2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

[Satir Mabuk] – Jangan Minum Berdua Saja! | Jika Kelahi & Mati, Susah Cari Saksi

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 21, 2021
inEsai
[Satir Mabuk] – Jangan Minum Berdua Saja! | Jika Kelahi & Mati, Susah Cari Saksi

Ilustrasi tatkala.co || Nuriarta

Kita selalu senang membaca berita tentang kematian yang konyol dan tragis. Seperti berita tentang dua orang bersahabat, minum-minum, mabuk, lalu berkelahi, kemudian ada yang mati. Setelah itu polisi agak susah cari saksi untuk menceritakan peristiwa naas itu. Sebab tak ada orang ketiga di antara dua sahabat itu.

Ini berita sekitar dua minggu lalu, tepatnya Senin, 8 Februari 2021. Sepertinya kalian sudah baca. Tentu saja sudah. Karena, ya, itu tadi. Berita tentang kematian yang konyol memang masih jadi pavorit di tengah minat baca masyarakat yang begitu-begitu saja.

Inti beritanya begini:

Kadek Sutarjana, warga Banjar Dinas Munduk, Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng, minum berdua dengan temannya, Ida Lempog. Berdua mereka minum arak dan tuak sekitar pukul 14.00 Wita di teras rumah Kadek Sutarjana.

Entah apa penyebab awalnya, keduanya kemudian adu jotos. Dari perkelahian itu, Sutarjana meninggal. Bahasa koran; tewas. Dari hasil pemeriksaan medis, petugas menemukan luka robek pada bagian dagu dan bibir atas korban, luka robek pada bagian kepala belakang, luka lecet di bagian lengan kanan, serta  gigi bagian atas dan bawah rontok.

Lempog melarikan diri. Sempat bersembunyi, namun akhirnya ditangkap polisi.

Tidak ada saksi orang ketiga atau keempat atau orang kelima dalam perkelahian itu. Istri Sutarjana, yakni Widiani, memang sempat melihat keduanya bertengkar dan adu fisik. Namun ia tak tahu urutan peristiwa dengan lengkap. Saat melihat keduanya adu jotos, ia pergi untuk minta tolong. Pulang-pulang, suaminya sudah ambruk.

Berita selengkapnya baca saja Bali Express, atau media online yang lain. Semua media, terutama di Bali, memberitakannya. Tentu saja. Karena, ya, itu tadi. Berita tentang kematian yang konyol memang masih jadi pavorit di tengah minat baca masyarakat yang begitu-begitu saja.

Dua Sahabat Kolok

Peristiwa tragis yang terjadi di wilayah Banjar itu tidak setragis peristiwa yang terjadi di Desa Bengkala, masih di wilayah Buleleng. Peristiwanya terjadi sekitar November 2010.

Dua orang sahabat yang sama-sama kolok (bisu), Suk (27) dan Sub (25),  minum berdua saja. Saat minum-minum itulah terjadi perselisihan, sampai akhirnya  terjadi perkelahian yang menyebabkan Suk kehilangan nyawa.

Saat itu tidak ada yang benar-benar tahu kenapa mereka berkelahi. Seseorang sempat melihat keduanya bertengkar dengan menggunakan bahasa isyarat dan saling dorong. Sampai akhirnya mereka berhenti minum, namun disambung lagi dengan perkelahian sampai salah satu dari mereka ambruk tak bernapas, dan salah satunya menjadi tersangka.

Polisi sempat kesulitan memeriksa tersangka Sub. Selain karena peristiwa itu hanya terjadi di antara mereka berdua, tersangka juga menderita tuli bisu.

Minum Berdua Sepupu

Kejadian serupa ternyata tak hanya terjadi di Bali. Di daerah Sumedang, Jawa Barat, sekira Maret 2018, dua pemuda yang masih terhitung sepupu, minum berdua saja di tengah sawah tanpa ada orang lain di sekitar mereka. Ketika asyik minum terjadi pertengkaran, sampai akhirnya satu terbunuh dan satu lagi menjadi tersangka pembunuhan. Polisi pun menangkap tersangka RB (19).

“Awalnya minum-minum berdua di tengah sawah bersama korban, tapi waktu saya ajak pulang, dia tidak mau, ngeyel,” ujar RB. RB mengakui, dirinya dan korban  berkelahi di tempat itu. RB mengaku mencekik leher saudaranya.

***

Selain tiga peristiwa tragis itu, mungkin banyak lagi terdapat peristiwa serupa. Tapi tiga peristiwa yang diberitakan itu cukup memberi pelajaran berharga. Pelajarannya; jika ingin minum, jangan minum berdua saja. Minum sendiri lebih baik, atau ajaklah banyak teman, bikin lingkaran, ngobrol bersama, nyanyi-nyayi bersama.

Pelajaran yang lebih berharga lagi, kata orang bijak: Jangan minum miras!

Tentang minum dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi, lebih baik baca sebuah novel bagus karya Jhon Steinbeck, judulnya Dataran Tortilla. Itu  novel terjemahan dari versi bahasa Inggris berjudul Tortilla Flat yang terbit pada tahun 1935.

Novel itu lebih banyak berisi kisah-kisah persahabatan di antara tokoh-tokoh yang memiliki karakter, latar belakang dan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda-beda. Antara lain ada tokoh Danny, Pilon, Big Joe, Si Bajak Laut.

Tampaknya di mana pun persahabatan dan acara minum-minum punya hubungan dan jalin-alur yang selalu menarik. Dalam minuman dan persahabatan tumbuh berbagai idiom kadang idiom hanya sekadar untuk mengejek, kadang idiom-idiom yang penuh filosofi. Tentang minum berdua atau minum bersama ada kutipan menarik dalam novel itu:

Dua galon adalah jumlah anggur yang banyak, bahkan untuk dua orang paisano. Takaran guci anggur itu bisa digambarkan sebagai berikut: Bila anggur sampai ke bahu botol pertama, terjadi percakapan serius dan penuh arti. Dua inci turun, si peminum terkenang akan kenangan sedih dan manis. Tiga inci turun, kenangan akan percintaan masa lalu yang menyenangkan. Satu inci lagi turun, kenangan tentang percintaan lama yang pahit. Dasar guci pertama tercapai, kesedihan umum dan tak terarah. Bahu botol kedua tercapai, rasa putus asa yang suram, dua jari turun, sebuah nyanyian kematian atau kerinduan. Turun satu jempol lagi, nyanyian apa saja yang teringat. Grafik itu berhenti di sini, sebab setelah titik itu tercapai, tak ada kepastian, apa saja bisa terjadi.

Nah, setelah grafik dalam galon atau botol itu terhenti, maka “apa saja bisa terjadi”. Ungkapan “apa saja bisa terjadi” artinya bisa saja  yang terjadi adalah pertengkaran dan perkelahian dan pembunuhan.

Karena “apa pun bisa terjadi”, maka janganlah minum berdua saja. Jika terjadi pertengkaran dan perkelahian, tak ada siapa pun yang akan melerai. Atau jika terjadi sesuatu, misalnya salah satu tewas ketika minum berdua saja, yang tersisa adalah pelaku. Tak ada saksi orang ketiga.

Minum bersama lebih aman. Jika satu orang mabuk berat, meracau, atau agak-agaknya mau nonjok teman di sebelah, maka akan banyak orang yang menariknya, lalu memisahkannya dari lingkaran, atau menceburkannya ke got penuh limbah. Lalu, semuanya tertawa-tawa. Tak ada yang tewas.

Persahabatan dan Pertengkaran

Persahabatan tak bisa dipisahkan dengan pertengkaran. Kata orang, bertengkar bisa membuat persahabatan menjadi lebih sehat, tergantung bagaimana cara kita mengelola pertengkaran.  

Nah jika sedang mabuk berat, apalagi berdua saja, maka pertengkaran tak akan bisa dikelola dengan baik. Bagaimana bisa mengelola pertengkaran, jika tubuh oleng dan otak terpapar alkohol.

Mari tengok beda antara bertengkar dengan sehat dan bertengkar sambil mabuk.

  • Bertengkarlah sehat selalu dilakukan dengan pikiran terbuka, jangan picik, dan sadarilah bahwa yang diajak bertengkar adalah sahabat, bukan musuh. Nah, bertengkar saat mabuk, pikiran langsung tertutup. Sahabat tiba-tiba dilihat seperti musuh bebuyutan.
  • Bertengkar sehat, biasanya menghindar untuk mengungkit masalah lama. Sebaliknya saat mabuk justru masalah-masalah lama diiumbar kembali.
  • Bertengkar sehat tidak dengan suara keras. Tapi bertengkar saat mabuk biasanya suara langsung menggelegar.
  • Bertengkar sehat akan menghindari kata-kata atau kalimat yang diulang-ulang. Berbeda dengan bertengkar saat mabuk biasanya kalimat yang keluar itu-itu saja.
  • Dalam pertengkaran yang sehat, jika seseorang tampak sangat emosi, maka yang diajak bertengkar akan mengendalikan emosi. Beda saat mabuk, satu emosional, yang lain makin emosional.

(NB: Perbedaan ini ditulis berdasar pengalaman para pemabuk dan dari beberapa sumber)

Minum Bersama

Pertanyaannya sekarang, apakah kalau minum ramai-ramai, orang tak bisa meninggal? Eh, bisa saja. Tapi para peminum itu meninggal bukan karena berkelahi, melainkan karena keracunan miras oplosan atau minum bersama secara terus-menerus selama seminggu.

Banyak contoh peristiwa orang minum bersama dan meninggal secara massal. Nantilah dibicarakan. [T]

Tags: mabukminuman beralkohol
Previous Post

MGMP Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng Selenggarakan Workshop Optimalisasi E-Learning

Next Post

Ayo Melanglang ke Pedalaman

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Ayo Melanglang ke Pedalaman

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co