Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di kawasan Eks Galian C Gunaksa, Kabupaten Klungkung, yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster mulai digenjot.
Kamis, 21 Januari 2021, bertempat di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Gubernur Bali Wayan Koster hadir dalam acara Sosialisasi Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan serta Pihak Pihak Berhak dan Obyek Pengadaan Tanah Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, Prasarana Pengendali Banjir Tukad Unda dan Waduk Muara Unda.
Sosialisasi juga dihadiri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, jajaran pimpinan OPD terkait tingkat provinsi dan kabupaten serta tokoh masyarakat Kabupaten Klungkung.
Saat memberikan sosialisasi, Gubernur Koster setidaknya menyampaikan 11 hal penting dalam pembangunan Pusat Kebudayaan Bali itu.
1. MAHAKARYA
Pusat Kebudayaan Bali ini mahakarya monumental pada era terkini sebagai program prioritas membangun adat istiadat, seni-budaya dan kearifan lokal Bali.
2. MONUMENTAL
Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini hanya akan terjadi dalam satu kali perjalanan hidup, generasi berikutnya hanya perlu memelihara dan memanfaatkan secara bijak. Mungkin dalam perjalanan sejarahnya, hanya 500 tahun sekali akan ada pembangunan monumental seperti ini lagi.
3. RESTU ALAM
Layaknya Candi Prambanan atau Borobudur, pembangunan sebuah karya monumental hanya bisa berjalan dengan restu dari alam melalui tangan orang-orang yang punya niat tulus dan lurus. Seperti itulah niat pembangunan PKB ini.
4. LAHAN LUAS
Pusat Kebudayaan Bali ini akan berdiri di atas lahan seluas 320 hektar. Lokasi untuk pembangunan PKB ini sebelumnya sudah akan digunakan untuk berbagai proyek. Tak pernah jadi karena niat yang tidak baik dan alam tidak merestui. Tanah ini sudah terhitung terlantar sejak 1963.
5. NIAT & KONSEP BAIK
Langkah pembangunan ini diambil dengan niat baik dan konsep yang baik, agar kawasan ini lebih bermanfaat tak hanya bagi Bali, tapi nasional dan bahkan dunia.
6. FASILITAS MEMADAI
Sebelum dilantik sebagai Gubernur Bali telah meniatkan membangun sebuah fasilitas seni dan budaya yang memadai untuk Bali, dan dalam perjalanan panjangnya, ternyata menemui banyak kemudahan.
7. DESAINER ORANG BALI
Desain Pusat Kebudayaan Bali ini dibuat oleh arsitek terkenal, orang Bali. Ngayah tanpa biaya.
8. NORMALISASI TUKAD UNDA
Bantuan normalisasi Tukad Unda oleh Kementerian PU menelan dana Rp 270 Miliar, dilanjutkan dengan pembangunan waduk muara. Kawasan ini dirancang agar tidak terjadi longsor, tidak ada banjir aliran lahar, dan lainnya.
9. DANA PEN
Untuk biaya pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini akan disokong pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar RP 2,5 triliun.
10. ERA BARU
Pusat Kebudayaan Bali ini mengandung penjabaran dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Pengaplikasian di antaranya melalui hutan buatan, taman, fasilitas seni, pameran, kuliner UMKM hingga waduk dan pelabuhan hingga menjadikan kawasan ini merupakan kawasan lengkap yang mengimplementasikan filosofi dari visi pembangunan Bali tersebut. Dari Atma Kertih hingga Wana Kertih-nya ada.
11. LOKASI DAN SEJARAH
Lokasinya pun luar biasa baik, yakni Nyegara Gunung. Dan dari sisi sejarah, Klungkung merupakan tempat dimana kebudayaan Bali berkembang hingga mencapai masa keemasaannya pada era Kerajaan Gelgel, tepatnya dalam pemerintahan Raja Dalem Waturenggong. [T] [R] [Editor: Adnyana]