke arah atap rumahnya.

Belakangan, tikus-tikus itu semakin terbiasa mendengar umpatan yang diteriakan oleh Pria itu, tentu semenjak ia melakukan kerja dari rumah. Karena itu, sesungguhnya tidak ada gunanya mengumpat tikus-tikus, mereka hewan bangor yang hanya memedulikan isi perut. Tentu saja mereka akan mengabaikan apa yang Pria itu katakan. Hewan kotor itu mungkin hanya tahu jika si pria kesal.

Makanan yang disimpan di atas meja selalu berkurang bahkan jika tidak ada seorang yang memakannya, tentu saja itu ulah dari tikus-tikus itu. Sialnya, di rumah pria itu tidak ada kucing untuk mengusir mereka, sehingga tikus-tikus pencuri menjadi leluasa berkeliaran kesana-kemari. Mereka sangat lincah untuk mengendap dan mengambil makanan yang ada di atas meja, di dalam rak makanan, di atas piring, bahkan yang ada di dalam kaleng dengan tutup yang erat, entah bagaimana cara mereka membukanya. Untungnya setiap mereka mencuri selalu meninggalkan jejak berupa kotora yang baunya seperti tumpukan sampah.

“Sialan! Tikus sialan! Akan aku remukan badan kalian,” umpat pria itu dengan perasaan muak dengan tingkah tikus-tikus di rumahnya.

Tikus-tikus itu mengintip dari lubang yang ada di atap rumah pria itu. Seperti menonton pertunjukan, mereka duduk sambil menyantap hasil curian, sesekali cicitan mereka seperti tawa yang membuat si pria bertambah kesal.

“Dia tidak bisa berbuat apa selain marah-marah,” kata tikus kecil sambil menggigit potongan roti.

“Makan yang banyak, bukan banyak bicara seperti manusia!” lanjut tikus besar.

Tikus-tikus itu sangat puas berdecitan, menonton si pria, dan memakan hasil curiannya dengan lahap dan berpikir semuanya akan seperti itu selamanya.

Di suatu siang, pria itu sudah siap jika tikus-tikus di rumahnya muncul, tangannya sudah menggenggam sapu untuk memenuhi sumpahnya: meremukkan para tikus itu. Tampaknya, nyali tikus-tikus itu sedikit menciut setelah melihat pria itu dengan sapu yang selalu digenggam. Tentu saja para tikus paham jika pria itu ingin membunuh mereka. Namun, mereka tidak kehabisan akal, mereka menunggu sampai si pria lengah. Tentu tidak mudah. Mata pria itu terus terjaga menunggu kedatangan tikus dan tikus-tikus menunggu kesempatan yang tepat untuk mengambil makanan.

“Manusia ini benar-benar kekeh. Tidak mau kalah, bagaiaman ini, Bos?” tanya tikus kecil.

“Mau tidak mau salah satu dari kita harus keluar,” kata tikus besar.

“Aku takut kalau tertangkap, Bos,” jawab tikus kecil khawatir.

“Pengecut! sana pergi dan curi makanan itu, satu tikus lebih aman dari pada kita semua yang ke sana,” perintah tikus besar.

Tikus besar menyundul tikus kecil dengan moncongnya yang cukup panjang. Tujuannya jelas, makanan yang ada di atas piring dekat si pria. Tikus kecil yang malang itu terpaksa keluar dari persembunyiannya dan mencuri makanan yang ada di dekat pria itu. Tikus kecil mengendap-endap dan sangat memperhatikan langkahnya, tapi sepertinya pria itu sudah sangat siap. Ia mendengar decitan lagi, mata tikus kecil bertatapan dengan mata si pria, dan dengan sigap si pria mengangkat sapunya dan mengayunkan ke arah tikus kecil.

Pria itu memukul semua yang ada di hadapannya. Makanan di atas piring hancur berantakan tak tersisa karena terkena sapu yang dibawa oleh pria itu. Tikus kecil itu dapat lolos dari amukan si pria. Di sisi lain, sangat beruntung tikus kecil itu, tikus kecil lega karena selamat walaupun ia tidak mendapatkan apa-apa.

“Tidak akan aku beri ampun kalian!” kata pria itu sambil menunjuk ke arah atap dengan sapunya.

Badan tikus kecil itu bergetar ketakutan, jatungnya seperti ingin copot.

“Aku hampir saja mati, Bos, sedikit saja aku lengah maka habislah nyawaku,” kata tikus kecil dengan suara yang bergetar.

“Payah! Nyatanya kau selamat.”

Hingga malam tiba, tikus-tikus itu belum berani lagi mencoba untuk keluar dari tempat persembunyiannya. Si pria terus berpikir untuk mencari cara bagaimana agar dapat menangkap dan memusnahkan tikus-tikus. Tiba-tiba ia ingat bahwa di rumahnya ada perangkap berbentuk seperti capit peninggalan ayahnya dahulu. Si pria bergegas menuju gudang untuk mencari perangkap yang ditinggalkan oleh ayahnya. Setelah menemukan perangkap, pria itu kembali lalu memasang beberapa perangkap tikus di tempat-tempat yang sering mereka datangi. Tak lupa, ia menaruh makanan di dalam perangkap sebagai umpan.

“Aku yakin, cara ini pasti berhasil,” kata si pria sangat percaya diri.

Pria itu meninggalkan perangkap tikus yang sudah ia pasang di semua sudut yang ia kira akan disinggahi para hewan kotor itu. Lalu, ia kembali duduk di sofa tepat di depan televisi; menonton dengan santai sambil menunggu tikus-tikus terjebak.

“Manusia bodoh itu sudah pergi! Dan… Dan… ada begitu banyak makanan,” kata tikus kecil menyampaikan kepada Tikus besar dan teman-temannya.

“Ya… ya… aku sudah lihat.” Air liur tikus besar mengalir deras dari mulutnya hingga membasahi kaki-kaki kecil tikus lain.

“Ayo kita ambil sebelum manusia itu datang!” kata tikus kecil penuh semangat.

Mereka tak sadar dan tak tahu bahwa apa yang mereka hadapi adalah perangkap untuk membunuh mereka. Saking laparnya, mereka dibutakan oleh makanan, mereka pun menyerbu perangkap itu tanpa ragu. Tidak bisa menghindar, satu per satu dari mereka terperangkap. Seketika badan mereka yang kecil remuk terkena besi dari perangkap tersebut. Seisi perut mereka keluar, mata mereka terpisah dengan kepalanya, lantai seketika dipenuhi oleh darah tikus-tikus itu, tak ada satu pun dari mereka yang tersisa.

Di ruangan lain, si pria duduk manis menonton televisi dan mendengar suara keributan-keributan yang berasal dari tempatnya memasang perangkap. Ia mendengar suara capitan yang terlepas diringi dengan suara decitan tikus-tikus yang kini mirip teriakan meminta tolong. Pria itu tersenyum lebar seperti seorang pembunuh berantai yang telah menghabisi korbannya. Ketika itu adalah pertama kalinya si pria tersenyum karena keributan yang dibuat oleh tikus-tikus.

Dari arah televisi terdengar reporter sedang menyampaikan sebuah berita.

“Sekilas info, telah terungkap kasus korupsi bansos. Terdapat 5 orang yang telah dinyatakan sebagai pelaku, mereka akan diancam  hukuman kurungan seumur hidup.“

“Di masa yang sulit ini, ada-ada saja tingkah tikus-tikus itu,” kata si pria sambil tertawa kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan tengah malam, tak ada lagi suara tikus yang ribut di atas langit-langit rumah hanya serakan bangkai tikus di beberapa sudut rumahnya. Mata pria itu memerah lelah, ia menguap, dan menyerahkan seluruh badannya ke atas sofa favoritnya dengan televisi yang masih menyala. Kali ini tidak akan ada lagi yang mengganggu tidurnya. [T]

__________

BACA CERPEN LAIN

Selamat Malam Cinta | Cerpen IBW Widiasa Keniten
Tags: Cerpen
Previous Post

Kisah Heroik Luh Ayu Manik Mas Saat Pandemi Digarap dalam Wayang Kulit

Next Post

Tiga Pelukis SDI Melukis Sembari Bernostalgia dalam Acara GKR Indonesia di Yogyakarta

Kadek Indra Putra

Kadek Indra Putra

Lahir di Singaraja pada 01 Oktober 1999, tinggal di Denpasar Barat. Mahasiswa Manajemen Undiksha, yang aktif di UKM Teater Kampus Seribu Jendela dan dalam beberapa pertunjukkan berperan sebagai aktor. Selain itu, ia juga aktif dalam kelompok diskusi buku yaitu, Singaraja Literet.

Next Post
Tiga Pelukis SDI Melukis Sembari Bernostalgia dalam Acara GKR Indonesia di Yogyakarta

Tiga Pelukis SDI Melukis Sembari Bernostalgia dalam Acara GKR Indonesia di Yogyakarta

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co