8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Arya Sugiartha & Kun Adnyana | Dua Pendekar Seni Tukaran Kursi dan Pedang

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
May 5, 2021
inKhas
Arya Sugiartha & Kun Adnyana | Dua Pendekar Seni Tukaran Kursi dan Pedang

Prof. Arya Sugiartha dan Prof. Wayan "Kun" Adnyana

Dua pendekar masa kini di bidang seni-budaya, khususnya seni-budaya dari kerajaan akademisi dan birokrasi, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha dan Prof. Dr. I Wayan Adnyana alias Kun Adnyana, resmi tukaran kursi, tentu juga tukaran pedang.

Arya Sugiartha secara resmi dilantik menjadi Kepala Dinas Kebudayaan Bali oleh Gubernur Wayan Koster, Senin 3 Mei 2021. Ia meninggalkan kursi Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Maret 2021. Kursi Rektor ISI yang ditinggalkan Arya Sugiartha diduduki oleh Kun Adnyana.

Sebelum menjadi rektor, Kun Adnyana duduk di kursi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang kini diduduki Arya Sugiartha.   

Kun Adnyana yang memang akademisi ISI Denpasar itu menjadi Kepala Dinas Kebudayaan Bali sejak April 2019. Selama sekitar dua tahun di kursi Kepala Dinas Kebudayaan, ia sudah sempat merintis Festival Seni Bali Jani dan melanjutkan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, serta sempat menyelenggarakan Simposium Internasional Sastra Indonesia (SISI) pada Oktober 2019.

Di tengah-tengah kesibukannya menjadi Kepala Dinas ia ikut pemilihan Rektor ISI, dan terpilih. Maka, Senin 22 Maret 2021 ia pun dilantik secara resmi menjadi Rektor ISI periode 2021-2025 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim di Jakarta.

Arya Sugiartha, sebelum menjabat Kepala Dinas Kebudayaan adalah Rektor ISI selama dua periode. Ketika Kun Adnyana jadi Kepala Dinas Kebudayaan,  Arya Sugiartha yang masih rektor tampak selalu semangat “membantu” Dinas Kebudayaan, secara pikiran maupun tenaga, dalam berbagai kegiatan seni-budaya. Boleh dikata, sebelum menjadi Kepala Dinas Kebudayaan, Arya Sugiartha sudah belajar banyak bagaimana cara menjadi Kepala Dinas.

Maka, ketika Kun Adnyana terpilih menjadi Rektor ISI, sejumlah seniman bisik-bisik agak keras, nanti Arya Sugiartha yang akan menggantikan Kun Adnyana di Dinas Kebuayaan. “Sepertinya mereka akan tukaran,” kata seorang seniman di sela-sela pelaksanaan Festival Seni Bali Jani 2020 di Taman Budaya Denpasar.

Dan, benar. Mereka tukaran. Tentu saja pertukaran tidak terjadi seperti seorang siswa laki-laki SMA tukaran bangku (tempat duduk) dengan siswa lain, misalnya untuk urusan mendekati siswa perempuan. Kedua tokoh seni itu mengikuti proses formal dengan benar sesuai dengan standar pemilihan seorang rektor dan seorang kepala dinas.

Sederhananya, boleh dikata, Kun Adnyana dan Arya Sugiartha akhirnya bertukar kursi. Meski sama-sama duduk untuk mengurusi seni-budaya, khususnya seni budaya Bali, keduanya mau tak mau harusnya bertukar pedang juga agar dunia persilatan seni budaya Bali tetap bisa menyelenggarakan “pertandingan” dengan seimbang, tanpa terjadi kekacauan.

Ya, pedang memang harus ditukar. Pedang bisa dianalogi sebagai alat bertempur (alat menjabat, alat memimpin) termasuk juga alat untuk menjalankan taktik, teknik, dan siasat, dalam dunia persilatan seni-budaya.

Pedang untuk bermain di Dinas Kebudayaan adalah pedang sosial-kemasyarakatan, bersifat birokratik, kadang politis. Untuk urusan seni, pedang ini biasa dimainkan dalam arena-arena seni budaya yang heterogen, campur-baur, yang diisi oleh pemain dari kalangan seniman desa, seniman sebunan, seniman jalanan, dan seniman tanpa jurusan, tanpa fakultas dan tanpa prodi. Yang dihadapi lebih banyak sekaa gong dari desa, desa adat dan sanggar seni di masyarakat luas. Juga terdapat pemain lepas tanpa lembaga.

Berbeda dengan pedang di ISI yang lebih bersifat akademik karena urusannya adalah soal pendidikan, riset dan penelitian. Pedang ini digunakan untuk bermain dalam arena yang lebih homogen, terukur, dan punya standar yang lebih baku. Yang dihadapi adalah seniman dan budayawan akademik. Meskipun seniman-budayawan akademik itu awalnya banyak yang berasal dari sekaa seni sebunan di desa-desa, tapi urusan mereka di kampus memang urusan akademik, di mana dengan pendidikan yang didapat, mereka punya tugas pokok dan fungsi untuk mengembangkan pendidikan seni-budaya, bukan semata-mata menjadi pregina atau tukang tabuh sebagaimana pregina dan tukang tabuh di desa-desa.

Jadi, meski sama-sama berurusan dengan dunia kesenian, tugas mereka berbeda, arena permainan mereka berbeda, sehingga pedang (alat tempur lainnya) juga berbeda. Kun Adnyana yang kini masuk pada arena akademik sudah pernah memegang pedang birokratis (juga politis), Arya Sugiartha yang kini masuk ke arena birokratis pernah memegang pedang akademik.

Apakah mereka bisa sukses di tempat yang baru? Ah, jangan pertanyakan itu. Saya sendiri percaya mereka akan menjadi “pemain pedang” yang andal untuk kemajuan seni-budaya. Kun meskipun tak pernah pegang pedang tertinggi dalam arena akademik, ia juga seorang dosen dan sempat menjabat sejumlah jabatan di ISI Denpasar. Arya Sugiartha pun bukanlah orang asing di Dinas Kebudayaan karena kerap terlibat dalam banyak event budaya di Dinas Kebudayaan.

Setelah dilantik bahkan Arya Sugiartha sudah menyatakan program rutin semisal pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB), Festival Seni Bali Jani yang sudah sempat terselenggara 3 kali juga akan dilanjutkan. Yang paling monumental disiapkan adalah agenda Festival Budaya Dunia di Bali.

“Festival Budaya Dunia di Bali ini dengan mengundang negara-negara yang memiliki budaya unik, seperti Jepang dan Korea Selatan. Festival Budaya Dunia rencananya akan digelar setahun sekali di bulan September. Festival ini tentunya baru bisa digelar nanti setelah pandemi Covid-19 berlalu,” kata Arya Sugiartha sebagaimana dikutip dari Nusa Bali.

Selamat, menjalankan tugas Prof. Arya Sugiartha. [T]

Tags: baliFestival Seni Bali JaniISI DenpasarPesta Kesenian BaliProf. Arya SugiarthaProf. Kun AdnyanaSeniseni modernseni tradisional
Previous Post

Bola dan Kegagalan yang Menghantui

Next Post

Apa Arti Kemenangan Ini? | Renungan Usai Perang

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Apa Arti Kemenangan Ini? | Renungan Usai Perang

Apa Arti Kemenangan Ini? | Renungan Usai Perang

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co