Saat itu, minggu pertama penerapan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali. Suara WA grup pengurus Koperasi Pangan Bali Utara (Kopabara) berdenting terus. Itu sekitar jam 4 sore, Kamis, 15 Juli 2021.
Di WA grup itu tercetus ide melakukan pembagian nasi jinggo kepada masyarakat Bali Utara. Cetusan itu bermula ketika Ni Luh Djelantik, salah satu pendiri Kopabara, berniat menyumbang 100 nasi jinggo yang akan dikelola koperasi untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, terutama yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Pengurus pun merespon dengan berkomunikasi dengan anggota yang lainnya, dan satu demi satu menyatakan berpartisipasi mulai dari Gede Kresna, Putu Adiptha, hingga Wayan Sri.
Konsep dan teknis kegiatan pun dirancang. Dari komunikasi yang alot saat itu, pengurus sepakat bahwa Kopabara membantu masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri di Bali Utara. Semua rapat-rapat dilakukan secara daring.
Apa bentuk bantuan Kopabara? Ya, membagikan nasi jinggo. Kegiatan itu sama dengan apa yang dilakukan komunitas yang lain di Bali. Mungkin yang berbeda, Kopabara membagikan nasi jinggo dengan lauk ayam kampung dan babi hitam. Itu memang branding Kopabara.
Senin, 19 Juli 2021, satu persatu tahapan dijalankan, mulai dari tabulasi data desa, membuat teknis pengumpulan donasi, dan mekanisme pendistribusian. Saat itu donasi sudah terkumpul sekitar Rp. 2.500.000, sementara nasi jinggo ayam kampung yang dijual anggota Kopabara seharga 8.000 perbungkus, artinya Koipabara sudah memiliki sekitar 313 bungkus untuk bisa diberikan kepada masyarakat.
Awalnya Kopabara agak susah mendapatkan data siapa-siapa saja warga terdampak yang melakukan isoman, dan lokasinya di desa apa.
Setelah berkomunikasi langsung dengan Perbekel Kubutambahan dan Perbekel Bungkulan hingga Babinkamtibmas Bungkulan, akhirnya didapat data bahwa di Desa Kubutambahan ada sekitar 6 warga dan Desa Bungkulan ada 18 warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
The Show Must Go On, tepat Minggu juga, kami berkomunikasi dengan teman-teman relawan Karang Taruna Desa Bungkulan untuk membantu teknis transport dari Rumah Intaran, Bengkala ke masing-masing desa yaitu Kubutambahan dan Bungkulan, dan bersyukur mereka menyanggupi untuk kami ajak berkolaborasi dalam kegiatan ini, kami sangat percaya, bahwa niatan yang baik akan selalu diberikan kemudahan oleh semesta.
Senin, 19 juli 2021 kegiatan terlaksana. Nasi jinggo ayam kampung didistribusikan ke masyarakat. Cahaya matahari yang terik tak menghalangi semangat relawan yang ditemani aparat desa masuk ke pelosok-pelosok desa untuk membagikan nasi kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Kopabara sangat merasakan, sebelum kegiatan dilaksanakan, sejumlah pengurus sempat diskusi dengan teman-teman di desa terkait kondisi saat ini, terkait keterbatasan yang ada, sehingga diperlukan upaya gotong royong untuk bisa meringankan beban mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Kegiatan ini terlaksana selama tiga hari secara berkelanjutan, dengan rata-rata perorang mendapatkan 3 bungkus nasi untuk perharinya, total nasi jinggo yang didistribusikan mencapai 216 bungkus.
Salah satu anggota Koperasi Pangan Bali Utara yang kebetulan dari Bungkulan, Gus Pandu menyampaikan terimakasih kepada kepedulian Koperasi Pangan Bali Utara apalagi kualitas nasi jinggo yang dibagikan sangat baik, beliau saat itu juga menjadi salah satu warga yang menjalani isolasi mandiri di desanya.
Saat itu Kopabara berniat memberikan uang pengganti bensin kepada relawan yang terlibat, namun sang Ketua Karang Taruna Desa Bungkulan Ari Suandi Yasa menolak dan menyampaikan, “Kami tidak bisa membantu secara materi, yang kami punya hanya tenaga saja, dan kami sangat senang dilibatkan dalam kegiatan ini,” cerminan solidaritas yang sangat tinggi dalam membantu sesama.
Setelah satu minggu jeda, 29 Juli 2021 kegiatan serupa dilanjutkan dengan menyasar Desa Baktiseraga. Para pengurus Kopabara sangat bersyukur dengan kesigapan dari aparat desa dib awah kepemimpinan Gusti Armada. Kecepatannya dalam menindaklanjuti permohonan data langsung direspon, dan Kopabara diarahkan langsung berkomunikasi dengan Sekretaris Desa Baktiseraga Kadek Yudha Pratama untuk memperoleh data dan berkoordinasi perihal teknis pelaksanaaan kegiatan.
Dan kegiatan berjalan dengan baik dengan laporan sekitar 28 warga telah mendapatkan nasi jinggo dari kegiatan ini, dan sesuai dengan rencana di awal, Kopabara akan mendistribusikan nasi untuk keperluan masyarakat yang isoman selama tiga hari ke depannya.
Pertanyaannya kini, kenapa Koperasi Pangan Bali Utara memilih paket nasi jinggo ayam kampung untuk dibagikan ke masyarakat?
Jawabannya, tentu ini bagian dari usaha koperasi yang memang sedari awal ingin memperkenalkan kembali potensi produk pangan lokal seperti ayam kampung. Tentu jika dirasakan, kualitas dari daging ayam kampung lebih khas dan sehat karena diberikan pakan rumahan yang murah dan alami.
Disamping juga telor yang digunakan adalah telor asin dari produk olahan yang dihasilkan oleh anggota koperasi, dan didapat dari peternakan bebek yang berasal dari Desa Giri Mas, Buleleng, sementara berasnya adalah beras lokal dan yang paling penting nasi jinggo ini dimasak dengan bahan lokal seperti minyak tandusan serta tidak diberikan penguat rasa tambahan.
Kopabara ingin memberikan pesan tentang solidaritas dan gotong royong untuk membantu sesama dengan menggunakan produk lokal yang dihasilkan oleh petani, peternak dan UMKM sekitarnya, sehingga perputaran uang menjadi semakin tinggi di masyarakat. Disamping itu Koperasi Pangan Bali Utara terus mendorong sosialisasi penggunaan bahan makanan yang sehat dan alami, sebagai sebuah upaya pencegahan dari timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Kita berharap bersama, semoga pandemi ini segera berlalu, mereka yang sedang menderita covid-19 segera pulih, situasi ekonomi kembali bergeliat dan sosial kemasyarakatan kembali normal seperti sedia kala, tentu hal ini tidak bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan, tanpa ada keinginan yang kuat dari setiap individu untuk saling menguatkan dalam balutan semangat gotong royong serta disiplin diri dengan menjalankan protokol kesehatan. [T]