31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dulu & Kini | Desa Les dan Siakin – Jalan Hutan Terasa Dekat, Jalan Aspal Terasa Jauh

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
January 19, 2021
inKhas
Dulu & Kini | Desa Les dan Siakin – Jalan Hutan Terasa Dekat, Jalan Aspal Terasa Jauh

Gowes di jalur Desa Siakin, Kintamani dan -Desa Les, Tejakula

Desa Les dan Desa Siakin adalah dua desa bertetangga, meski masing-masing masuk dalam wilayah kabupaten yang berbeda. Desa Les masuk wilayah Kecamatan Tejakula, Buleleng, dan Desa Siakin berada pada wilayah Kecamatan Kintamani, Bangli.

Dulu, konon, warga di dua desa yang dibatasi dengan hutan lebat, jurang, pangkung dan perbukitan, punya hubungan amat dekat. Warga Les biasa main ke Desa Siakin, begitu juga sebaliknya, Banyak dari mereka menjalin pertemanan erat, juga menjalin persaudaraan.

Dengan mengayuh sepeda, Minggu pada pertengahan Januari 2021 ini saya sengaja gowes alias mengayuh sepeda untuk menyusuri jalan-jalan yang menghubungkan Desa Siakin, juga desa-desa yang berada di sekitarnya, dengan Desa Les, tempat tinggal saya.

Tepat jam 09.00, konon hari paling indah untuk melihat dan merasakan sang mentari. “Sunday is funday”. Saya bersama seorang teman semangat muda Nyoman Bagiarta (56 tahun) bersiap untuk mengayuh sepeda, menempuh jalur dari Pura Puncak Penulisan lalu Pura Dalem Balingkang (Desa Pinggan), lalu Desa Siakin, lalu menyaksikan matahari mmasuk ke peraduannya di bukit Desa Penuktukan, lalu menuju Desa Les di Tejakula.

Perjalanan ini memang sengaja untuk merasakan kembali cerita-cerita masa lalu tentang bagaimana manisnya hubungan penduduk desa-desa di pegunungan wilayah Kintamani dengan penduduk di desa-desa dekat laut Tejakula.

Dua puluh menit mengayuh dari Penulisan kami sudah disuguhi berbagai macam menu lukisan alam, Gunung Batur yang terlihat di bawah Bukit Pinggan dan hijaunya pagar hutan Pura Dalem Balingkang di tengah hutan. 

Di tengah perjalanan, sesekali kami menjalin obrolan dengan petani bawang merah di kiri-kanan jalan.  Beberapa kali terdengar sapaan ramah,  “Uli ija?” Artinya, “Dari mana?”. Dan kami menjawab dengan gembira, kami dari Les, Tejakula. Mereka pun tersenyum semakin akrab, seakan-akan kami memang sudah lama bertemu.

Itulah tanda keramahan dan kedekatan penduduk di pegunungan yang tetap menjadi kekhasan mereka dari dulu sampai kini. Sesekali kami berhenti, sambil menghela nafas, bukan karena capek tapi menemukenali  alam sekitar, dan banyak hal yang sejatinya terlanjur dilupakan.

Berfoto di samping rumah tradisional Desa Siakin

Di pertigaan Desa Siakin, sebuah warung satu-satunya di situ, kami menjalin obrolan 30 menitan dengan pemilik warung dan warga yang nongkrong di situ. Didampingi godoh dan kupi (pisang goreng dan kopi) kami ngobrol akrab.

“Dari mana?” kata mereka. Baru kami bilang dari Desa Les, jawaban mereka otomatis. “Oh, nyama!”. Artinya, “Oh, saudara!”

Mereka lantas bercerita. Dahulu, warga Siakin setiap hari turun ke Desa Les atau ke Desa Penuktukan untuk sekadar bermain atau karena urusan-urusan tertentu, termasuk urusan jual-beli. Yang menarik, ada warga yang bisa dua kali sehari, seperti minum obat antibiotic. Padahal jalan waktu itu masih alas (hutan).

Ada juga cerita lain yang menarik. Seorang pedagang bedeg atau anyaman bambu dri Des Les, kerap ke Siakin untuk membeli bambu. Bambu dibawa ke Les, lalu setelah bedeg selesi, bedeg itu dijul lagi ke Siakin. Mereka melakukan ritual itu dengan jalan kaki.

Saya tersentil dengan cerita-cerita itu. Dengan kerongkongan yang hangat setelah dua kali kena seruput kopi bali tanpa gula dan setengah gigitan pisang goreng, saya berkata pada diri sendiri. Dulu jalan masih belum diaspal, belum dibeton, belum dirabat, tapi hubungan manusia dari gunung dengan manusia dekat laut sangat dekat.

Tapi kini mulai terasa sangat jauh. Iya, saya merasa begitu, saya masih naik sepeda melahap beberapa menit lagi untuk menyaksikan matahari terbenam di ujung barat laut desa ,di bawah pegunungan Kintamani.

Sesampai di rumah di Des Les, setelah sandarkan sepeda saya mencoba hitung-hitungan praktik matematika sederhana.  Ternyata tak lebih dari dua jam atau 120 menit, waktu ditempuh, dari wilayah Kintamani ke wilayah Tejakula. Dan itu pun masih lebih lama waktu bengong.

Saya berpikir, bahwa antara gunung laut itu jauh. Padahal jika tidak dipikir tapi dijalani gunung laut itu dekat sekali. Mari sekali-sekali, lebih dari satu kali jalan kaki, naik sepeda gayung, atau sepeda motor menempuh jalur penghubung desa-desa di gunung di wilayah Kintamani dengan desa-desa di tepi laut di wilayah Tejakula, Buleleng, niscaya kita percaya urusan jauh atau dekat itu hanya “katanya saja” atau “konon saja”.[T]

Previous Post

Sastrawan Muda Melihat Keindahan || Sebuah Apresiasi

Next Post

Nyepi Ini Tak Ada Ogoh-ogoh

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Nyepi Ini Tak Ada Ogoh-ogoh

Nyepi Ini Tak Ada Ogoh-ogoh

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co