31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ada Mesin Memainkan Gamelan, Kini Menunggu Mesin Pencetak Gamelan

Nyoman MariyanabyNyoman Mariyana
September 29, 2021
inEsai
Ada Mesin Memainkan Gamelan, Kini Menunggu Mesin Pencetak Gamelan

Gamelan dibentuk dengan berbagai cara, salah satunya dengan digerinda. | Foto: dok Nyoman Mariyana

Gamelan merupakan salah satu di antara begitu banyaknya kesenian adiluhung. Instrumen musik ini semakin digemari oleh masyarakt Bali, Jawa bahkan di luar negeri. Meskipun semakin digemari, namun dalam proses pembuatan gamelan memerlukan waktu yang sangat lama. Proses pembuatan gamelan ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena harus melewati berbagai tahapan yang rumit. Berbeda dengan alat musik lain yang bisa dikerjakan dengan mesin atau robot, sampai saat ini gamelan hanya bisa dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan terampil dan terlatih. 

Secara umum alat musik gamelan terdiri dari 24 jenis yang hampir semuanya harus dikerjakan secara manual. Semua itu karena dalam penyetelan tangga nada masih menggunakan alat-alat tradisional. Semua alat musik gamelan yang berasal dari logam harus terlebih dahulu dipanaskan untuk kemudian dibentuk. Setelah terbentuk baru dimulai untuk membuat dengan tangga nada yang dimaksud, Proses pengerjaan alat musik warisan budaya ini tidaklah mudah. Untuk membuat satu set gamelan setidaknya membutuhkan waktu antara dua hingga tiga bulan. Bertambahnya waktu pengerjaan biasanya lebih dalam proses finishing seperti tambahan ukiran atau kehalusan.

Dalam proses pembuatan gamelan, setidaknya terdapat lima tahap yang harus dilalui. Kelima tahap tersebut antara lain, tahap melebur campuran atau yang disebut dengan membesot, mencetak atau menyinggi, menempa, dan melakukan pemeriksaan terakhir atau yang biasa disebut dengan proses membabar. Setelah membabar, ada satu proses penting lagi yang harus dilakukan untuk menghasilkan satu set gamelan yang sempurna, yaitu proses menyesuaikan tangga nada (tuning).

Pembuatan seperangkat gamelan merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan ketrampilan yang khusus dan dimiliki oleh seorang pande gamelan, dan dalam prosesnya mempergunakan cara-cara dan alat-alat yang bersifat tradisional. Dalam pekerjaan gamelan, teknologi modern hanya mampu mempengeruhi sebagian kecil dari pekerjaan membuat gamelan. Misalkan pada tahap finishing yang mempergunakan gerinda dan tahap tuning yang mempergunakan aplikasi tuning up. 

Berikut ini adalah pembuatan gamelan secara manual dengan tangan manusia.

Gambar 1
Gambar 2

Pada gambar 1 di atas, cetakan gamelan berbentuk bilah sebelum dimasukkan bahan baku berupa bubur besi. Gambar 2. Kowi dipanaskan untuk proses peleburan bahan baku pembuatan gamelan. Proses tersebut masih dilakukan secara tradisional hingga kini. Dalam proses tersebut, peleburan timah dengan tembaga sehingga menjadi bentuk bilah, harus menunggu pengeringan dan waktu yang lumayan lama. Belum lagi masalah percampuran bahan yang tidak stabil dapat berpengaruh pada proses pengerjaannya.

Gambar 3
Gambar 4

Dalam proses peleburan pada gambar 3, untuk menghasilkan panas yang maksimal dibutuhkan alat pemanas khusus. Gambar 4 adalah gamelan berbentuk bilah yang baru saja dicetak, belum memasuki tahap menempa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, setelah dicetak, gamelan dibentuk dengan berbagai cara, salah satunya dengan digerinda.

Setelah dicetak, gamelan dibentuk dengan berbagai cara, salah satunya dengan digerinda.

Dalam pembuatan gamelan, kemajuan teknologi yang baru dipakai dalam proses tersebut hanya sebatas pada alat Gerinda. Itupun dalam proses finishing akhirnya saja, namun dalam proses pembuatannya semua masih menggunakan tata pembuatan gamelan secara tradisional. Sebagai tantangan atas kemajuan teknologi yang semakin canggih, maka diperlukan sebuah alat khusus yang mampu memudahkan manusia untuk mempercepat produksi gamelan sehingga dalam pembuatan gamelan tidak harus menunggu waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Sejauh ini perkembangan teknologi baru sudah mulai diterapkan oleh Aaron Taylor Kuffner untuk menciptakan gamelan elektronik diberi nama Gamelatron. Alat musik yang diciptakannya sudah dikenal luas dan sempat dipamerkan pada Baazar Art Jakarta di Pacific Place, 27-30 Juli 2017 lalu.

Foto: Gamelatron.com

Gamelatron adalah sebuah terobosan baru dari seni musik gamelan yang menggabungkan unsur robotika di dalamnya. Pertunjukan yang diberikan Gamelatron terasa sangat intens dan mendalam melalui alunan suara yang dihasilkan. Alat musik seperti gong dan bonang disatukan dengan pemukul mekanik dan diatur agar dapat bergerak otomatis sesuai perhitungan. Bentuknya seperti patung bergerak sambil menghasilkan harmonisasi suara yang mampu memukau banyak orang.

Aaron Taylor Kuffner memiliki misi tersendiri untuk proyek Gamelatron ini. Karya seni ini dimaksudkan untuk melestarikan warisan musik tradisional dari gamelan melalui inovasi. Menggabungkan unsur modern dan kuno, Gamelatron hadir sebagai penanda kesiapan musik tradisional menyambut era globalisasi dan modernisasi. Melalui Gamelatron, Aaron melahirkan sebuah seni yang dapat menenangkan jiwa melalui nilai artistik yang kreatif yang dibungkus dalam kemasan yang modern.

Gamelatron merupakan salah satu karya buatan Aaron Taylor Kuffner yang bekerjasama dengan Eric Singer pada 2008. Aaron sebelumnya tertarik untuk mempelajari seni musik gamelan. Ia melakukan riset selama beberapa tahun tinggal di pulau Jawa dan Bali. Aaron mencari cara membuat instrumen hingga mengatur nada setiap alat musik. Pada September 2008, satu set perangkat Gamelatron pun selesai di buat di New York dan sudah mendapat penghargaan Artist in Residency dalam League of Electronic Musical Urban Robots. Aaron Taylor Kuffner adalah seorang seniman konseptual asal Amerika yang bertempat tinggal di New York.

Karya yang dihasilkannya memiliki makna khusus yang memberikan unsur keindahan dan keagungan seni. Aaron mengembangkan Gamelatron selama 9 tahun terakhir dan sudah membuat lebih dari 40 alat musik dalam berbagai ukuran dan fungsi. Karya seni ini sudah dipamerkan dan dapat dinikmati seperti pada museum dan rumah singgah. Rangkaian Gamelatron juga dipasang pada ruang publik dan institusi pendidikan serta pusat kebudayaan di berbagai negara.

Teknologi yang diciptakan tersebut memberikan kemajuan dan inovasi  dalam kasanah musik tradisional di Indonsia. Namun, dalam proses produksi gamelan Bali maupun Jawa saat ini masih menggunakan alat manual seperti yang diungkapkan di atas. Tantantangannya kedepan, adalah penemuan sebuah alat baru yang mampu mempercepat produksi instrumen bilah, pencon, hingga gong yang mempermudah manusia sehingga dapat digunakan dalam proses tersebut.

Alatnya bisa saja seperti Mesin Cetak Gamelan yang bisa memproduksi gamelan secara global. Hanya saja dalam tahap akhir tetap menggunakan alat tuning baik dari aplikasi smartphone (Carltone) untuk menentukan kwalitas suara gamelan.

Dengan adanya mesin cetak gamelan, nantinya akan dapat mengirit biaya pengerjaan sebuah gamelan, mengurangi tenaga manusia dalam proses pengerjaannya, serta memperlancar sekaligus mempercepat produksi gamelan secara menyeluruh. [T]

Tags: gamelanmusikSeni
Previous Post

Belanja Tomat Berbuah Blackberries | Kabar dari Jepang

Next Post

Agar Cabai Tak Busuk, Petani Dikenalkan Alat Pengering Berbahan Gas LPG

Nyoman Mariyana

Nyoman Mariyana

I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn. Lahir di Sempidi, 08 Maret 1985. Kini dosen Seni Karawitan di Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar. Penulis buku Gamelan Gender Wayang (Mahima, 2021)

Next Post
Agar Cabai Tak Busuk, Petani Dikenalkan Alat Pengering Berbahan Gas LPG

Agar Cabai Tak Busuk, Petani Dikenalkan Alat Pengering Berbahan Gas LPG

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co