Gitar adalah salah satu alat musik yang paling banyak diminati kawula muda Indonesia dan mungkin di dunia ini. Dari beberapa alat musik, hanya gitar yang sangat awam dimainkan. Meskiupun hanya bisa memainkan genjrengan dan hapal beberapa kunci gitar, tetapi orang-orang sudah terlihat dan merasa keren kalau sudah bisa main gitar.
Begitupun juga orang-orang yang biasa berkumpul di salah satu warung dekat rumah mereka, pasti aka nada satu gitar yang khusus dimainkan oleh orang-orang itu, entah untuk mengusir gundah, menghibur teman yang sedang patah hati atau hanya untuk meramaikan suasana warung itu.
Hampir semua orang bisa bermain gitar. Begitu juga saya, bermain gitar sudah menjadi hobi, ya meskipun hanya bermain musiman. Misalnya ketika ada lomba musikalisasi puisi dan tidak ada kerjaan di rumah maupun indekos. Saya memilih bermain gitar, walaupun dengan skill cukup rendah dan suara yang fals saya tetap bermain.
Dari beberapa gitar yang saya punya, mulai dari Taylor custom sampai gitar yang begitu norak dengan label nama saya sendiri, itu cukup membuat saya terlihat bisa bermain gitar. Tetapi ada kalanya seorang yang benar-benar senang dengan gitar mengetahui banyak model gitar.
Misalnya saja gitar model Les Paul yang biasa dipakai oleh Slash gitaris Guns’n’Roses, itu menjadi model yang sangat terkenal, meskipun banyak orang membeli yang custom tapi tetap merasa menjadi seorang Slash dengan skill gitar yang tidak normal itu. Model-model seperti Epiphone, Gibson, Cort, Fender dan masih banyak yang lainnya masih menjadi primadona di masing-masing gitaris.
Namun, beberapa waktu ini saya berpikir; kenapa model Ibanez sangat jarang ditemui. Dari beberapa penelusuran dan juga bertanya kepada beberapa saudara yang memang menyenangi gitar, saya akhirnya tahu kenapa model ini sangat jarang di Indonesia sekarang.
Ibanez itu merk gitar yang sangat terkenal. Ketika saya SMP paman saya membawa beberapa gitar Ibanez-nya, dari sana saya mengulik kembali apa Ibanez sebenarnya. Herman Li dan Steve Vai adalah gitaris yang pada setiap penampilannya selalu menggunakan gitar ini. Tapi, belakangan saya merasa gitar ini di Indonesia tak banyak dibicarakan? Apa karena kualitasnya? Atau karena sudah menjadi model lawas? Atau mungkin harganya yang mahal?
Dari beberapa penulusuran dan berselancar di internet, ternyata gitar Ibanez menjadi peringkat pertama gitar terfavorit di Indonesia. Penyebabnya mungkin ketika ada beberapa penghargaan Ibanez menyabet banyak piala. Mungkin. Karena gitar yang cocok untuk pemula dan mudah dimainkan.
Saya akhirnya tahu juga ternyata Ibanez juga menjadi gitar paling banyak digunakan oleh gitari-gitaris orchestra dangdut. Tak terkecuali Raja Dangdut Rhoma Irama. Sang Raja ini juga menggunakan Ibanez di setiap penampilannya. Tak luput juga gitar buntung yang menjadi ciri khasnya juga bermerk Ibanez.
Ketika itulah banyak gitaris orkerstra dangdut di Indonesia menggunakan Ibanez. Tetapi, untuk gitaris yang beraliran lain sepertinya jarang yang memakai gitar ini.
Maka dari itu, anak muda lebih banyak menggunakan jenis Fender, Gibson dan Epiphone karena musisi 70,80 dan 90an lebih banyak menggunakan gitar itu ketimbang Ibanez.
Tetapi orkes dangdut masih setia dengan Ibanez karena Lord Rhoma yang masih mempopulerkan gitar ini. Di setiap video dangdut pasti selalu ada Ibanez, seperti menjadi ciri khas dari orkes-orkes dangdut. Mungkin juga dangdut yang menjadikan Ibanez menjadi gitar terfavorit di Indonesia. Jadinya fans-fans Via Vallen, Nella Kharisma dan The one and only Inul Daratista dapat menaikkan pamor Ibanez di kancah nasional dan internasioanl. Dangdut seperti menjadi mayoritas di negeri ini ketimbang aliran lain. Dangdut adalah segalanya dan segalanya butuh dangdut. [T]