10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kedaulatan Benih Bagi Petani

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
March 17, 2021
inEsai
Kedaulatan Benih Bagi Petani

Mural yang Dibuat Oleh Wild Drawing di Kulidan Kitchen and Space

Di Desa Guwang, Gianyar, yang lebih dari separuh luas wilayahnya berupa persawahan, terdapat satu tempat yang menyediakan ruang untuk seniman berekspersi dan berkreasi. Tempat itu adalah Kulidan Kitchen and Space. Di masa pandemi pada bulan Juli tahun 2020, Seorang Seniman bernama Wild Drawing membuat mural di dinding galeri Kulidan Kitchen yang selesai pada tanggal 1 Agustus 2020 saat pameran seni bertema pandemi dan kedaulatan pangan dibuka. Pameran tersebut menyuarakan bernilainya petani.

Wild Drawing melukiskan dindinng gedung galeri yang berventilasi batu bata merah dengan cat. Di sini kreativitas  Wild Drawing memanfaatkan dinding batu bata yang banyak rongganya agar udara dapat masuk ke dalam sebagai batang gitar. Kemudian Di samping kirinya adalah senar gitar yang dipetik.     Di atasnya merupakan seorang wanita yang memegang gitar.  Di tengah gitar terdapat simbol benih dan tulisan yang bila diterjemahkan artinya adalah mereka mencoba menguburkan kami tapi mereka tidak tahu kami adalah benih. Di bagian itu juga benih dipersonifikasikan sebagai orang yang sedang berbaring dan mengepalkan tangannya lalu muncul ke permukaan.

Peran Benih dalam Kehidupan Manusia dan Ekologi

Benih disimbolkan sebagai awal dari pertumbuhan dan kebangkitan karena dari benih muncul berbagai spesies tanaman yang berbentuk rumput hingga pohon  yang tingginya melebihi gedung lima lantai. Benih merupakan dasar dari ekosistem di daratan dan tempat evolusi kehidupan. Benih telah berevolusi selama jutaan tahun dan memberikan kita keragmanan dan kekayaan kehidupan di bumi. Biji, daun, ranting, akar dan buah yang jadi makanan manusia dan berbagai hewan yang hidup di bumi bermula dari benih. Selama ratusan generasi petani membiakkan berbagai varietas benih yang memunculkan keragaman gen yang bekerja sama dengan alam sehingga cocok dengan kondisi alam tempatnya dibiakkan.

Kehidupan manusia ditentukan oleh benih. Bangkit dan runtuhnya suatu peradaban adalah karena faktor benih. Dari benih cemara, kelapa,jati dan mahoni, manusia membuat tempat berteduh dari angin, hujan dan panas sinar matahari. Kursi dan meja yang digunakan untuk duduk dan menulis berasal dari pohon yang tumbuh dari benih. Dari itu pula, perahu dibuat untuk menyeberangi sungai dan menjelajahi lautan hingga mengubah sejarah dunia. Alat musik yang menghibur dan menyuarakan aspirasi bermula suatu benih pohon. Dari tanaman tanaman herbal, kita mendapat obat obatan yang terus menerus diteliti untuk mengobati penyakit. Bunga yang harum dan indah dipandang hingga menjadi hiasan halaman rumah berawal dari benih.

Sumber utama yang memberikan rasa manis pada minuman dan makanan yang ada di setiap restoran dan kafe termasuk Kulidan Kitchen berasal dari benih tebu dan aren yang setelah tumbuh dan berkembang setinggi 2 meter lebih akan diambil batang dan niranya yang diolah jadi gula. Buah buahan, biji bijian dan daun daunan yang mana kita memperoleh vitamin, karbohidrat, serat dan lemak berasal dari keragaman biji yang berevolusi selama jutaan tahun. Pakaian yang kita kenakan berasal dari benih kapas.  Produk kerajinan yang dipamerkan saat acara di Kulidan Kitchen pada tanggal 1 Agustus 2020 berbahan dasar benih. Semua bahan dasar makanan dan minuman (Kecuali air mineral) yang berada di tempat dimana karya seni ini dipamerkan berasal dari benih yang tumbuh di tanah dan iklim yang sesuai. Kemudian, kertas yang digunakan manusia selama ribuan tahun untuk mendidik, dan menyebarkan informasi serta sarana untuk menjalankan pemerintahan juga bersumber dari benih. Begitulah pentingnya benih dan manusia akan terikat dengannya.

Jika kita berada di lahan yang amat luas dengan dilapisi oleh pohon dan rumput akan terasa lebih sejuk daripada yang hanya berdebu dan berbatu atau bila di kota, berselimut aspal dan beton. Ini karena rumput dan pohon menyerap gas gas rumah kaca dan mengolah sinar matahari jadi oksigen. Pohon jadi peneduh di siang hari. Rerumputan yang menyejukkan mata di hamparan yang luas merupakan hasil dari kerja benih. Benih merupakan sumber makanan hewan ternak yang darinya diperoleh protein, lemak, pupuk organik, kulit dan alat angkut. Setelah benih tumbuh matang dan kemudian menua, daun yang berguguran dan batang yang lapuk merupakan makanan bagi pengurai seperti jamur dan mikroba yang menyuburkan tanah. Di pesisir, benih bakau tumbuh sebagai pohon pelindung daratan dari terjangan ombak laut.

Mural yang Dibuat Oleh Wild Drawing

Kebebasan  Benih

Benih merupakan bagian paling dasar produksi dari pertanian. Dari situ produsen mendapat penghidupan. Tak akan ada pertanian tanpa benih. Kelayakan hidup pelaku pertanian bergantung dari kemampuannya untuk memelihara dan menghasilkan benih untuk kelangsungan hidup manusia di dunia. Oleh karenanya, kedaulatan petani atas benih merupakan hak asasi yang harus dimiliki untuk menegakkan kedaulatan pangan.

Mulai dari tahun 1950, paradigma reduksionis mekanistik meletakkan dasar hukum dan ekonomi untuk memprivatisasi benih. Ini menghancurkan keragaman , menghilangkan hak petani untuk berinovasi dan membiakkan benih, mempatentan kehidupan, dan menciptakan monopoli benih. Ketika korporasi ingin mengendalikan, mengadaptasikan dan memodifikasi benih lewat manipulasi genetik untuk laba, varietas beni yang dibiakkan petani sebelum tahun 1900 dianggap primitif dan menjadikan varietas yang dibuat dari laboratorium adalah benih modern.

Di seluruh dunia, miliaran petani bergantung pada benih yang disimpan sendiri sebagai sumber utamanya. Supaya perusahaan agrobisnis meraih profit yang luar biasa tinggi, mereka mendorong benih yang disimpan itu digantikan oleh tiga varietas baru yang bersifat menghasilkan panen tinggi (High Yield), hibrida dan rekaya genetik. Benih panen tinggi maksudnya benih yang menghasilkan tanaman dengan jumlah biji atau buah yang melimpah dari ruang laboratorium dibandingkan dengan benih yang dibiakkan oleh petani lapangan. Jadi benih jagung yang pertama misalnya menghasilkan tongkol jagung berukuran satu setengah kali lebih besar daripada yang kedua. Benih yang berisifat panen tinggi pada kenyataannya bergantung pada pestisida dan pupuk kimia, Ia juga rentan terhadap penyakit sehingga harus diganti setelah panen. Untuk itu petani membeli benih baru.

Benih hibrida merupakan benih yang disilangkan dari dua tanaman yang tidak sama. Hasil dari persilangan ini adalah generasi yang hasil panennya lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Benih hibrida memaksa petani untuk membeli tiap selesai musim panen. Benih rekayasa dibentuk dengan memasukkan gen dari  yang berbeda spesies bahkan suku  ke sel tanaman.  Bahkan ada korporasi yang mengembangkan benih steril.

Pergeseran ke benih yang dikembangkan oleh korporasi menjadikan benih yang semula bebas dimiliki petani menjadi input berbiaya mahal yang ditanggung. Ini mengikis kedaulatan petani. Sepuluh perusahaan agrobisnis dunia menguasai sepertiga perdagangan benih secara global. Tujuan dari korporasi ini adalah mengontrol sistem pangan.

Kendali korporasi atas benih merupakan bentuk kekerasan terhadap petani. Sedangkan petani membiakkan benih untuk keragaman dan ketahanan terhadap lingkungan, korporasi melakukannya untuk keseragaman dan kerentanan. Petani membudidayakan untuk menghasilkan rasa, kualitas dan nutrisi, benih dari korporasi dirancang untuk industri makanan olahan dan transportasi jarah jauh dalam sistem pangan terglobalisasi. Monokultur tanaman pangan dan industri makanan olahan memperkuat satu sama lain, membuang makanan, lahan dan kesehatan karena semua itu rendah nutrisi, dan haus bahan kimia yang berakibat pada lingkungan yang mempengaruhi tubuh manusia.

Kekerasan terhadpa petani ini berwujud dalam tiga hal. Pertama, kontribusi petani dalam pembiakan dihapus danbenih yang berevolusi bersama petani dipatenkan oleh korporasi sebagai inovasinya. Ini merupakan pembajakan kehidupan( biopiracy). Paten pada kehidupan adalah pembajakan  keragaman hayati dan kebijaksanaan lokal. Itu merupakan perampasan hak milik bersama atas benih dan pengetahuan untuk khalayak umum. Yang dilakukan oleh korporasi adalah mengambil varietas benih tertentu dari hasil pembiakkan petani selama ratusan tahun karena dinilai paling tinggi hasil panennya dan sesuai dengan keinginan korporasi lalu dipatenkan. Contohnya adalah paten atas beras basmati, neem dan turmeric

Kedua, paten memicu pengambilan royalty dari petani. Ada kasus dimana korporasi digugat karena secara tidak adil menuntut pembayaran dari petani. Benih yang diklaim oleh korporasi merupakan benih yang bersifat memperbaharui yang artinya benih itu diambil oleh panen sebelumnya yang mana ini dilakukan selama beradab abad. Tapi karena benihnya dari tanaman rekayasa genetika korporasi menuntut pembayaran dari petani yang membuat mereka terjerat utang. Ketiga, ketika tanaman rekayasa genetik menduduki lahan tetangga, korporasi menuntut tetangganya untuk membayar karena menggunakan benih miliknya. Ini yang terjadi di beberapa negara.

Menurunya keragaman benih berarti kehilangan nutrisi, rasa dan kualitas pada makanan. Dan di atas semua itu manusia kehilangan hak dasar untuk memutuskan cara menumbuhkan makanan dan apa yang akan dimakan. Benih adalah sasaran utama korporasi dan bagian paling depan yang harus dipertahankan. Untuk menghasilkan makanan yang bernutrisi dan sehat, benih harus bebas berkembang dan berevolusi tanpa ancaman kepunahan dan kontaminasi genetika yang dilakukan di laboratorium. Ia harus memiliki kebebasan untuk mendapat penyerbukan oleh serangga tanpa ancaman pestisida. Ini bagian dari kebebasan jaring jaring ekosistem untuk membangun ketahanan dan integritas, memperkuat saling keterhubungan antar mahluk hidup dan manusia. Kebebasan benih merupakan hak petani untuk menyimpan, menjual dan membiakkan tanpa intervensi oleh korporasi dan pemerintah. Dari sini kebebasan benih itu juga berarti akses atas makanan dari benih yang dibudidaya untuk rasa, aroma ,kualitas dan nutrisi.

Di bidang hukum dan politik kebebasan benih berarti kewajiban pemerintah untuk melindungi keragaman hayati dan pertanian dengan mengatur korporasi untuk mencegahnya mengikis kedaulatan rakyat atas benih melalui pembajakan benih dan ancaman dari tanaman dan hewan rekayasa genetik. Komunitas bebas untuk mengatur sistem pertanian yang diinginkannya, merawat yang jadi milik bersama dan berbagi dengan adil dan memetik hasilnya secara berkelanjutan. Regulasi  negara haruslah  menghukum siapapun yang menyebabkan kerusakan sehingga menciptakan konteks untuk mempraktekkan kebebasan dalam ruang sosial dan mencegah kerusakan itu terjadi di awal(1).

Kasus Di Indonesia

Di Indonesia, petani dapat dikriminalisasi karena membiakkan dan menjual benih tanpa izin. Di Kediri, belasan petani pernah ditangkap dan dipenjara karena dianggap melanggar UU no 12 tahun 1992 mengenai sistem budidaya tanaman. Pada bulan Juli tahun 2019, petani di Aceh yang juga menjabat sebagai kepala desa dijadikan tersangka karena dituduh memproduksi dan mengedarkan benih padi IF8 yang belum dilepas varietasnya(2).

Petani ini didakwa dengan UU no 12 tahun 1992 pasal 12 ayat 2 yang bunyinya  varietas hasil pemuliaan atau introduksi dari luar negeri sebelum diedarkan terlebih dahulu harus  dilepas oleh pemerintah dan pasal 60 ayat 1 yang isinya varietas hasil pemuliaan atau introduksi dari luar negeri yang belum dilepas dilarang diedarkan(3). Benih padi IF8  bukan produksi institusi formal tapi ditemukan oleh petani Karanganyar tahun 2012. Benih itu masuk ke Aceh tahun 2017(4). Kriminalisasi penggunaan benih IF8 terjadi karena belum bersertifikat(5). Jika benih tersebut dikembangkan oleh petani kecil, bukan lembaga formal seharusnya tidak perlu dikriminalisasi karena hal ini. Petani berhak untuk memperdagangkannya dengan sesama petani seperti hanya menjual beras pada orang lain. Ini salah satu bukti bahwa kedaulatan pangan yang dipropagandakan jauh dari kenyataan. Program Nawacita Jokowi mengenai kemandirian desa dan petani tersendat dengan adanya kasus ini.

Sejah tahun 1970 lebih dari 10.000 varietas padi Indonesia telah hilang karena tergantung pada benih hibrida hingga harus mengimpor yang telah terinfeksi virus sehingga dimusnahkan. Ini bentuk pengurasan anggaran negara akibat memarjinalkan varietas lokal untuk keuntungan korporasi. Untuk melindungi kedualtan petani, Serikat Petani Indonesia mendirikan pusat perbenihan petani dimana petani menyimpan, memelihara dan mendistribusikan benih dari oleh dan untuk petani(6).

Ketergantungan pada korporasi dalam benih adalah sebab utama kemiskinan petani karena harus mengeluarkan uang dengan hasil yang minimal(7). Ketika pemerintah berencana melepas benih jagung rekayasa genetika milik korporasi Monsanto yaitu benih NK 603 terbongkar oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) mengekspos niat dengan menunjukkan itu bahwa upaya membagikan benih hibrida secara gratis yang lamban laun membuat petani terlilit olehnya sehingga terus membayar untuk itu, para petani diserukan oleh SPI untuk menolak benih hibrida ini demi kedaulatan pangan masyarakat(8). [T]

Sumber:

  1. Shiva, Vandana.Who Really Feed the World? The Failure of Agribusiness and The Promise of Agroecology.2016. Berkley, California. North Atlantic Books. Chapter 6 Seed Freedom Feeds the World, Not Seed Dictatorship.
  2. Asosiasi Petani Indonesia, “Pemuliaan Benih Berujung Pada Kriminalisasi” , 27 Juli 2019. https://api.or.id/petani-kecil-pemulia-benih-berujung-pada-kriminalisasi/ . Diakses Tanggal 17 Maret 2021
  3. Ibid
  4. Masriadi. Benih Padi IF8 Buatannya ilarang di Aceh Utara, Ini Penjelasan Prof Dwi. 28 Juni 2019. https://regional.kompas.com/read/2019/06/28/16112271/benih-padi-if8-buatannya-dilarang-di-aceh-utara-ini-penjelasan-prof-dwi . Diakses tanggal 17 Maret 2012
  5. Masriadi.Benih Padi IF 8 Diliarang Digunakan ini Alasannya. 27 Juni 2019. https://regional.kompas.com/read/2019/06/27/13464811/benih-padi-if8-dilarang-digunakan-ini-alasannya . Diakses Tanggal 17 Maret 2017
  6. Serikat Petani Indonesia. Petani Kecil Harus Merebut Kembali Kedaulatan Atas Benih. 17 Desember 2010 .https://spi.or.id/petani-kecil-harus-merebut-kembali-kedaulatan-atas-benih/. Diakses Tanggal 17 Maret 2017
  7. MG Noviarizal Fernandez. Korporasi Besar Kuasai Benih Rugikan Petani. 5 September 2019. https://kabar24.bisnis.com/read/20190905/16/1144879/korporasi-besar-kuasai-benih-rugikan-petani. Diakses Tanggal 17 Maret 2017
  8. Serikat Petani Indonesia. SPI Tolak Benih GMO Mentah-mentah. 25 Februari 2016. https://spi.or.id/spi-tolak-benih-gmo-mentah-mentah/ . Diakses Tangga; 17 Maret 2017
Tags: benihpanganpetaniSerikat Petani Indonesia
Previous Post

Pertempuran Kepiting | Dongeng dari Filipina

Next Post

Bambu, Penggerak Sosial Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
Bambu, Penggerak Sosial Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Bambu, Penggerak Sosial Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co