9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kelinci Rupawan | Dongeng Pendidikan

Wayan PurnebyWayan Purne
October 6, 2021
inDongeng
Kelinci Rupawan | Dongeng Pendidikan

Ilustrasi gambar: Fuse art

Seekor kelinci bernama Lansa. Lansa hidup di sebuah gua yang berada di tengah hutan rimba yang sangat besar. Lansa, seekor kelinci yang selalu ingin menjaga penampilannya tetap menawan dan rupawan. Lansa merasa yang paling rupawan di antara binatang-binatang yang ada di hutan itu.

“Apa yang harus aku pakai agar aku semakin menawan dan bercahaya?” pikir Lansa.

Lansa mulai membuka lemari pakaian dan memperhatikan semua koleksi pakaiannya. Lansa hanya bengong, ia kebingungan tidak tahu harus memakai pakaian yang mana. Lansa merasa kesulitan memilih pakaian yang cocok dengan dirinya.

“Ahh, aku pakai topi ini,” gumam Lansa tersenyum senang.

Lansa memakai topi itu. Topi yang berwarna merah. Ia keluar dari gua memakai topi merah itu. Ia ingin menunjukkan keindahan topi merahnya. Ia mulai menelusuri hutan mencari teman-temannya.

“Pada kemana tema-temaku? Mengapa hari ini sepertinya mereka menghilang tiba-tiba?” pikir Lansa bingung.

Si Lansa melanjutkan perjalanannya.

“Mau kemana, Lansa?” sapa Beruang mengagetkan Lansa. Beruang asik bersandar di bawah pohon menikmati madu.

“Ternyata kamu di sini, Beruang,” ucap Lansa.

“Kenapa memangnya Lansa?” sahut Beruang tanpa memperhatikan Lansa.

“Beruang, coba lihat topi di kepalaku! Cocok gak denganku yang rupawan?” ucap Lansa tersenyum.

Beruang mulai memperhatikan topi yang dipakai oleh Lansa. Ia bengong melihat kepala Lansa.

“Beruang, cocok gak topiku ini?” tanya lagi Lansa.

“Cooocok-cocok, kamu pakai topi itu,” sahut Beruang tergagap akan desakan Lansa.

“Ah, pasti kamu bohong, Beruang!” ucap Lansa tak percaya.

“Benar, aku tak bohong Lansa,” jawab Beruang menahan tawanya.

Lansa percaya dengan ucapan Beruang. Ia merasa semakin yakin dengan topi yang ia pakai sangat cocok.

“Beruang, lebih baik aku pulang saja. Aku lihat teman-teman lainnya tidak ada,” ucap Lansa bahagia.

Beruang hanya mengangguk saja sambil masih menahan tawanya. Lansa pergi semakin  menjauh dari Beruang. Beruang juga lari berlawanan menjauhi Lansa karena sudah tidak kuat menahan tawanya.

“Haaa, sangat lucu melihat Lansa sebagai seekor kelinci memakai topi. Ia hanya memakai topi menutupi telinga panjangnya dan tidak memakai apa-apa,” gumam Beruang tertawa.

Beruang terus tertawa sampai binatang lain yang baru datang dari menjelajah terheran-heran. Mereka heran melihat Beruang terus tertawa. Akan tetapi, mereka juga ikut tertawa ketika mendengar cerita Beruang.

Lansa sudah sampai rumah. Ia merasa ada yang kurang dalam dirinya. Ia lantas berdiri di depan cermin. Ia memperhatikan dirinya.

“Oh, ternyata aku hanya memakai topi. Aku harus pakai sepatu dan sandal agar semakin terlihat tampan,”pikir Lansa.

Lansa mengambil sepasang sepatu dan sepasang sandal dari dalam lemari. Ia memakai sepatu di kaki belakangnya dan sandal di kaki depannya. Ia kembali ke cermin memperhatikan penampilannya.

“Sungguh sempurna penampilanku ini. Aku sungguh tampan,” ucap Lansa memuji-muji dirinya sendiri.

Lansa sudah puas memuji dirinya sendiri sebagai seekor kelinci yang menawan di depan cermin. Ia keluar dari rumahnya.

“Lebih baik aku menemui Beruang. Pasti ia setuju dengan penampilanku sekarang. Mungkin ia sekarang sudah di rumah,” pikir Lansa tersenyum.

Sedangkan di rumah Beruang, ada banyak teman-temannya berkumpul sedang asyik mendengar cerita tentang Lansa memakai topi merah.

“Tok tok tok,” Lansa mengetuk pintu rumah Beruang.

Seketika suasana di dalam rumah Beruang menjadi hening ketika mereka mendengar ketukan pintu.

“Mungkin itu Lansa yang datang. Jika itu Lansa, kalian tidak boleh ada yang tertawa,” ucap Beruang.

Mereka yang ada di dalam rumah Beruang hanya mengangguk melihat kearah pintu penuh rasa penasaran. Beruang melangkah ke arah pintu dan mengintip melalui lubang kecil yang ada di pintu. Benar saja, Lansa dengan topi merah di kepalanya berdiri di depan pintu. Beruang segera membuka pintu rumahnya.

“Bagaima penampilanku, Beruang?” tanya Lansa.

“Cocok cocok cocok,” jawab Beruang memperhatikan kaki Lansa.

Beruang bengong melihat kaki Lansa, tetapi sontak tawa terbahak-bahak riuh di ruang tamu mengagetkan Lansa. Lansa tidak tahu ada teman-teman yang sedang berkumpul di rumah Beruang.

“Mengapa kalian tertawa?” ucap Lansa kecewa.

“Tidak ada apa-apa, Lansa. Mereka hanya senang melihat topi merah mu,” ucap Beruang mewakili teman-temannya.

“Ah, lebih baik pulang saja. Aku pasti terlihat aneh,” ucap Lansa marah.

Lansa pulang berlari kencang, tetapi ia tidak menyadari berpapasan dengan Kelinci cantik yang juga akan ke rumah Beruang. Kelinci cantik itu bernama Kelen. Kelen mengenakan dress pink yang membuatnya semakin cantik bercahaya.

Kelen sampai ke rumah Beruang. Ia terheran-heran dengan keriuhan yang telah terjadi.

“Apa terjadi di sini? Mengapa aku lihat Lansa tampan itu berlari sedih?” tanya Kelen bingung.

“Sebenarnya tidak ada apa-apa, tetapi mereka hanya tertawa karena Lansa memakai topi merah dan sepatu sandal yang berbeda sehingga terlihat lucu,” jawab Beruang tersenyum.

“Mengapa karena yang ia kenakan terlihat lucu, kalian tertawakan. Semestinya, kalian memberi tahu dia kalau yang dipakainya tidak cocok,” kata Kelen terlihat kesal.

Beruang dan teman-temanya hanya tertunduk diam mendengarkan ucapan kekesalan Kelen. Mereka merasa bersalah telah mertawakanya.

Kelen meninggalkan rumah Beruang. Ia berkeinginan menemui dan menghibur Lansa.

“Semoga Lansa ada di rumah,” pikir Kelen.

Sampailah Kelen di rumah  Lansa. Ia berdiri di depan pintu rumahnya. Ia mengetuk-ngetuk pintu rumah itu, tetapi tidak ada yang membukakan pintu. Karena tidak ada yang membukakan pintu, Kelen mengintip melalui lubang kecil pintu, tetapi tidak terlihat ada Lansa.

“Siapa kamu? Mengapa ada di depan rumahku?” ucap Lansa mengaget Kelen.

Kelen menoleh kebelakang. Sontak Lansa kaget melihat Kelen.

“Wau, sungguh sangat anggun,” pikir Lansa.

“Aku ingin membantumu,” ucap Kelen memperhatikan penampilan Lansa.

“Membatu apa?” tanya Lansa terlihat tak bersemangat.

“Lihatlah dirimu! Kamu memakai topi merah yang menutupi semua telinga panjang indahmu. Kamu memakai sepatu yang berbeda ukuran di kaki belakangmu, tetapi kaki depanmu memakai sandal yang berbeda ukuran. Di tambah lagi, kamu tidak pakai baju dan celana. Itu menyebabkan kamu ditertawai oleh teman-temanmu karena terlihat lucu,” ucap Kelen.

Lansa hanya mengangguk sambil memperhatikan penampilannya sendiri.

“Mengapa kamu hanya diam saja? Ayo masuk ke rumahmu! Kita cari pakaian yang cocok,” ucap Kelen menarik tangan Lansa. Lansa hanya mengangguk mengikutinya.

 Lansa menunjukkan lemari pakaiannya. Kelen memilih pakaian yang cocok untuk Lansa

“Nah, ini baru pakaian yang cocok untuk mu dan semua kakimu memakai sepatu,” kata Kelen.

Kelen menjelaskan cara memilih pakaian yang cocok kepada Lansa agar tidak salah lagi memakai pakaian. Lansa dengan serius mendengarkan penjelasan Kelen.

“Ya, aku mengerti sekarang,” sahut Lansa.

Mereka memilih semua pakaian dan sepatu maupun sandal yang cocok. Kemudian, menempatkannya kembali dalam lemari. Kini, Lansa memiliki kepercayaan diri dalam berpakaian. [T]

Tags: dongengdongeng pendidikanPendidikan
Previous Post

Memikirkan Seorang Remaja yang Bercita-cita jadi Antropolog

Next Post

Chef Competition di Adiwana Arkara Resort | Lestarikan Kuliner Nusantara

Wayan Purne

Wayan Purne

Lulusan Undiksha Singaraja. Suka membaca. Kini tinggal di sebuah desa di kawasan Buleleng timur menjadi pendidik di sebuah sekolah yang tak konvensional.

Next Post
Chef Competition di Adiwana Arkara Resort | Lestarikan Kuliner Nusantara

Chef Competition di Adiwana Arkara Resort | Lestarikan Kuliner Nusantara

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co