3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Membaca Gajah Mada di Sekitar Hari Kemerdekaan | Rembug Sastra Sarasastra Yayasan Janahita Mandala Ubud

tatkalabytatkala
August 17, 2021
inPertanian
Membaca Gajah Mada di Sekitar Hari Kemerdekaan | Rembug Sastra Sarasastra Yayasan Janahita Mandala Ubud

Prof Wirawan, Prof Suarka dan Sindhu Gitananda.

Dari sisi politik ketatanegaraan Gajah Mada berhasil menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara, sedangkan dari sisi budaya polkitik keagamaan telah berhasil menanamkan keyakinan agama Hindu-Budha sebagaimana disebut Mpu Tantular yang menyebutkan bhineka tunggal ika, Siwa lan Budha.

Itu kata guru besar Universitas Udayana, Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U.,  saat bicara dalam acara Rembug Sastra Sarasastra yang diinisiasi Yayasan Janahita Mandala Ubud di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu sore, 14 Agustus 2021.

Tema rembug sastra itu “Amukti Palapa: Meneladani Kepemimpinan Gajah Mada dalam Laku Sejarah dan Sastra”. Tema itu diambil sekaligus sebagai perayaan bulan kemerdekaan pada Agustus 2021. Sebab, bagaiman pun mata rantai sejarah Nusantara tidak bisa dipisahkan dengan sosok Mahapatih Gajah Mada.

Selain menampilkan pembicara Prof Wirawan, diskusi itu juga menampilkan Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum., yang juga guru besar di Unud. Diskusi yang dipandu akademisi Unhi Denpasar, W.A. Sindhu Gitananda.

Nilai-nilai Ideal Seorang Pemimpin

Prof Wirawan mengatakan Gajah Mada adalah tokoh sentral dalam sejarah Kerajaan Majapahit, utamanya di masa-masa keemasannya. Gajah Mada telah mewujudkan sumpahnya “Amukti Palapa” untuk menyatukan daerah-daerah di seluruh Nusantara dengan pusat kekuasaan di Wilwatikta Majapahit.

Wirawan menyebut bahwa dalam proses menjadikan Majapahit sebagai negara yang besar, dari sisi budaya politik ketatanageraan Gajah Mada telah menanamkan nilai-nilai ideal bagi seorang pemimpin ketika ia memerintah. Nilai-nilai itu tidak lain adalah Asta Brata, delapan nasihat yang dinyatakan Sri Rama dalam epos Ramayana yang menvcerminkan sifat-sifat dari delapan dewa.

“Gajah Mada telah membentuk hubungan politik ketatanegaraan pusat-daerah berbasis kebudyaaan, yakni seni, sastra dan agama. Harta kekayaan budaya Jawa Majapahit banyak diwariskan kepada Raja Adipati Dalem Ketut Ngulesir, utamanya warisan nilai-nilai Hinduisme yang menjadi keyakinan kerajaan di Bali,” katanya,

Ia menjelaskan, meskipun tidak sepenuhnya bercorak Bali, Hindu Budha adalah corak agama kerajaan Majapahit. Akan tetapi, saat ini telah dilestarikan dan diwariskan menjadi Hindu Bali (Siwa Budha Bhujangga) Gelgel.

“Penyatuannya dalam bentuk pemujaan yang menyatukan catur warga di Pura Dasar Bhwana. Ini seyogyanya dapat dicatat dalam sejarah Gelgel, tempat dibangunnya keraton Swecapura sebagai pusat kekuasaan dan ibukota kerajaan Hindu, sedangkan Pura Dasar Bhuwana sebagai pusat pemujaan kerajaan Hindu. Kerajaan Hindu Bali Gelgel adalah satu-satunya kerajaan bercorak Hindu pewaris Hindu Budha Jawa Majapahit di Nusantara ketika proses gelombang Islamisasi terjadi,” tambahnya.

Teguh Mengabdi pada Negara

Prof Suarka kemudian membicarakan Gajah Mada dari perspektif sastra, dengan berpijak pada Kakawin Gajah Mada.  Menurut dia, ketokohan Gajah Mada merupakan tokoh berkarakter bulat. Gajah Mada jaya secara lahiriah sebagai pencetus gagasan cemerlang yang dapat mengantarkan kejayaan Majapahit.

“Gajah Mada jaya dalam pemikiran berkat rasa bakti, kesetiaan, dan ketaatannya pada pengabdian serta jaya batin berkat pendalamannya terhadap wejangan guru serta ajaran agama sebagai persiapan mencapai moksa,” katanya.

Selain sebagai tokoh yang jaya, nilai-nilai lain yang juga dapat diteladani dari karakter Gajah Mada adalah sosoknya yang semangat akan janjinya, berbakti, mengabdi pada negara, berkeyakinan, patuh, teguh, dan setia. Karakter inilah yang melahirkan Gajah Mada sebagai pemimpin yang bijaksana, tegas, cerdas, teguh iman, berwibawa, dan pantang menyerah. Nilai-nilai ini, kata Suarka, penting diteladani generasi Indonesia saat ini, utamanya bagi para pemimpin.

“Kakawin Gajah Mada selesai ditulis pada tanggal 10 November 1958, pemilihan tanggal ini mungkin memiliki maksud tertentu. Kita ketahui bahwa 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan, sehingga ada kemungkinan Ida Cokorda Ngurah sebagai pengarang Kakawin Gajah Mada bermaksud memberikan penghargaan kepada tokoh Gajah Mada sebagai Pahlawan Nusantara melalui karya kakawinnya,” kata Suarka.

Dari sisi teksnya, ahli sastra Jawa Kuno ini mengatakan Kakawin Gajah Mada sebagai kakawin yang unik. Kakawin yang merupakan buah karya Ida Cokorda Ngurah ini menjadi satu-satunya kakawin yang ia temui memuja Brahma (Bhatara Datre) sebagai pusat orientasi pemujaan sang pengarang. Selama ini, para rakawi penggubah kakawin umunya akan memposisikan entitas Dewa Wisnu, Dewa Siwa, Dewa Budha, Dewa Smara, maupun Dewi Saraswati atau Wagiswari sebagai pusat orientasi pemujaan.

“Tampaknya alasan yang melatarbelakangi pujangga Kakawin Gajah Mada memuja kebesaran Dewa Brahma, dengan tujuan mendapat restu dan sekaligus terhindar dari segala kutukan Dewa Brahma, apalagi yang ingin dikisahkan adalah kisah putra Brahma, yakni Gajah Mada ini,” kata Prof Suarka. [T][*/JPD]

Tags: Gajah MadaRembug SastrasastraUbudYayasan Janahita Mandala Ubud
Previous Post

Dialektika Kebangsaan dan Asal Usul Nama Indonesia

Next Post

Penanganan Pandemi Covid-19: Pelajaran Dari Masa Lalu Untuk Buleleng dan Bali

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Penanganan Pandemi Covid-19: Pelajaran Dari Masa Lalu Untuk Buleleng dan Bali

Penanganan Pandemi Covid-19: Pelajaran Dari Masa Lalu Untuk Buleleng dan Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co