4 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Antara Pengorbanan dan Pengkhianatan | Ulasan Novel “Doben” Karya Maria Matildis Banda

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
October 9, 2021
inUlasan
Antara Pengorbanan dan Pengkhianatan | Ulasan Novel “Doben” Karya Maria Matildis Banda

Cover novel Doben

“Itu adalah hari pertama Ana Maria menyadari arti kehadiran penjajahan Portugis di tanah leluhurnya”

Kalimat pembuka yang dipilih oleh Maria Matildis Banda berhasil menyentak kesadaran dan menyeret memori ingatan saya pada saat Indonesia dipaksa menelan pil pahit penjajahan kolonialisme. Sekiranya, itulah yang saya rasakan. Novel setebal v + 64 halaman, dengan dimensi 12 x 19 cm ini berhasil mengkoyak-koyak emosi saya.

Membaca Doben merupakan upaya pembaca menelusuri rasa sakit, terinjak, hingga kehilangan segala hal dari jarak yang begitu dekat. Doben sendiri merupakan novel yang direkomendasikan oleh salah satu sahabat saya di komunitas Narmada Bali. Salah satu novel yang habis dalam sekali duduk, namun mengungkap banyak persoalan di dalamnya.

Setidak-tidaknya terdapat 13 tokoh di dalamnya, dan berkonsentrasi pada dinamika kehidupan keluarga Martinyo dan Ana Maria. Mereka memiliki 3 orang anak—Antonio, Arnaldo, dan Susana. Penulis nampak mengambil seting tempat di Timor Portuguesa (Timor Leste sekarang), spesifiknya adalah Desa Lauhata Bazartete, Kecamatan Liquica, Kabupaten Dili. Sudut pandang orang ketiga menjadi pilihan utama penulis dalam proses kreatifnya. Saya rasa sudut pandang orang ketiga memang pilihan tepat, mengingat sudut pandang cerita yang disajikan begitu kaya, dan itu disampaikan melalui para tokoh-tokohnya.

Novel ini menggunakan alur maju mundur. Hal tersebut bisa dilihat dari satu narasi di halaman 5 yang berbunyi “Gumpalan awan menari-nari bersamanya, menggantung di atas desa yang sudah bergitu lama menyimpan duka Ana.”

Kalau dilihat dari kalimat di atas, bisa kita lihat bahwa penulis menggunakan pendekatan lewat indra penglihatan dan menjadikan alam sebagai media transisi waktu menuju masa lalu. Tidak hanya di bagian itu, beberapa kali penulis juga menggunakan pendekatan yang sama dalam melakukan transisi waktu, seperti di halaman 13 yang berbunyi “Tiba di sana dia duduk, sendirian di pondok di tengah kebun. Dalam kesunyian kebun dia dapat merasakan kembali hari-hari penuh tawa bersama aman, inan, kakak, dan adiknya.”

Hasrat Memiliki, Mendapat Penghargaan, dan Aktualisasi Diri

Penulis dalam ceritanya, secara terang menyampaikan konflik cerita melalui para tokohnya. Hasrat memiliki seseorang, harta, jabatan, hingga keinginan diakui oleh masyarakat menjadi titik-titik yang berhasil menghidupkan jalan cerita dan menimbulkan begitu banyak emosi dari para pembacanya. Dalam teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, dijelaskan lima hierarki kebutuhan yakni, kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Berangkat dari hal tersebut, berbagai kebutuhan tersebut menjadi sumber konflik dalam novel ini.

Seperti yang disajikan penulis pada halaman 6 “Pada mulanya hanya kepada Imelda dia pergi berkunjung dan membawa jagung dan kopi. Lama-kelamaan dia tidak hanya berkunjung tetapi juga berdagang. Imelda membantu menjual jagung dan kopi ke biara atau membawanya ke Atambua.” Kalimat tersebut menjadi titik awal konflik di mana Martinyo menjadi kambing hitam atas aktivitasnya yang sering melewati perbatasan—artinya kebutuhan fisiologis yang meliputi pangan, sandang, papan menjadi titik awal konflik cerita.

Selanjutnya, bisa kita lihat pada halaman 16 “Letnan Rudolf datang dari Dili. Hari itu pengakuan Martinyo harus ditandatangani untuk dikirim ke Portugal. Keberhasilannya membongkar kasus pembangkangan rakyat di Provinsi Seberang Lautan, apalagi berhasil menangkap tokoh di baliknya, akan memuluskan jalannya ke jenjang kepangkatan yang lebih tinggi. Dia dapat segera pulang ke Lisboa, tanah Eropa yang dapat menyuguhkan segala kenikmatan dunia ini dengan lebih mudah. Tidak terbelenggu di Timor Leste.”

Paragraf tersebut bisa kita terjemahkan bahwa seorang Letnan Rudolf mengejar rasa aman dan nyaman dengan kembali ke tanah kelahirannya, mengingat kondisi politik di Timor Leste yang terus bergejolak. Tidak hanya itu, ia juga mengejar penghargaan untuk dirinya—kenaikan pangkat adalah sebuah penghargaan yang ia kejar dengan mengorbankan Martinyo sebagai kambing hitam. Dalam paragraf tersebut pun bisa kita cerna bahwa di masa penjajahan, tidak ada ruang dan waktu yang aman untuk pihak terjajah.

Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow juga bisa kita simak di halaman 19 “Satu hal lagi. Dulu, berkali-kali kau minta kepada Aman untuk merestui keputusanmu untuk berhenti kerja disini. Akan tetapi, Aman keras kepala, selalu ingin melihat kau kerja jadi pegawai pemerintahan, mengangkat derajat keluarga kita, disegani, dan ditakuti.”

Apa yang disampaikan Martinyo pada Arnaldo, anaknya di dalam ruang penyekapan mengindikasikan bahwa keinginan orang tua untuk disegani oleh masyarakat sekitar yang bisa diwujudkan oleh anaknya—kebutuhan sosial pun menjadi awal mula konflik, setidaknya konflik yang berkecamuk dalam diri Arnaldo yang sesungguhnya enggan untuk bekerja di ruang lingkup pemerintahan.

Tidak Selamanya Rumah Adalah Tempat Paling Aman

Berbagai konflik yang dihadirkan oleh tokoh-tokoh sentral dalam novel Doben ini sekiranya berhasil menyuguhkan satu pandangan baru bahwa rumah yang notabene adalah tempat yang seharusnya aman dan nyaman untuk pulang, nyatanya di beberapa kasus berlaku sebaliknya. Pengkhianatan untuk memuluskan hasrat maupun ego individu akhirnya memecah keutuhan keluarga.

Besarnya hasrat Antonio memiliki seorang Putri Penguasa Timor menggiringnya untuk bekerja sama dengan Letnan Rudolf. Kegagalannya menyelamatkan Aman, dan kenekatannya menjual adiknya sendiri adalah bentuk ambisinya untuk memiliki Putri Penguasa Timor tersebut. Drama pun terjadi, berbohong pada Ana Maria (ibunya) juga ia lakukan yang pada akhirnya menyebabkan kondisi rumah tidak lagi nyaman layaknya masa silam, yang sempat disuguhkan oleh penulis pada halaman 13.

Tidak hanya pengkhianatan. Pengorbanan juga sarat ditampilkan dalam novel ini. Martino, Arnaldo, dan Susana adalah tokoh-tokoh yang mengambil peran tersebut. Pengorbanan yang diperuntukkan untuk mewujudkan rasa aman keluarganya yang sedang berada di bawah ancaman penjajah. Khusus untuk Doben, seekor kuda yang begitu setia dengan majikannya, telah membuka mata kita bahwa sejatinya rasa kemanusiaan tidak hanya dimiliki oleh manusia, tetapi juga seekor kuda. [T]

Tags: novelsastraTimor LesteUnud
Previous Post

Puisi-puisi Rai Sri Artini | Oleg Tamulilingan, Di Suatu Masa

Next Post

“Garden of Intuition” Putu Winata dan Cerita Kecil Sanggar Dewata Indonesia

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
“Garden of Intuition” Putu Winata dan Cerita Kecil Sanggar Dewata Indonesia

"Garden of Intuition" Putu Winata dan Cerita Kecil Sanggar Dewata Indonesia

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara
Panggung

Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara

ADA enam flm pendek produksi devisi film Mahima Institute Indonesia (Komunitas Mahima) diputar di Kedai Kopi Dekakiang dengan tema “BERTUMBUH”,...

by Sonhaji Abdullah
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co