31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merayakan Ciptaan Merdana Bersama Gadis-gadis Penabuh Belia Desa Kedis

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
July 1, 2021
inKhas
Merayakan Ciptaan Merdana Bersama Gadis-gadis Penabuh Belia Desa Kedis

Penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Banda Sawitra, Desa Kedis, Buleleng, dalam PKB 2021

Remang petang di Desa Kedis. Dina keluar rumah, melangkah pelan pada jalan desa yang sepi, lalu tiba dengan hati gembira di rumah Serly. Sepuluh menit kemudian Kris datang. Dina, Serly dan Kris, pun bersiap untuk sebuah acara istimewa, yakni menonton Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 lewat youtube streaming, sekaligus menginap di rumah Serly.

“Acara ini istimewa, karena kami ingin tahu di mana kelemahan kami, di mana hal yang membuat kami puas,” kata Dina kepada tatkala.co, tentang acara menonton bersama itu.

Malam itu, Jumat 18 Juni 2021, di panggung PKB berlangsung Utsawa Gong Kebyar Wanita antara Sanggar Jegeg Bulan SMK 4 Bangli dan Sekaa Gong Kebyar Wanita Banda Sawitra, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, sebagai duta dari Kabupaten Buleleng. Dan Dina, bersama Serly dan Kris, adalah penabuh andal Sekaa Gong Banda Sawitra yang bersiap mereka tonton malam itu.

“Kami menonton penampilan kami sendiri,” kata Dina sembari mengulum senyum.

Dina, bernama lengkap Komang Dina Triana. Ia gadis belia, masih kelas dua di SMPN 1 Busungbiu di Desa Kedis. Serly yang bernama lengkap Kadek Sherlyanti dan Kris yang bernama lengkap Kadek Kris Kurumayanti, adalah teman seusia yang bersama-sama Dina belajar menabuh sejak masih SD tahun 2017.

“Sekaa wanita Kedis yang tampil di PKB ini semuanya masih SMP, bahkan satu penabuh ada yang masih kelas 6 SD,” ujar Dina.

Malam saat penampilan mereka tayang secara streaming di PKB, tiga gadis belia itu menonton diri mereka sendiri lewat HP di rumah Serly. Dalam gambar yang bergerak dinamis di layar youtube, Serly tampak duduk di tempat yang menonjol. Ia menabuh kendang lanang. Pada deretan penabuh gangsa paling depan ada Dina. Gadis itu memukul gangsa pemade. Di belakang Dina duduklah Kris memukul gangsa kantilan.

Bagaimana perasaan menonton diri sendiri? “Kami sudah melewati masa takut dan cemas saat rekaman di Panggung Arda Candra. Jadi, di youtube kami menontonnya bisa santai, dan kami puas,” kata Dina.

Sekaa Gong Kebyar Wanita Banda Sawitra, Desa Kedis, Buleleng, saat tampil di PKB ke-43 tahun 2021

Di PKB, sekaa gong wanita dari Desa Kedis ini menampilkan Tabuh Kebyar Susun, Tari Kreasi Pedanda Baka dan Tari Merpati. Dua dari tiga garapan itu, yakni Tabuh Susun dan Tari Merpati, diciptakan Ketut Merdana, seorang maestro karawitan dari Desa Kedis yang meninggal dalam prahara 1965. Semasa hidupnya, Merdana menciptakan banyak karya-karya karawitan dan tari yang membuat Desa Kedis masuk dalam sejarah panjang perkembangan gong kebyar di Bali.

I Gede Artaya, salah satu seniman karawitan Desa Kedis, memang punya cita-cita besar untuk menggali dan merayakan kembali karya-karya Ketut Merdana. Niatnya sederhana saja. Ia ingin seniman-seniman muda, seperti Dina, Serly dan Kris, bisa memainkan dan mengenalkan kembali ciptaan-ciptaan seniman Kedis masa lalu, sehingga Desa Kedis dikenal lagi sebagai pusat penciptaan seni tari dan karawitan di Bali, bahkan di dunia.

“Leluhur kami, Ketut Merdana, begitu terkenal hingga ke luar negeri, sehingga kami juga ingin anak-anak kami mengenal ciptaan-ciptaan beliau, ya, dengan cara mengajarkan karya-karya beliau kepada mereka,”  kata Artaya.

Untuk mendukung niatnya itu, Artaya mendirikan sekaa gong wanita anak-anak sekitar tahun 2017, meski di desa itu sudah terdapat sekaa gong pria dewasa dan anak-anak. Ketika sekaa gong wanita anak-anak itu mulai latihan, Dina, Serly, dan Kris bersama puluhan anak-anak lain masih duduk di bangku SD. Saat itulah Artaya mulai mengenalkan tabuh-tabuh ciptaan Ketut Merdana, seperti Kebyar Susun, Tari Merpati, Tari Nelayan, dan Tari Wiranjaya.

Pada saat Desa Kedis ditunjuk menjadi duta Buleleng dalam utsawa gong kebyar wanita di PKB, Artaya langsung menggunakan kesempatan itu untuk memperkenalkan karya-karya Ketut Merdana kepada penggemar gong kebyar di Bali.

“Selain itu, kami juga ingin menularkan semangat penciptaan seni Ketut Merdana kepada anak-anak muda di Desa Kedis sehingga mereka bisa menghargai dan bangga terhadap karya-karya leluhur di Desa Kedis,” kata Artaya.

Tari Merpati ciptaan Ketut Merdana saat ditampilkan Sekaa Gng Wanita Banda Sawitra, Desa Kedis, Buleleng.

I Ketut Pany Riyandhi, seniman Buleleng yang dipilih untuk menata kembali tabuh Kebyar Susun ciptaan Merdana itu tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena Dina, Serly, Kris, dan kawan-kawan bisa memainkan dengan baik tabuh itu saat tampil di panggung PKB. “Tabuh ini cukup sulit, apalagi dimainkan gadis-gadis SMP, tapi mereka bisa memainkan dengan baik,” katanya.

Kebyar Susun yang diciptakan tahun 1956 ini berbeda dengan tabuh kebyar lain karena dibangun secara bertingkat dan tersusun dengan pola yang sama. Dalam bahasa Pany Riyandhi, komposisi dalam Kebyar Susun menyediakan banyak ruang ekslusif untuk memperlihatkan kemampuan khas individu dari hampir seluruh musisi untuk setiap instrument dalam gamelan gong kebyar.

“Tidak salah jika dikatakan bahwa komposisi ini adalah komposisi yang proporsional karena memberikan kesempatan seluruh musisi untuk unjuk kemampuan mereka tanpa diskriminasi dan tanpa menyampingkan peranan mereka,” kata Pany.

Dina, Serly, Kris dan kawan-kawan, meski tak kenal Ketut Merdana secara fisik, mereka punya kemungkinan paling besar untuk bisa menyerap semangat dan jiwa berkesenian yang telah diwariskan Merdana. Seperti kata Dina, “Saya tak kenal Pak Merdana, hanya dengar cerita-cerita dari Pak De Artaya, tapi saat menabuh, saya bisa membayangkan betapa bergairahnya orang-orang zaman dulu di Desa Kedis berkesenian.” [T]

Tags: Desa Kedisgong kebyarPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2021
Previous Post

Gula Kroso dari Pedahan, Ekonomi Kreatif Tempo Doeloe

Next Post

Notaris dan Prinsip Kehati-hatian dalam Menjaga Harkat Martabat Jabatan

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Notaris dan Prinsip Kehati-hatian dalam Menjaga Harkat Martabat Jabatan

Notaris dan Prinsip Kehati-hatian dalam Menjaga Harkat Martabat Jabatan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co