31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sosok di Utara Pemrajan Agung Ubud

Cokorda Gde Bayu PutrabyCokorda Gde Bayu Putra
July 4, 2020
inKhas
Sosok di Utara Pemrajan Agung Ubud

Foto dok penulis

21
SHARES

Ubud sore itu terlihat cukup cerah. Tampak Penglingsir Puri, Ida Pedanda, Tetua Desa, dan beberapa penggiat sastra mendatangi Puri Anyar Ubud yang terletak disebelah utara Pemrajan Agung Ubud. Jam menunjukkan tepat Pukul 15:30 WITA, tampak semua yang hadir bersiap-siap untuk memulai suatu acara. Ya,,,,Hari itu, Kamis 2 Juli 2020 dilangsungkan acara “Rembug Sastra” membedah Lontar Catur Yuga yang diselenggarakan atas kerjasama Ubud Royal Weekend dengan Puri Anyar Heritage. Situasi Pandemi Covid-19 memang memaksa penyelenggaraan acara rembug tersebut tidak bisa dihadiri oleh banyak orang sesuai dengan aturan Pemerintah. Oleh karenanya, acara tersebut dikemas live oleh beberapa akun media sosial, agar khalayak luas dapat turut berpartisipasi menyaksikan jalannya acara dari rumah masing-masing. Narasumber pada acara tersebut adalah Ida Pedanda Gde Putra Bun dari Griya Keniten Dukuh Agung, Jukutpaku, Singakerta dan Tjokorda Raka Kerthyasa selaku Bandesa Desa Adat Ubud sekaligus pemegang naskah Lontar Catur Yuga tersebut. Acara dibuka langsung oleh Penglingsir Puri Agung Ubud (Tjokorda Gde Putra Sukawati) dan dipandu langsung oleh moderator rembug yaitu Ida Bagus Oka Manobhawa dari Griya Peling Padangtegal Tengah.

Dari beberapa peserta yang hadir terlihat cukup antusias dengan jalannya acara rembug sastra yang bertempat di Puri Anyar Ubud tersebut. Berbicara mengenai Puri Anyar Ubud sendiri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sastra di masa lalu. Berawal dari sosok yang dikenal dengan nama “Tjokorda Gde Rai Rengu”, putra dari Ida Tjokorda Gde Oka (penasehat Punggawa Besar Ubud dahulu dibidang sastra dan kemasyarakatan dari Puri Saren Kauh Ubud) yang merupakan cikal bakal adanya generasi di Puri Anyar Ubud sampai sekarang. Saya tidak mendapatkan informasi pasti kapan tanggal kelahiran Beliau, namun diprediksi Beliau telah cukup dewasa sejak meletusnya “Perang Negara” (kisaran Tahun 1885-1890an). Sejak kecil Tjokorda Gde Rai Rengu cukup bertalenta dibidang sastra, seni dan kemasyarakatan, sebuah bakat yang diwarisi oleh ayahanda di Puri Saren Kauh. Menginjak remaja, Tjokorda Gde Rai Rengu kadharmaputra atau “diangkat anak” oleh paman Beliau (Ida Tjokorda Gde Raka) yang mendiami Puri di Desa Sayan sekaligus merupakan dinasti pertama Puri Agung Sayan.

Semenjak Kerajaan Gianyar mulai menguasai sedikit demi sedikit wilayah barat yang berbatasan dengan kekuasaan Mengwi, maka secara perlahan Ubud mulai memainkan perannya dengan menempatkan beberapa perpanjangan tangan didaerah tersebut. Terlebih setelah berhasil memukul  mundur pasukan Negara, Ubud secara pasti membangun satelitnya di Desa Sayan dan Ida Tjokorda Gde Raka yang disebutkan sebelumnya berasal dari Ubud (paman Tjokorda Gde Rai Rengu) ditugaskan mendiami “Sayan”. Membangun sebuah dinasti dan mengatur tata kemasyarakatan  di sebuah wilayah yang baru tentu diyakini sangat berat dilakoni oleh Ida Tjokorda Gde Raka. Terlebih “Sayan” sebagai sebuah wilayah perbatasan dipinggiran Sungai Ayung ditempati oleh berbagai eksodus masyarakat saat itu, seperti perpindahan penduduk dari batubulan, dari mas, dari Taro, dari Peliatan, dan beberapa dari daerah Buleleng. Maka ditengah kemajemukan tersebut, peran Tjokorda Gde Rai Rengu sangatlah vital mendampingi Ayah Angkat Beliau di Puri Sayan. Oleh banyak masyarakat, nama Ida Tjokorda Gde Rai Rengu disebut pula dengan Tjokorda Gde Rai Sajan.

Kejadian politik di Mengwi yang selanjutnya berakhir pada penyerangan yang dilakukan Pasukan Badung dan Tabanan kepada Mengwi, menyebabkan banyaknya eksodus (perpindahan) masyarakat dari barat (Mengwi) menjuju ke arah timur. Bahkan menurut beberapa catatan dinyatakan Punggawa Ubud menampung hampir enam ribu masyarakat Mengwi baik di seputaran Kedatuan atau ditempatkan pada daerah daerah di luaran kawasan Jero Kuta Ubud. Padatnya mobilisasi masyarakat pada zaman tersebut di Ubud juga berdampak pada semakin sibuknya aktivitas di pusat Kedatuan di Ubud. Bertambahnya masyarakat dari Mengwi menjadi satu dengan masyarakat yang sudah menetap sebelumnya di Ubud menjadi sebuah kekuatan dalam memajukan Ubud secara bersama-sama.

Dalam upaya membantu beban tugas yang cukup berat diemban Kepunggawaan Ubud di era 1892-1897 utamanya dibidang pencatatan, maka dititahkanlah agar Tjokorda Gde Rai Rengu yang sebelumnya kedharmaputra dan berdiam di Puri Sayan untuk kembali pulang ke Ubud serta menempati sebuah areal kosong persis disebelah utara Pamerajan Agung Ubud yang sampai saat ini dikenal dengan nama “Puri Anyar Ubud”. Perhatian Ida Tjokorda Gde Sukawati (Punggawa Besar Ubud) kepada Tjokorda Gde Rai Rengu tidak saja dalam posisi kedudukan strategis yang diberikan kepadanya selepas meninggalkan Puri Sayan, namun juga perhatian Beliau terhadap bakat dan minat yang Tjokorda Gde Rai Rengu miliki. Mungkin karena memang Tjokorda Gde Rai Rengu berbakat pada dunia sastra, maka beberapa koleksi Lontar yang dimiliki oleh Ida Tjokorda Gde Sukawati diserahkan kepada keponakan beliau (Tjokorda Gde Rai Rengu). Tidak saja itu, Ida Tjokorda Gde Sukawati juga sempat menyekolahkan Tjokorda Gde Rai Rengu di Singaraja. Saya tidak mendapatkan informasi pasti nama Sekolah di Singaraja tersebut. Namun dari penuturan beberapa informan diperkirakan yang dimaksud adalah “Sekolah Kelas Dua” yang khusus diperuntukkan sebagai Calon Juru Tulis zaman itu. Maka oleh beberapa kalangan dahulu, Tjokorda Gde Rai Rengu juga disebut dengan nama Tjokorda Gde Rai Boeleleng.  Sekitar awal Tahun 1931, Tjokorda Gde Rai Rengu juga sempat menjadi Kepala Distrik (Head of District Oeboed) sesuai yang terkutip pada artikel “Reminiscences of A Balinese Prince-Tjokorda Gde Agung Soekawati (1979).

Kori Agung Puri Anyar Ubud

Di bidang seni tari, Tjokorda Gde Rai Rengu juga dikenal cukup piawai. Semenjak mendirikan Puri Anyar Ubud, Beliau sangat aktif dalam pembinaan tari dan tabuh masyarakat di Ubud. Dalam sebuah misi kebudayaan Paris Colonial Exposition Tahun 1931, Tjokorda Gde Rai Rengu atau yang dikenal dengan Tjokorda Gde Rai Sayan juga turut mengisi acara sebagai anggota delegasi kebudayaan pimpinan Tjokorda Gde Raka Soekawati bersama seniman-seniman lainnya seperti: Anak Agung Gde Mandera, I Ketut Rindha, Tjokorda Oka Tublen, Dewa Gede Raka, Tjokorda Anom, Jero Tjandra, dan Ni Rimpeg. Dari beberapa informasi penglingsir, di masanya Tjokorda Gde Rai Rengu cukup piawai menarikan Tarian Sakral “Rangda” saat pertunjukan Calonarang. Memasuki usia senja, kehidupan Tjokorda Gde Rai Rengu dihabiskan pada urusan adat dan keagamaan. Dari penuturan beberapa informan, beberapa Upacara besar (Karya Ageng) di seputaran Sayan dan Kedisan kisaran Tahun 1950-1960 melibatkan peran serta Beliau sebagai Pengrajeg Karya. Pengabdian Beliau kepada masyarakat juga dijalankan melalui keterampilan di Bidang “Usadha”, Itu sebabnya, beberapa naskah lontar Usadha masih tersimpan dengan baik di Puri Anyar Ubud hingga saat ini. Tjokorda Gde Rai Rengu wafat Tahun 1969, berselang setahun kepulangan Kakanda tercintanya yang juga dikenal sebagai “Sastrawan” masa itu bernama “Ida Tjokorda Gde Ngoerah” (Puri Saren Kauh Ubud).

–LER NING PENGASTRIAN AGENG UBUD–

Tags: GianyarPuri UbudtokohUbud
Previous Post

Setara: Monumen Pandemi Dialog Dini Hari

Next Post

Galung Wiratmaja, Dari Rumah Tetap Berkarya

Cokorda Gde Bayu Putra

Cokorda Gde Bayu Putra

Dosen FEBP Universitas Hindu Indonesia dan mengabdi pada Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud.

Next Post
Galung Wiratmaja, Dari Rumah Tetap Berkarya

Galung Wiratmaja, Dari Rumah Tetap Berkarya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co