10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Lagu dan Hujan

Ni Luh Meisa WulandaribyNi Luh Meisa Wulandari
January 10, 2021
inEsai
Tentang Lagu dan Hujan

Ilustrasi tatkala.co

Sederas hujan di sore itu, beberapa orang tampak sibuk membuka payung masing-masing. Beberapa mulai berbagi payung dan memegang pada sudut yang berbeda. Melindungi diri dan orang terkasih, dari guyuran hujan tanpa ampun. Seperti itulah, cara mengukur seberapa besar cinta dan kasih sayang mereka. Dengan begitu, cinta dan hujan adalah sesuatu yang saling terhubung.

Suara hujan terdengar merdu, mengalun di setiap sedih juga riang. Detik dan menit mulai hilang dari perkiraan. Sementara perhatianku yang mulai teralihkan, saat mendengar sebuah lagu kesukaanku.  Dibawakan oleh Payung Teduh, sebuah lagu yang berjudul Di Atas Meja. Lagu ini merupakan single ke-2, dan masuk ke dalam album ke-3 mereka yang bertajuk Ruang Tunggu, dirilis tahun 2017. Meskipun cukup lama, kalau suka akan selalu ingin kembali. Aku tengah mengangguk dan menyanyikan lagu itu berulang-ulang. Lirik lagu yang terdengar seperti ini:


Di atas meja rindu itu hilang, dalam kata-kata

Sebentar lagi kita saling lupa

Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut

Tak bisa lagi bercerita apa adanya


Kekaguman yang masih sama, saat kuputar lagu yang dibawakan oleh Payung Teduh dengan gaya khasnya; keroncong folk indie. Ini bukanlah sekedar musik biasa. Kekuatan liriknya mampu melesat jauh ke dalam ingatan. Kini musik mengiringi keseharian, menjadi bagian yang tak terpisahkan. Sebagai bahasa universal yang menyapa setiap insan, dengan caranya sendiri. Bak, teman bercerita dikala pagi, siang, sore, bahkan menjadi hal wajib menjelang tidur.

Memang terkadang ada beberapa waktu, yang membuat diri harus terpaku beberapa saat. Sebagai sebuah pengingat, mengenai pentingnya merawat hati dan pikiran. Karena seringkali kita merasa sulit menyadari emosi. Hal itu, bisa saja disebabkan oleh kebiasaan menekan emosi. Demi menunjukkan pada orang lain, bahwa kita baik-baik saja. Meski tengah marah atau sedih, untuk meredam semua gejolak dalam diri. Seseorang seolah tidak memiliki waktu, untuk memusatkan perhatiannya terhadap emosi, dan cenderung mengabaikannya. Meskipun emosi-emosi ini, selalu mencoba berkomunikasi dengan sang pemiliknya. Namun, menjadi asing kembali. Ketidakmampuan mengenali emosi inilah, yang memicu timbulnya  berbagai masalah.

Memang tidak selalu manis, ketika berbicara soal kenyataan. Yang membedakan hal itu adalah cara menjalaninya. Ini  tentang bagaimana cara menyikapi emosi. Untuk meredakan perasaan negatif yang muncul, mendengarkan musik dirasa cukup efektif, sebagai strategi mengatur emosi. Ketika seseorang mendengarkan sebuah lagu, dapat memicu terjadinya aktivitas di daerah limbik dan paralimbik pada otak. Ini adalah bagian yang berhubungan dengan respon emosi. Sekaligus menyebabkan seseorang menyukai musik.

Otak manusia secara alami, menyukai hal-hal yang dapat diprediksi. Manusia akan merasa nyaman, ketika bertemu dengan  sesuatu yang sudah terbiasa. Begitu pula ketika seseorang mendengarkan musik. Pola repetisi pada lagu, memunculkan variasi ketukan ritmis secara teratur dan terus-menerus. Selalu ada bagian pada lagu yang diulang, akan memberikan rasa nyaman di telinga. Itu sebabnya seseorang bisa memiliki playlist lagu, yang itu-itu saja.

Komponen ritmis dari sebuah lagu juga mempengaruhi aktivitas fisiologis tubuh. Ketika mendengar lagu dengan tempo lambat, maka detak jantung dan laju pernapasan mulai relaksasi. Begitu juga sebaliknya. Aktivitas yang terjadi pada tubuh inilah, yang dapat membuat otak mengira, seseorang sedang merasakan emosi tertentu. Musik dapat membantu melepaskan diri, dari situasi yang menyedihkan. Dikarenakan seseorang memindahkan fokus, dari kesedihan yang dirasakannya, ke dalam aspek-aspek estetik sebuah lagu. Kemudian menyentuh ruang-ruang, yang sangat sulit disentuh oleh hal lain. Sehingga persepsi menyebar ke  perasaan, dan memunculkan emosi sesuai dengan memori episodik, berupa peristiwa.

Hubungan emosi dan ingatan itu rumit. Musik mengalun bertautan memeluk ingatan. Menelusuri jejak panjang ingatan, tetang segala hal yang ditemukan dalam waktu yang singkat. Mengenai yang tak sempat terucap atau hal yang tak bisa dibicarakan. Apa yang lebih sederhana, dari mengekspresikan sebuah perasaan? Melalui lagu yang disuka atau setiap lirik yang mampu mewakili perasaan seseorang. Nyatanya kita tidak pernah berhenti pada satu lagu, juga tidak pernah berakhir pada satu emosi. Kenali, pelajari dan obati. Demi membangun emosi yang sehat.

Sama halnya dengan hujan, emosi-emosi itu akan reda juga pada waktunya. Dan datang kembali pada masanya. Berbagai macam rasa tumpah, terjebak pada hujan yang sama. Bertahan adalah keyakinan, bahwa kita dalam perjalanan menelusuri diri, agar bisa memahami sebuah kesederhanaan. Jangan memaki payung yang patah, jika tak ingin basah kuyup. Bersabarlah, mungkin jalan tengahnya adalah berdiam diri, sembari menunggu hujan reda. Lalu lanjutkan lagi, langkah yang sempat terhenti.

Lagu itu kembali terdengar


Di tiap langkah rindu kita menghilang, penuh keraguan

Lalu kita pun sungguh semakin lupa

Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap

Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Mengapa takut pada lara

Sementara semua rasa bisa kita cipta

Akan selalu ada terang

Di sela-sela gelisah yang menunggu reda


Menjadi serupa hujan, meniadakan walaupun terkadang masih ada rindu. Seperti jejak-jejak yang saling menghapus dirinya sendiri. Namun, melupa tak pernah sederhana. Sebuah seni menikmati malam yang teduh, selepas hujan turun ditemani Payung Teduh.

Previous Post

Strategi Survive Sektor Perhotelan di Kala Pandemi

Next Post

Pandemi, dan Petugas Parkir yang Kemudian Menjamur

Ni Luh Meisa Wulandari

Ni Luh Meisa Wulandari

Lahir di Batur Tengah, 9 Mei 1998. Kini mahasiswa Jurusaan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar

Next Post
Pandemi, dan Petugas Parkir yang Kemudian Menjamur

Pandemi, dan Petugas Parkir yang Kemudian Menjamur

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co